Ketika ajal menjelang


  1. Mentalqinnya dengan kalimat tauhid Laa ilaha illallah. Sabda Nabi saw, “Talqinlah orang yang hendak meninggal di kalangan kalian dengan kalimat Laa ilaaha illallah.” (HR Muslim)
  2. Tujuan talqin agar yang sakaratul maut mengucapkan syahadat tersebut, dan bukan ucapan para hadirin yang diperdengarkan kepada orang yang akan meninggal. Rasulullah berjanji, “Siapa yang akhir ucapannya mengucap laa ilaha illallah, maka masuk surga” (HR Abu Dawud)
  3. Mentalqin mayat/orang yang sudah meninggal bukan perkara yang disyariatkan. (Fatwa Laajnah Daimah No 3159 dan 7408)
  4. Menghadapkan wajahnya ke arah kiblat bila sudah meninggal.
  5. Membacakan surat yasin disisi orang yang akan meninggal tidak dicontohkan Rosulullah dan sahabat.
  6. Berdo’a untuk kebaikannnya dan menutup matanya dengan lemah lembut. (HR Muslim)
  7. Segera melunasi utang yang ditinggalkan mayit (HR Ibnu Majah)
  8. Boleh bagi hadirin yang ingin membuka penutup wajah si mayit dan menciumnya. (HR Bukhori Muslim)
  9. Meng-ikhlaskan kepergian mayit dengan mengucap Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. (Al Baqoroh 156)
  10. Tidak meratapinya dengan tangisan berlebihan, histeris, merobek robek baju. “Barangsiapa yang diratapi atas kematiannya, maka ia akan diazab akibat ratapan tersebut pada hari kiamat.”
  11. Menyegerakan pengurusan jenazahnya.

Ketika ajal menjelang
sakit tak terperikan

Hati resah tak karuan

bila bayangan hitam yang datang

jendela neraka dibukakan

Hati senang dan riang

wajah tampan sebagai utusan

bayangan surga di tampakkan

duh rob, jadikan hamba salah satu penghuninya

di jannahmu yang kudambakan

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Q.S. Ali-`Imran: 185

“Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.” (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri)

(QS. Al-Anfaal : 50).

“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu !” Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya”.

(QS. Al- An’am : 93).

Ali k.w biasa membangkitkan semangat tempur orang banyak dengan berkata, “Apakah kalian semua tidak akan berperang dan lebih memilih mati dengan (cara biasa)? Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tusukan seribu pedang adalah lebih ringan atasku daripada mati di tempat tidur.”


(Bang Navre)

4 thoughts on “Ketika ajal menjelang

  1. mujitrisno said: Membacakan surat yasin disisi orang yang akan meninggal tidak dicontohkan Rosulullah dan sahabat.

    waktu ibu saya sakaratul maut , kami sempat mengiringinya dengan membaca surah yasin, karena ibu pernah berpesan, apabila ibu mendekati ajal agar membacakan surah yasin untuknya.

    Like

  2. @aysyi====sesungguhnya al qur’an itu penenang hati…yang dimaksud tidak dicontohkan adalah..apabila kita meyakini bahwa suatu amalan itu merupakan sunah…begitu…sedangkan membaca al qur’an khan bernilai ibadah…untuk mengharamkannya/membid’ahkannya perlu dalil khusus..misalnya dilarang membaca al qur’an di kamar mandi….jadi kesimpulannya tidak mengapa membacakan….al qur’an apapun suratnya…asal tidak meyakini bahwa membacakan surat ini pada saat ini akan membuat ini …(padahal tidak ada dalilnya sama sekali)

    Like

Leave a comment