Meminta Syafaat Nabi


Disadari atau tidak, banyak nasyid atau qasidah yang berisi istighosah dengan Rasulullah SAW. Salah satunya adalah qasidah yang berjudul Khoirol Bariyah (Manusia Terbaik) di situ ada kalimat:

خَيْرَ الْبَرِيَّة نَظْرَة إِلَيَّ

“Wahai manusia terbaik, lihatlah kami.”

Yang dimaksud manusia terbaik di situ tentu adalah Rasulullah SAW.

Begitu juga qasidah berjudul Mughram, di situ ada kalimat:

طَهَ جُدْ بِنَظْرَة إِلَيَّ طَهَ يَا عَظِيمَ الْجَاه

“Wahai Toha (Rasulullah), berikan pandangan kepadaku. Wahai Toha yang berkedudukan tinggi.”

Dan masih banyak lagi qasidah-qasidah berisi istighosah dengan Rasulullah SAW.

Istighosah dengan Rasulullah SAW artinya memohon syafa’at kepada Rasulullah SAW untuk hari kiamat nanti. Hal itu diambil dari hadis tentang peristiwa hari kiamat:

يَجْتَمِعُ الْمُؤْمِنُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُونَ لَوْ اسْتَشْفَعْنَا إِلَى رَبِّنَا

“Orang-orang beriman berkumpul pada hari kiamat lalu berkata: Andaikan kita meminta syafa’at kepada Tuhan kita.”

Lalu mereka mendatangi para nabi, di mulai dari Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW.

Berdoa meminta syafa’at semacam ini biasa dilakukan oleh kaum muslimin dari dulu hingga sekarang. Bahkan para ulama mengajarkannya. Ibnu Qudamah berkata dalam Al Mughni, “Disunnahkan bagi yang memasuki masjid (Nabawi) untuk mendahulukan kaki kanan… kemudian anda masuk ke kubur (Rasulullah) lalu berkata… ‘Aku telah mendatangimu dengan beristighfar dari dosa-dosaku dan memohon syafa’at denganmu kepada Allah.” Demikian pula dalam kitab Asy Syarhul Kabir.

Semoga kita semua mendapat syafa’at oleh Rasulullah SAW.

Leave a comment