Ketika Sesama Ikhwah ‘Berselisih’


Namanya kan manusia ya. Dlm berinteraksi ada juga kerikil-kerikilnya.Entah karena masalah hubungan bisnis, hubungan muamalah lainnya.

Menurut antum semua..sikap apa yg baiknya diambil ketika berselisih dg Ikhwah ?

dan sebenarnya gimana ya solusi tercantik ketika ada gesekan di antara Ikhwah sendiri ?

Kalau kita buka kembali tentang ‘manajemen Ilaj’, sebenarnya ‘ilaj tandzimi itu pintu terakhir…

Pemilihan personal yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan Tindakan Kuratif. Tidak jarang di lapangan kita temui kasus kegagalan Tindakan Kuratif yang dipicu oleh kegagalan pemilihan eksekutor tindakan. Oleh sebab itu manajemen da’wah tidak boleh serampangan dalam memilih eksekutor tindakan kuratif. Personal yang tepat untuk masing-masing Tindakan Kuratif disajikan dalam table 3 berikut ini ;

1. Eksekutor ‘ilaj Ukhowi ; Mereka yang paling dekat hubungan personal dengan pelaku pelanggaran.

2. Eksekutor ‘ilaj Tarbawi. ;
– Murabbi yang memberikan pengarahan rutin dan spesifik (sesuai permasalahan).
– Muwajih khusus yang diminta memberikan taujihat tarbawiyah secara spesifik

3. Eksekutor ‘ilaj Tanzdimi. ; Jajaran qiyadah yang memiliki otoritas.

Pada dasarnya ketiga jenis ‘ilaj ini masing masing memiliki konsekwensi dan tantangan dalam melaksanakannya. Konsekwensi dan tantangan dari masing-masing jenis ‘ilaj adalah ;

(1) ‘ilaj Ukhowi ;
– konsekwensi ;Hampir tidak memiliki konsekwensi.

– tantangan ;
• Dibutuhkan kepekaan dari setiap kader da’wah
• Dibutuhkan keberanian untuk melakukan nasehat kepada siapapun.
• Dibutuhkan kesiapan menerima nasehat dari manapun.
• Dibutuhkan kekuatan ma’nawiyah agar tidak tergoda untuk menyebarkan aib dan kekurangan ikhwah

(2) ‘ilaj Tarbawi ;
– konsekwensi ;Pihak yang terlibat dengan persoalan menjadi relatif lebih luas.

– tantangan ;
• Dibutuhkan murabbi atau muwajih yang lugas dalam memberikan taujihat tarbawiyah
• Dibutuhkan penguasaan konseptual terkait dengan persoalan yang timbul

(3) ‘ilaj Tanzdimi ;
– konsekwensi ;
• Memunculkan uqubah (sanksi)
• Berhubungan dengan kewibawaan struktur dakwah.

– tantangan ;
• Dibutuhkan kesabaran untuk tidak tergesa-gesa melakukan ‘ilaj tanzdimi sebelum dua jenis sebelumnya dilakukan secara efektif.
• Dibutuhkan otoritas yang kuat dan kredibilitas yang memadai dari jajaran qiyadah.

10 thoughts on “Ketika Sesama Ikhwah ‘Berselisih’

  1. terima kasihingin menambahkan sj bahwa diperlukan ketsiqohan dan keamniyahan dari semua pihak yg melakukan ‘Ilaj, krn terkadang kita sering lupa akan hal ini. jika hal tsb dilupakan justru akan menambah kesimpangsiuran

    Like

  2. Mgkn sebaiknya ada yang mau mengalah. Berselisih antara personal sangatlah wajar, kecewa, sakit hati dan hal2 yang berkaitan dgn itu mrupakan sesuatu yang tdk mengherankan. Ane menwarkan solusi : Mari menghindarkan diri dari amarah, kalau tdk salah marah itu pintu syaitan utk memecah ikhwah ya?? Mari bersama-sama bljar untuk tdk bersikap egois, mgkn kita perlu mempelajari sikap mengutamakan kepentingan saudara dibanding kepentingan kita. Mari bersama-sama utk tetap saling mengingatkan dgn cara terbaik. Mari bersama-sama tetap peduli kepada saudara kita, kita berusaha tetap berbuat baik walaupun kita sering dibalas dengan kekecewaan, kita tetap berusaha utk bersikap lembut. Ane yakin hati hanya bisa diluluhkan dgn hati yang ikhlas, bersih, dan penyayang. Entah knp ane g prnah menyukai pemberian sanksi, ane lbh suka membiarkan orglain memikirkan kesalahannya sendiri tapi tetap diingatkan dgn cara terbaik.Beruntungnya org yg lbh suka menuntut diri sendiri ketimbang menuntut org lain.Wallahu’alam..

    Like

  3. jazakumullah komentarnyasedikit tambahahan…Masalah hutang-piutang, investasi sesama ikhwah (atau dg saudara, sahabat, atau org lain sekalipun), memang sebisa mungkin dari awal dibutuhkan kesepakatan-kesepakatan yang ketat. Itu saja tidak cukup, selalu harus disediakan ruang hati yang luas untuk segala kemungkinan terburuk yang terjadi di depan. Karena semua bisnis dan investasi selalu ada resikonya. Entah itu pembayaran yang tersendat atau bahkan macet, sampai kemungkinan paling buruk seperti rugi dan bangkrut.Kalau boleh mengutip pesan seorang sahabat saya dulu : Jika tidak siap, jangan coba-coba. Karena persahabatan, persaudaraan, pertemanan bisa renggang karena masalah hutang piutang dan bisnis yang salah kelola.

    Like

Leave a reply to iqharokah Cancel reply