Keterbatasan (Harusnya) Membuat Kita Kreatif


“Saya sudah mengalami hidup yang susah sejak kecil, saya tidak mau anak saya juga merasakannya sehingga saya berusaha memenuhi apa yang dia inginkan.”

Pernah dengar ungkapan dari beberapa orang tua tentang hal ini tidak? Memang kadang kita berusaha sekuat tenaga bekerja lalu dengan mudahnya memanjakan keinginan anak kita. Saya tidak mau menyoroti tentang perilaku memanjakan, karena memang saya bukan ahli di bidang tersebut. Saya hanya akan berbagi tentang kisah-kisah dimana kadang keterbatasan membuat lebih kita kreatif.

Keluarga kami tepatnya orang tua kami mempunyai partner kerja yang sukses di bidang toko bangunan. Bisnisnya menggurita di beberapa bidang. Keluarga tersebut lalu memanjakan anak-anaknya dengan masing-masing dibuatkan toko yang sama dengan modal yang besar. Tanpa bekal jatuh-bangun dalam mengelola bisnis tersebut akhirnya setelah beberapa tahun berlalu hampir semua anaknya tidak berhasil di usaha tersebut. Kisah ini mungkin banyak kita temui di sekitar kita.

Kisah lain tentang keluarga seorang nenek yang single parent sejak anak-anaknya masih kecil. Dengan hanya menjual jamu gendong, nenek tersebut mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga rata-rata ke perguruan tinggi. Tidak hanya itu, rata-rata anaknya sukses di dunia kerjanya masing-masing. Kenapa bisa karena memang tidak ada yang bisa diandalkan dari orang tua mereka kecuali doa dan sifat kerja keras.

Kalau kita baca kisah enterpreuner yang berjuang sejak dari bawah kita kadang kagum. Orang seperti Bob Sadino dll yang seharusnya menginspirasi kita.

Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Justru ketika Bob mapan malah kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dah akhirnya jatuh dalam kemiskinan hingga menjadi tukang batu, jualan ayam yang akhirnya membuat dia bangkit kembali.

Kisah lain yang sering kita lihat di Metro TV misalnya adalah kisah seorang tukang las asal Semarang bernama Kardi, yang mampu mendirikan “outdoor fitness center” di sebuah gang sempit bernama gang Buntu pada 1995. Melihat banyak orang di sekitar bengkel kerjanya tidak mempunyai kegiatan jelas untuk mengisi waktu senggangnya, sebuah ide unik muncul di benak Kardi. Ia berpikir keras membuat alat-alat kebugaran ala body builder seperti layaknya alat-alat di fitness center. Berbekal besi-besi sisa pesanan pagar pelanggannya, secara bertahap dibuatnya satu-persatu alat-alat tersebut. Ia juga mampu merancang desain alat-alat tersebut dengan baik dari sisi bentuk dan beban. Idenya ini disambut baik orang-orang di sekitarnya, yang kebanyakan adalah pekerja informal seperti pedagang pasar, supir becak, buruh pabrik atau bangunan dll. Alhasil, di sempitnya gang Buntu, kini terlihat pemandangan unik. Orang-orang berotot bak binaragawan serius berlatih membentuk badan dengan berbagai peralatan, dan jika ada kendaraan lewat mereka akan sigap menyingkirkan semuanya ke pinggir gang dan berlatih lagi seperti semula jika gang kembali lengang. Yang membuat kagum, sejumlah anggota outdoor fitness center yang mereka juluki Gorilla Power ini, mampu mendulang prestasi di sejumlah ajang kompetisi pamer otot di Semarang..

Dari desa Badegan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, muncul kisah unik tentang sebuah bank yang lain dari biasanya. Bank ini berkutat di urusan segala macam sampah, dan dinamai Bank Sampah Gemah Ripah. Bank sampah ini didirikan oleh seorang dosen, Bambang Suwerda, yang gelisah dengan ketidak pedulian orang di sekitarnya terhadap penanganan sampah. Budaya buang sampah di sembarang tempat yang mengganggu lingkungan, mencuatkan ide nyeleneh di pikirannya. Sistem perbankan konvensional diterapkannya pada gagasannya. Ia membuat sebuah bengkel daur ulang sampah pada tahun 2008, dan di depan bengkel itu dibuatnya konsep layaknya sebuah bank dan juga prosedur menabung sampah daur ulang dengan sederhana. Warga yang ingin menabung di bank sampah dibuatkan nomor rekening dan buku tabungan untuk memudahkan pengadministrasian. Struktur organisasi Bank Sampah pun lengkap mulai dari direktur, teller, sekretaris, bendahara, dan petugas-petugas kolektor sampah yang mengambil sampah di setiap RT. Kini, kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah lebih tinggi dan lingkungan daerah di desa sekitar Bank Sampah jauh lebih bersih dan indah..

Kita juga perlu belajar dari para keturunan Tionghoa. Tentunya kita tahu kenapa orang keturunan Tionghoa banyak yang sukses di dunia perdagangan. Salah satunya karena mereka tidak bisa menjadi pegawai negeri hehehe. Karena tiada pilihan mereka harus total di bidang perdagangan.

Dalam konteks negara mungkin kita bisa mengambil ibrah dari negara-negara tanpa sumber daya alam yang bisa menguasai perekonomian dunia atau setidaknya bisa survive tanpa sumber daya alam sekitarnya seperti jepang, korea, swiss, singapura dll. Tapi banyak pula negara yang sumber daya alam melimpah malah membuat “mati kutu” dengan kekayaannya contonya sebagian negara-negara afrika dan negara kita ini hehehe.

Kita yang mungkin saat ini dikaruniai keterbatasan semoga mensyukuri keadaan ini sambil selalu siap memangsa peluang sembari meningkatkan kemampuan. Bersyukur dan bersabar itu saja deh.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim – 7)

“Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (An Naml – 40)



Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan. (HR. Tirmidzi)

Disarikan dari berbagai sumber
1. Al Qur’an Digital
2. Hadits Web
3. http://www.kickandy.com/theshow/1/1/1717/read/INDONESIA-KREATIF

Leave a comment