Ahlussunnah Waljamaah diwakili oleh Ustadz Engku Ahmad Fadzil dan Kyai Hidayat Nur, sedangkan Wahabi diwakili oleh Muballigh Salman Ali,


Beberapa waktu lalu, terjadi dialog yang sangat menarik mengenai status kelompok wahabi, apakah mereka masuk dalam Ahlussunnah Waljamaah, atau tidak?

Dalam dialog ini, Ahlussunnah Waljamaah diwakili oleh Ustadz Engku Ahmad Fadzil dan Kyai Hidayat Nur, sedangkan Wahabi diwakili oleh Muballigh Salman Ali, meskipun dalam dialog, ybs mengaku berkali-kali bahwa ia bukan Wahabi, ia adalah Atsari.

Dengan kata lain, ia mengaku bahwa kelompok Wahabi itu ada, yaitu pengikut Muhammad bin Abdul Wahab (MBAW), namun pengikut MBAW ini bukanlah Atsari. Wahabi itu Wahabi, Atsari itu Atsari.

Dialog terjadi dalam durasi sekitar 6 jam, cukup lama. Namun disini terdapat video presentasi dari Kyai Hidayat tentang pandangan-pandangan tokoh-tokoh representatif Wahabi, mulai dari Muhammad bin Abdul Wahab, Bin Baz, Utsaimin hingga Shalih Fauzan, yang bukan hanya keluar dari manhaj Ahlussunnah Waljamaah, bahkan menjurus kepada kekufuran.

Kyai Hidayat juga menegaskan perbedaan Wahabi dengan ulama umat, baik salaf maupun khalaf, pun juga terdapat nukilan celaan tokoh-tokoh wahabi terhadap ulama Ahlussunnah Waljamaah, seperti Imam Nawawi yang dianggap sesat oleh mereka.

Menariknya, bukti-bukti nukilan ini tidak satupun dibantah oleh Salman Ali. Ia justru membahas qadhiyah takfir, ekstremisme, dipoles dengan kemampuan orasi dan artikulasi yang bisa dikatakan ngegas, dengan garnis safsathah ala kaum sofis, “Kamu baca tak?”

Buktinya ada, referensinya lengkap, pelencengan kelompok ini begitu terang. Silakan sahabat lihat di video hingga habis. Saya yakin tak ada yang mampu membela ataupun membantah nukilan-nukilan tersebut. Tinggal inshaf saja, jujur saja, kalau memang kelompok tersebut sesat, ya sesat, sehingga bisa sama-sama kita luruskan. Atau mungkin Kanda Ustadz Karim Isra’ Mardi El Kiraamiy bisa memberikan pandangan lain terkait nukilan-nukilan ini?

Saya katakan, urusan dakwah dalam kebaikan, maka saya akan bergandeng tangan dengan SIAPAPUN, termasuk Wahabi yang tentu muslim. Bahkan semisal ada komunitas nonmuslim, ingin memberantas perzinaan, maka saya akan berjuang bersama. Ini ranahnya dakwah.

Namun dalam ranah ilmiah, saya akan tetap katakan yang fasik itu fasik, kufur itu kufur, sesat itu sesat, khlilafiyah itu khilafiyah, ijma’ itu ijma’. Amanah ilmu harus dijaga.


Dari 6 jam video, yang dishare oleh kawan-kawan Wahabi justru cuma video safsathah Salman Ali dengan durasi sekitar 2 menit, terkait ekstrimisme yang tidak hanya ada pada Wahabi, ataupun Ghullat Hanabilah, namun juga ada pada Asy’ariyyah, seperti yang dilakukan oleh Ibnu Tumart.

Entah siapa Ibnu Tumart, saya pun tak tahu. Yang jelas Ibnu Tumart bukan representasi ilmiah resmi dalam Madrasah Asy’ariyyah. Kalaupun ada yang mengakui bahwa Ibnu Tumart seorang Asy’ari, akanlah pengakuan itu tetap berlaku jika terkuak kemudian bahwa Ibnu Tumart mengaku sebagai Imam Mahdi? Tentu tidak!

Ala kulli hal, poin-poin kesesatan Wahabi dalam video 30 menit ini, hingga kini belum lagi terjawab. Silakan ditonton! Bagi yang ingin menonton video full, saya sertakan link di kolom komentar.

Fakhry Emil Habib

Full 6 jam lebih

Leave a comment