Kemarin Saya menghadiri Silaturahim di Padepokan Madani. Ada wayang Golek dan Taujih dari Pimpinan Padepokan Madani (Ust Hilmy Aminuddin). Saya langsung sharing via kultwit di twitter @Indra_Kusumah. Berikut ini point-point intinya:
- Ramadhan itu momentum dari Allah utk mukminin dan mukminat melakukan revitalisasi dan redinamisasi kehidupannya sbg muslim & da’i.
- Semoga ramadhan mengembalikan kita pada fitrah. Dlm kondisi fitrah lebih mudah berkomunikasi dengan Allah SWT.
- Allah SWT hanya menerima komunikasi efektif dari orang2 yg memelihara fitrahnya. illa man ataLloha biqolbin salim.
- Diantara fenomena ramadhan yg harus terus kita jaga adalah semangat kebersamaan, makanya ada tarawih berjamaah, I’tikaf bersama dll.
- Jgn sampai bakda ramadhan hidup kita jadi nafsi2 (individual). Padahal dlm Al Qur’an nafsi2 itu bahasa akhirat. Di dunia kerja sama.
- Di akhirat, tiap orang lari dari saudara, ibu, bapak, saudara& anak2nya. Setiap orang datang kpd Allah sendiri2, tanpa pendukung.
- Oleh karena itu ruh amal jama’i harus terus ditularkan kepada masyarakat. Kita jadi daya kohesif (unsur pemersatu) di masyarakat.
- Bangsa-bangsa nusantara itu disatukan oleh Islam. Faisal Tanjung dari TNI menyatakan islam itu perekat bangsa di Indonesia.
- Jadilah pemersatu & jangan jadi pemecah belah. Berkumpullah dan bergeraklah. Kalau berkumpul tp tdk bergerak akan terjadi pembusukan.
- Lihatlah air laut, kotoran dari berbagai tempat berkumpul di situ, tapi karena bergerak maka jadi bersih dan bermanfaat.
- Bergeraklah dlm jamaah. Berjamaah tanpa beramal jama’i (bergerak) maka akan terjadi pembusukan. Mulai dari busuk mulut (gosip dll).
- Fenomena Ramadhan lain yg hrs terus dijaga adalah meningkatnya kepedulian sosial. Ada zakat dll. Ini harus terus dikawal & pelihara.
- Kita harus menyadari bahwa setiap kita berhutang budi kepada sesama. Kita mengkonsumsi jasa ortu, tetangga, teman, kolega dll.
- Kalau setiap orang hanya ingin mengkonsumsi kebajikan orang lain, akan defisit kebajikan. Terjadi qoswatul qulub (hati yg gersang).
- Padahal batu yg gersang msh ada yg bermanfaat dg keluar air darinya. Tp hati yg gersang tdk bermanfaat.
- Bangsa ini defisit kebajikan. Makanya banyak hutang dan diberi oleh bangsa lain. Semoga bangsa ini jd bangsa surplus kebajikan.
- Mari memproduksi kebajikan shg jamaah ini surplus kebajikan. Yang surplus kebajikan akan menjadi rahmatan lil ‘alamin.
- Somalia terjadi kelaparan, tapi bangsa muslim terbesar ini blm terdengar membantu secara masif. Defisit kebajikan?
- Fenomena Ramadhan lain yg harus terus di jaga adalah kecenderungan taat. Jgn sampai ramadhan bulan taat, syawwal bulan maksiat.
- Manusia itu punya potensi kebaikan & keburukan. Dakwah itu optimalisasi potensi kebaikan & meminimalisir bahkan mengeliminir keburukan.
- Manusia itu memberikan loyalitas kpd yg melayaninya. Oleh karena itu, mari produksi kebajikan shg surplus kebajikan.
- Ketika bangsa ini sudah surplus kebajikan, maka mihwar dauli-pun menjadi kenyataaan.
- Ketika bangsa ini surplus kebajikan, maka tidak hanya manusia, binatangpun diperhatikan seperti di zaman Khalifah Umar bin Khattab.
- “Jika ada keledai terperosok di Irak, maka Umar yg bertanggung jawab” (Umar bin Khattab). Infrastruktur utk binatangpun diperhatikan.
- Umar jg instruksikan aparatnya utk tebar gandum d bukit2 “Spy tdk ada org yg berkata ada burung kelaparan d negeri muslim”, katanya.
- Demikian jg anaknya, Ibnu Umar, yg tiap hari lempar gula ke sarang semut di samping rumahnya. “Berbuat baik pada tetangga”, katanya.
syukran..
LikeLike