Tahun depan jangan beda lagi ya


Perbedaan itu memang indah…tapi kaidah fiqh mengatakan “Al-khurûj minal khilâf mustahabbun” (Menghindar dari perpecahan itu lebih dicintai (sunnah).”..

Dr. Yusuf Qaradhawi berpendapat, jika kaum Muslim tidak mampu mencapai kesepakatan pada tingkat global, minimal mereka wajib berobsesi untuk bersatu dalam satu kawasan. Kata Syekh Qaradhawi, tidak boleh terjadi di satu negara atau satu kota kaum Muslim terpecah-pecah; berbeda pendapat dalam masalah penentuan awal Ramadhan atau Hari Raya. Perbedaan dalam satu negara semacam itu, tidak dapat diterima. Kaum Muslim di negara itu harus mengikuti keputusan pemerintahnya, meskipun berbeda dengan negara lain. Sebab, itu termasuk ketaatan terhadap yang ma’ruf. (Yusuf Qaradhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid II (terj.), Jakarta: GIP, 1995, hal. 315).

Tugas pemerintah dan para pemimpin ormas agama untuk menyelesaikan hal ini… kaidah fiqh yang menyatakan “hukmul hakim yarfaul khilaf, yakni keputusan hakim atau penguasa menghilangkan perbedaan. Saatnya pemerintah tegas mengambil alih segala hak untuk mengeluarkan statement kapan berpuasa dan kapan waktu lebaran (1 syawwal), dan tidak lagi membiarkan masing-masing ormas atau aliran-aliran membuat keputusan sendiri-sendiri, lalu menyebarkan di tengah-tengah masyarakat… ini adalah satu-satunya jalan memecahkan “misteri” perbedaan 1 syawal yang kerap terjadi hanya di Indonesia…Klo sudah musyawarah dan apalagi ikut didalamnya tidak ada alasan lagi untuk berbeda

smg kedepan lebih baik dan persatuan islam semakin dekat.

Alangkah lucunya umat islam di Indonesia saja udah banyak yang beda…ada yg senin, selasa, rabu atau hari lainnya…

Pada 27 Ramadhan 1432 H, sekelompok professional Muslim Indonesia mengeluarkan sebuah petisi bertajuk “PETISI UKHUWAH DAN PERSATUAN”. Sebuah slogan dikumandangkan: “BEDA BOLEH! SATU LEBIH BAIK! SATU LEBIH INDAH! “ (http://www.petitiononline.com/ukhuwwah/).

Tanpa pikir panjang saya ikut bertanda tangan…SETUJUUUUUUUUUU

Menurut Ust Dr Adian Husaini.. Ibadah Idul Fithri dan Idul Adha memang dimaksudkan agar kita semakin cinta kepada persatuan dan persaudaraan sesama Muslim. Jika kita mau, InsyaAllah kita mampu bersatu. Kita tentu tidak hanya mengaku cinta persatuan di mulut, tetapi dalam hati bercerai-berai dan saling mendendam.

3 thoughts on “Tahun depan jangan beda lagi ya

Leave a comment