Mutiara Hikmah 1


Imam Ahmad ibn Hambal dalam kitab Az Zuhd, “Seseorang yang menghina dan meremehkan sesosok mukmin sebab suatu dosa, sungguh takkan datang padanya kematian sebelum dia jatuh kedalam kemaksiatan dan dosa yang sama.”

========================================================

5 Tanda kebahagiaan dan keberuntungan hidup seorang mukmin antara lain : 1. Setiap ilmunya bertambah, bertambahlah tawadhu’ dan kasih sayangnya. 2. Setiap amalnya bertambah, bertambah pula rasa takut dan kehati-hatiannya 3. Setiap kali umurnya bertambah, berkuranglah ketamakan dan kerakusannya. 4. Setiap hartanya bertambah, bertambah pula kedermawanan dan pengorbanannya. 5. Setiap kali kedudukannya bertambah, bertambah pula kedekatannya kepada sesama manusia, memenuhi kebutuhan mereka dan rendah hati terhadap manusia. ( Ibnu Qayyim Al Jauziyyah )

========================================================
Umar bin Khattab radhiallahu anhu berkata; aku amati smua shbt, dan tdk tmukan shbt yg lbh baik drpd mnjaga lidah. aku pkirkan tntg smua pakaian, ttp tidk tmukan pakaian yg lbih baik drpd taqwa. aku renungkn tntg sgl jnis amal baik, tp tdk dptkn yg lbh baik drpd memberi nasehat yg baik. …aku mencari sgl mcam bntuk rizqi, tp tdk tmukan rizqi yg lbh baik drpd sabar.

========================================================

Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah rahimahullah berkata; Hawa nafsu itu bagaikan anak kecil, bila kau manjakan maka sampai besar ia akan terus senang menyusu dan bila kau hentikan maka akan berhenti. [ madaarijus salikin ]

========================================================

“Tanamlah wujudmu dalam bumi yang tersembunyi (agar tidak dikenali orang), karena sesuatu yang tumbuh dari benih yang tidak ditanam, maka buahnya tidak akan sempurna.” (Al Hikam)

========================================================

“Tidak ada yang sia-sia dari proses pembinaan yang kita lakukan. Semua pasti memiliki pengaruh, mungkin bukan sekarang, namun suatu saat nanti baru kelihatan hasilnya”.

========================================================

Al-Hasan Bashri mengatakan; ” Nilailah orang dengan amal perbuatannya jangan dengan ucapannya , kerena semua ucapan itu pasti ada buktinya , berupa amal yang membenarkan ucapan tersebut atau mendustakannya. Jika engkau mendengar ucapan yang bagus maka jangan tergesa-gesa menilai orang yang mengucapkannya sebagai orang yang bagus , jika… ternyata ucapannya itu sejalan dengan perbuatannya itulah sebaik-baik manusia “

========================================================

Walaupun orang sedunia berusaha mendatangkan mudharat kalau Allah belum berkehendak maka tidak akan terjadi begitu juga sebaliknya

“Hendaknya kita mengukur ilmu bukan dari tumpukan buku yang kita habiskan. Bukan dari tumpukan naskah yang kita hasilkan. Bukan juga dari penatnya mulut dalam diskusi tak putus yang kita jalani. Tapi dari amal yang keluar dari setiap desah napas kita”. (Ibnul Qayyim)

========================================================

Muhammad Ibnu Sirin, adalah seorang ulama yang senang bercanda, bahkan sering pula bercandanya menyebabkan dirinya dan orang-orang yang mendengar tertawa terbahak. Tapi di sisi lainnya Ibnu Sirin adalah seorang yang mudah menangis, sering beliau terisak ketika membaca Al-Qur’an dalam munajat-munajat malamnya. (Dr. Aidh Abdullah al Qorni

========================================================

“Tak seorang pun yang layak utk merasa aman, dengan anggapan bhw Allah telah mengampuni satu saja dosa kita..meski sepanjang hidupnya ia melakukan ibadah tanpa melakukan dosa” (Hasan al-Bashri r.a.)

========================================================

Suatu ketika Imam Syafi’i ditanya oleh seseorang, “Bagaimana engkau mencari (mempelajari) akhlak?.” Dijawab oleh beliau, “Aku mencari adab seperti usaha seorang ibu yang mencari-cari anaknya yang hilang.” (Adabul `Alim Wal Muta`allim, KH. Hasyim As`ariy)

========================================================

Apabila kita berjalan diatas dosa yang banyak seperti salju dan kita khawatir pada siksa hari nanti, maka kita sebenarnya mendapat ampunan dari Allah serta limpahan nikmatnya yang dianugerahkan kepada kita.–)I(– Jangan kita berputus asa dalam memohon kemurahan Allah.–)I(–

========================================================

Banyak kejadian-kejadian yang menyusahkan, padahal di sisi Allah banyak jalan-jalan keluar. Lingkaran-lingkarannya sempit, semakin kuat justru semakin renggang—-)I(——Tetap optimis —-)I(—–

========================================================

Siapa saja yang tak mau merasakan pahitnya belajar, la akan bodoh selama hidupnya. Siapa yang ketinggalan belajar pada waktu mudanya, takbirlah kepadanya empat kali anggap saja ia sudah mati, Seorang pemuda akan berarti apabila ia berilmu dan bertaqwa. Apabila kedua hal itu tidak ada pemuda pun tak bermakna lagi.(Imam Syafi’i)

========================================================

Sebuah keterlambatan tak akan mengurangi rizkimu Dan rizkimu pun tak akan bertambah dengan kepayahan badanmu ..diwan imam syafi’i

========================================================

Jadilah engkau seperti pohon mangga, orang melemparmu dengan batu, dia membalasnya dengan buah…(imam hasan al bana)

========================================================

Rendah hatilah! Jadilah engkau seperti bintang. Dia berada tinggi di langit tetapi di permukaan air dia tampak rendah. ( Imam Syafi’i) ~~@~~

========================================================

Dibalik lelaki hebat selalu ada wanita yang hebat

========================================================

Al-Hakim berkata: Bersihkan 4 macam dg 4 perkara.. Bersihkan wajahmu dengan air matamu, bersihkan lidahmu dengan derdzikir pada Penciptamu, bersihkan hatimu dengan rasa takut pada… Tuhanmu, dan bersihkan dosa-dosamu dengan bertaubat pada Tuhanmu.

========================================================

Janganlah kita pikirkan susahnya esok dalam hati. Sebab di hari esok ada rizki lain lagi Saya serahkan diriku, apabila Allah menghendaki suatu hal, kutinggalkan kemauanku untuk mengikuti kemauanNya==Penyerahan Total===

========================================================

“Adapun kuburan itu sama nilainya dengan kemenangan, maut itu…syahid adanya dan kemenangan adalah kejayaan dan kemuliaan.”

========================================================

Kahanan donyå iku ora langgêng, mulå åjå ngêgungaké kasugihan lan drajadira, awít samångså wolak-walikíng jaman ora kisinan.

========================================================

Abbas As-sisi mengatakan Abbas: كَسْبُ الْقُلُوبُ مُقَدَّم على كَسْبِ العُقُولِ ”Menaklukan hati lebih didahulukan sebelum menaklukan akalnya.”

========================================================

Ibnul Jauzi mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).”

========================================================

Iman adalah kehidupan. Orang yang paling miskin dan paling sengsara adalah miskin iman dan krisis keyakinan. “Dan, barangsiapa berpaling dari peringatan-KU, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit” QS Thoha 124. Hidup akan hambar tanpa iman. Karena iman itu manis, menenangkan jiwa dan memberikan hayatan thayyibah.

========================================================

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30) ‘Ali bin Abi Tholib –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, “Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87) Ibnu Qoyyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, “Diantara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

========================================================

“Sungguh, Shodaqoh memiliki pengaruh yang ajaib untuk menolak berbagai macam bencana sekalipun pelakunya orang yang fajir (pendosa), zholim, atau bahkan orang kafir, karena Alloh akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan perantaraan shodaqoh tersebut.” (Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah)

========================================================

”Sesungguhnya hari ini adalah hari beramal dan bukanlah hari hisab (perhitungan), sedangkan besok (di akhirat, pen) adalah hari hisab (perhitungan) dan bukanlah hari beramal lagi.” (HR. Bukhari secara mu’allaq, Ma’arijul Qobul II/106)

========================================================

SAAT PERNIKAHAN ITU KONTRAPRODUKTIF….Apabila amalnya semakin berkurang setelah menikah, kontribusinya kepada agama semakin sedikit, akhlaqnya semakin buruk, dan maksiatnya menjadi bertambah..

========================================================

Seorang ibu pernah curhat kepada Alm. Ustad Rahmat Abdullah. Ibu ini adalah istri yang dipoligami. Sang suami selalu menjelek-jelekkan si ibu, seolah-olah alasan suami berpoligami karena kesalahan ibu ini. Setelah cerita panjang lebar dengan segala argumentasinya, Alm. Ustad Rahmat Abdullah berkata dengan pelan ” Kalau ibu mau membawa ini pada proses hukum, akan saya bantu carikan pengacara. Kalau ibu mau menyelesaikan ini ke dewan syariah, akan saya antarkan ke dewan syariah. Kalau ibu ingin saya memarahi suami ibu, silahkan panggil suami, nanti saya marahi disini. Tapi apakah itu semua menyelesaikan masalah? Kalaupun ibu menganggap masalah ini sudah begitu sulit diselesaikan dan membuat ibu jadi susah. Kenapa ibu kehilangan kepercayaan bahwa ada kebaikan besar yang lain yang Allah berikan kepada ibu, jika ibu menerima ini dengan ikhlas? Kalau ibu lebih mengharap surga, ketimbang hukuman yang ingin ibu berikan kepada suami yang dianggap bermasalah. Terimalah ini sebagai kehendak Allah, lapangkan dada, tutup telinga dari semua ucapan orang yang buruk, maka semoga Allah berikan surga kepada ibu..”

========================================================

Memang kita hidup di hari ini, namun akibat dari tindakan kita tidak berhenti pada hari ini juga. Ia terus berjalan seiring dengan detak waktu. Terkadang ia berubah jadi harapan. Tak jarang pula ia menampakkan wajah kecemasan. Bahkan, jika toh kita tak berusaha memikirkannya, kelak ia akan mengusik kesadaran dan ingatan kita. Itu mengapa kita dianugerahi cita-cita, juga kekhawatiran. Tindakan kita sekarang selalu membawa dampak pada kehidupan di kemudian hari. Lemparkan sebutir batu pada permukaan danau yang tenang. Sekejap ia akan menimbulkan riak-riak gelombang. Namun berangsur-angsur ombak itu menghilang ke tepian. Permukaan danau pun kembali tenang. Jika lemparan batu itu adalah tindakan anda, apakah ketika air danau menjadi tenang lantas anda berpikiran bahwa segala sesuatunya kembali seperti sedia kala? Apakah tindakan anda, sekecil apa pun itu, kelak akan lenyap tak berbekas? Tidak. Memang permukaan danau tak lagi menampakkan gelombang, namun sadarkah anda bahwa gelombang yang sama telah mengubah wajah tepian pantai danau tersebut? Dan tindakan anda telah mengubah dunia, sekecil apa pun perubahan itu. Maka, perubahan apa yang sebenarnya ingin kita catat dari tindakan kita sekarang?

========================================================

Untaian kata nasihat-Syeikh Umar Tilmisani Sekadar renungan kita bersama, kata wasiat juga pesanan daripada Syeikh Umar Tilmisani (1332-1406H/1904-1986M), murabbi dan zaim ruhi ikhwanul Muslimin yang ketiga. Semoga ianya mempu menjadi panduan dan iktibar buat kita bersama. Syaikh Umar Tilmisani menceritakan komitmen dirinya, “. Kerana itu, saya tidak bermusuhan dengan siapa pun, kecuali dalam rangka membela kebenaran, atau mengajak menerapkan Kitab Allah Ta ‘ala. Kalaupun ada permusuhan, maka itu berasal dari pihak mereka, bukan dariku. Saya menyumpah diriku untuk tidak menyakiti seorang pun dengan kata-kata kasar, meskipun tidak setuju dengan kebijakannya, atau bahkan ia menyakitiku. Kerana itu, tidak pernah terjadi permusuhan antara diriku dengan seseorang kerana masalah peribadi.” Syaikh Umar Tilmisani berkata, “Saya tidak pernah takut kepada siapa pun selama hidupku, kecuali kepada Allah Ta’ala. Tidak ada yang dapat menghalangiku mengucapkan kebenaran yang saya yakini, meskipun orang lain merasa berat dan saya mendapat kesusahan kerananya. Saya katakan apa yang ku yakini dengan tenang, mantap, dan sopan, agar tidak menyakiti pendengar atau melukai perasaannya. Saya juga berusaha menjauhi kata-kata yang mungkin tidak disukai lawan bicaraku. Dengan cara seperti itu, saya mendapatkan ketenangan jiwa. Andai cara ini tidak dapat merekrut banyak kawan, maka berdiam diri menjagaku dari kejahatan lawan.” Syaikh Umar Tilmisani berwasiat, “Muslim tidak mengenal istilah ‘agama milik Allah Ta’ala dan tanah air milik semua orang.” Setiap muslim meyakini segala yang ada di alam ini milik Allah Ta’ala semata. Siapa yang berusaha mengubah makna ini merupakan penipu yang ingin merampas sumber kekuatan negara, agar mudah dikhianati. sumber : http://ulamaummah.blogspot.com/

========================================================

Sudah kuperhatikan bahwa air yang mandeg itu tidak baik, dan apabila ia mengalir air itu akan baik kembali. Singa pun akan menjadi buas apabila ia keluar dari sarangnya. Panah juga tidak mengenai sasaran apabila tidak lepas dari busurnya. Andaikan matahari itu berhenti dan tetap berada di porosnya, orang pun merasa bosan…Maka bergeraklah

========================================================

“Akhi, cintailah dakwah ini bukan semata-mata karena orang-orang yang ada di dalamnya. Bagaimana pun, dakwah ini sudah benar manhajnya. Boleh jadi, akan ada satu atau dua orang yang sikapnya tidak sesuai denganmu. Maka jika engkau benar mencintai dakwah ini, hal itu tentu tak akan merubah rasa dan sikap antum kepada dakwah ini.”.

========================================================

“Kehidupan rumah tangga adalah ‘hayatul amal’. Ia diwarnai oleh beban-beban dan kewajiban. Landasan kehidupan rumah tangga bukan semata kesenangan dan romantika, melainkan tolong-menolong dalam memikul beban kehidupan dan beban dakwah…” Ustadz Hasan Al Bana

========================================================
“Sesungguhnya hari ini adalah satu hari di antara hari-hari Allah, tidak pantas diisi dengan kebanggaan dan kesombongan atau keangkuhan. Ikhlaskanlah amal dan jihadmu dan tujulah Allah dengan amalmu, karena hari ini menentukan hari-hari yang akan datang.” (Orasi Khalid bin Walid di tengah berkecamuknya perang Yarmuk)

========================================================

Semua mutiara hikmah ini adalah diambil dari tulisan lama yang tidak terdokumentasi dengan baik di sini

2 thoughts on “Mutiara Hikmah 1

Leave a comment