Khutbah Idul Fitri Ramadhan Mengembalikan Fitrah Manusia Kepada Tuntunan Allah dan Rasul-Nya Serta Semangat Jihad Membela Agama


Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}

Khutbah Idul Fitri Ramadhan
Mengembalikan Fitrah Manusia Kepada Tuntunan Allah dan Rasul-Nya Serta Semangat
Jihad Membela Agama
Oleh Majelis Dakwah Pusat
(MDP) Jama’ah Muslimin (Hizbullah)
.اللهُ اَكْبَرْ
اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ
اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
3x اَلْحَمْدُ للهِ
الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ
وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ
اللهُ اَكْبَرْ
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ
اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ نَبِيَّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ
مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ
اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ
اللهُ اَكْبَرْاَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ
الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ
الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Jama’ah sholat Idul Fitri
rahimakumullah
Sejak pagi telah
berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk
ungkapan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas kemenangan besar
yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan
penuh. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَا
هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wasalam bersabda:
زَيِّنُوْا اَعْيَادَكُمْ بِالتَّكْبِيْر

“Hiasilah hari rayamu
dengan takbir.”

Takbir kita tanamkan ke
dalam lubuk hati sebagai dzikir dan pengakuan atas kebesaran dan keagungan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sedangkan selain Allah semuanya kecil semata.  Kalimat 
tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Allah dan segenap yang
berhubungan dengan-Nya.
Tidak lupa puji syukur
juga kita tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih
kepada seluruh hambanya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh
keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang Maha Esa dan Maha Kuasa.  Seluruh alam semesta ini tunduk dan patuh
kepada perintah-Nya.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jamaah Idul Fitri
Rahimakumullah
Telah satu bulan penuh
kita menunaikan ibadah puasa. Denganya kita berharap memperoleh keberkahan
Ramadhan sesuai isyarat Rasululullah Shalallahu Alaihi Wasalam yaitu “syahrul
mubarok”, keberkahan secara syari dengan menjadikan mukminin  semakin cinta, tunduk dan patuh kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. Tumbuh kecintaannya kepada Sunnah Rasulullah Shalallahu
alaihi Wasallam serta tertanam ruhul jihad dalam jiwanya untuk membela
agamanya.
Diantara berkah Ramadhan
itu adanya rahasia amalan yang langsung dapat mengugurkan dosa seperti puasa
dan qiyamu Ramadhan. Juga adanya janji Allah untuk melipatgandakan amal
diantaranya adanya malam lailatul qodar, itikaf dan zakat fitrah yang ada hanya
pada bulan Ramadhan, dimana dengan amalan itu mukminin akan mendapatkan
kebaikan yang berlipat ganda.
Dan atas karunia-Nya,
pada hari ini kita dapat berhari raya bersama, maka sudah sepantasnya pada hari
yang bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan
kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat
dalam sebuah hadis Qudsi:
اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلىَ
عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِى كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ
اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُنَادِى مُنَادٌ: يَا اُمَّةَ مُحَمَّدٍ
اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ فَيَقُوْلُ
اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا
مَغْفُوْرًا لَكُمْ
“Apabila mereka berpuasa
di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka
Allah pun berkata: ‘Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal
kebajian dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’.
Sesorang kemudian berseru: ‘Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal
kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan’. Kemudian Allah
pun berkata: ‘Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku.
Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.”
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama`ah Idul Fithri yang
Berbahagia
 Allah Ta’ala berfirman:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ
الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ
الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
“Maka hadapkanlah wajahmu
dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS.
Ar-Ruum 31).
Pada dasarnya manusia
diciptakan secara naluri mempercayai dan meyakini adanya Tuhan. Naluri Manusia
itu pada dasarnya selalu cinta kepada kesucian dan cenderung kepada kebenaran.
Keberadaan naluri manusia adalah suci dan benar dalam arti sejak zaman azali.
Islam pada awal
diturunkan untuk meluruskan kepercayaan manusia supaya berkepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dengan jalan mentauhidkan kepercayaan terhadap Allah
Subhanahu Wa Ta’ala.
Di sini letak persamaan
dan persesuaian antara ajaran Islam dengan Fitrah manusia, dimulai dari
lahirnya yaitu ingin meyakinkan kepercayaan dirinya kepada Tuhan Pencipta Alam
Semesta. Islam diturunkan berfungsi untuk mengatur manusia supaya menjadi
manusia yang bertanggung jawab dan mau melakukan kewajibannya sebagai makhluk
Tuhan dan sekaligus sebagai makhluk sosial.
Ketika hewan saling
memangsa dan membunuh, maka Islam mengajarkan manusia saling kasih sayang dan
tolong menolong.  Ketika hewan makan
tanpa peduli sesamanya, maka Islam mengajarkan peduli sesama: ada zakat, infaq
dan sodaqoh.
Ketika hewan tidak peduli
makanan siapa yang mereka makan, maka Islam mengajarkan hak dan kehalalan. Maka
terorisme, keberingasan, kekejaman, penipuan, korupsi dan segala bentuk
kejahatan bukanlah ajaran Islam dan bukan dari Islam.
Islam membentuk manusia
mulia, manusia yang shaleh karena amal perbuatannya berkualitas, penuh tanggung
jawab, jujur, amanah, adil serta segala perbuatan yang membawa kebaikan dirinya
serta masyarakat umumnya. Maka bagaimana mungkin manusia menolak Islam? Akhir
ayat 31 surat Ar-Ruum di atas menegaskan bahwa –tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui-
Karena itulah dalam
Tafsir Ibnu Katsir dinyatakan bahwa maka kebanyakan manusia berpaling darinya,
sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
“Dan sebagian besar
manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya.” (QS. Yusuf:
103)
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأرْضِ يُضِلُّوكَ
عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
  الْآيَةَ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan
orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan
Allah.” (QS. Al-An’am: 116), hingga akhir ayat.
Ayat ke 32 QS. Ar-Ruum
menjelaskan bahwa menjaga fitrah manusia adalah meninggalkan perilaku musyrik
dengan memecah belah agama.
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا
كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
“…yaitu orang-orang yang
memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap
golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.”  (Ar-Rum: 32)
Jama’ah Shalat
‘Idul-Fithri Rahimakumullah
 Manusia memang memendam potensi baik maupun
potensi buruk – fa’al hamahaa fujuuroha wa taqwaahaa – Dengan potensi tersebut
sebagian manusia menyadari, mau memahami dan mengikuti jalan hidup yang Allah
berikan, dan sebagian lagi ingkar dan maksiat sehingga berada dalam jurang
kejahatan dan kehinaan, sebagaimana Allah nyatakan:
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا
كَفُورًا
“Sungguh Kami telah
menunjukkan kepadanya jalan yang lurus. Maka ada yang bersyukur dan ada yang
kufur” (QS. Al-Insan: 3).
Munculnya manusia-manusia
jahat yang terjerat dengan potensi buruknya dengan mengingkari hukum-hukum
Allah, telah menimbulkan kerusakan di muka bumi ini, baik kerusakan fisik
maupun moral.  Allah mengingatkan:
“Telah nyata kerusakan di
darat dan di laut karena ulah perbuatan manusia sendiri” (QS. ar-Ruum 41).
Fakta yang dapat kita
saksikan saat ini, sumber daya alam yang Allah wariskan untuk keperluan hidup
manusia nyaris habis dan hancur di mana-mana.
Kekayaan alam berupa
tambang, mineral serta hutan belantara habis oleh manusia-manusia rakus tanpa
memperdulikan kepentingan dan kebutuhan manusia lainnya.
Kemiskinan dan kesulitan
hidup semakin subur karena korupsi yang merajalela disetiap sektor pembangunan.
Sumber daya rusak, moralpun semakin rusak. Pergaulan bebas, miras/narkoba,
hura-hura dan maksiat lainnya semakin marak dimana-mana. Allah mengingatkan:
“Maka datanglah sesudah
mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan
hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan. Kecuali orang-orang
yang bertaubat, beriman dan beramal shalih, maka mereka itu akan masuk surga
dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun”. (QS. Maryam: 59-60).
Namun yang lebih parah
lagi adalah penindasan dan penjajahan manusia atas manusia yang masih terjadi
di abad modern ini, abad  IPTEK dan
peradaban tinggi. Ironisnya, perampasan, penganiayaan dan pembunuhan atas
saudara-saudara kita di Palestina, Rohingya di Myanmar, Suriah, serta di tempat
lainnya oleh zionis Israel beserta jaringan antek-anteknya masih terjadi hingga
saat ini.
Populasi muslimin sekitar
1,5 miliar lebih di dunia ini ternyata tidak mampu melawan musuh-musuh Islam
dan muslimin. Kenapa? Karena muslimin terpecah belah secara politik, mazhab,
aliran pemahaman serta kotak-kotak sosial lainnya.
Maka musuh-musuh Islam
begitu mudahnya menghancurkan muslimin satu demi satu di seluruh dunia.
Muslimin laksana hidangan di atas meja yang siap disantap lahap musuh-musuh
Islam dengan nikmatnya.
Maka bagaimana solusinya
?
    Amalkan Islam secara kaffah
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ
كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu
turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”.
(QS.al-Baqarah 208).
Imam Al-Maraghi dalam
tafsirnya berkata, “Perintah masuk kedalam Islam pada ayat ini adalah perintah
agar lurus akidahnya terhadap Allah dan agamanya (tsubut) dan dengan istiqomah
(dawam) dalam semua syariat yang Allah tetapkan.
Perintah Allah dan sunnah
Rasulullah adalah satu paket amalan kehidupan yang lengkap dan tidak boleh
dipisah-pisahkan .Utuh satu paket. Akidah, akhlak, amalan-amalan syariah
merupakan satu  paket  pembentukan karakter sesuai fitrah manusia.
Islam adalah sebuah
system kehidupan, yang mencakup tata aturan hidup pribadi, keluarga hingga
masyarakat.  Dari zikir, shalat, hingga
jual beli bahkan jihad mempertahankan akidah dan keselamatan umat. Keseluruhan
amalan-amalan syariah tersebut Allah ajarkan untuk memelihara dinamika
kehidupan sesuai fitrah manusia  itu
sendiri. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ
وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ
“Wahai orang-orang yang
beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul, ketika ia menyeru kamu, untuk
menghidupkan kamu”  (QS. Al-Anfal: 24).
 Sungguh memperihatinkan ketika sebagian besar
muslimin hanya merasa cukup keIslamannya dengan zikir dan sholatnya.  Sementara urusan muammalah, pergaulan,
apalagi perjuangan membela yang lemah, amar ma’ruf nahi munkar, jihad fii
sabilillah, tidak dikenal apalagi menjadi bagian amalan hidup sehari-hari.
Pantaslah jika sesama
saudara muslimin di Palestina, di Filipina, di Irak, dan lainnya terpuruk,
terdholimi – dan muslimin lainnya hanya sebagai penonton. Ini bukan Islam yang
kaffah !!!.
Rasulullah dan para
sahabat beliau berhasil membangun peradaban Islam karena mereka totalitas
memenuhi syariah yang kaffah, bukan memilih-milih yang enak sesuai hawa
nafsunya.  Allah berfirman:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى
اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ
وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi
mukmin dan mukminah apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu hukum
bagi mereka, ada bagi mereka hak untuk memilih dalam urusan mereka. Dan
barangsiapa yang durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya sungguh ia telah sesat
dengan kesesatan yang nyata” (QS. Al-Ahzab: 36).
 Amalkan Islam secara berjama’ah
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا
تَفَرَّقُوا
“Berpegang teguhlah
kalian kepada tali Allah secara berjama’ah dan janganlah kaliah berpecah-belah
(dalam mengamalkannya)”.  (QS. Ali Imran:
103).
Ibnu Katsir dalam
tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini adalah perintah kepada muslimin untuk
hidup berjama’ah, dan larangan berpecah belah.
Manusia adalah mahluk
sosial, tidak mampu hidup sendiri. Naluri manusia mendorong untuk hidup bersama
saling mengisi kebutuhan dan kekurangan masing-masing. Maka sebagian manusia
hidup bersama atas dasar kesamaan suku, bangsa, negara, atau atas dasar kesamaam
profesi dan kesamaan paham hidup atau aliran tertentu.
Maka Islam datang
mengajarkan kebaikan dan memerintahkan muslimin berada dalam satu wadah sosial
ber-Jama’ah sejalan dgn fitrahnya.
Sebuah wadah bagi mereka
yang ingin bersama-sama mengamalkan Islam secara kaffah, Karena amalan-amalan
Islam memang memerlukan dan mengharuskan sistem kebersamaan–kalbun yaanun
yasyuddu ba’duhu ba’dhon.
Islam mengajarkan saling
nasihat, saling menolong, saling menanggung – Maka jelas bahwa Islam menentang
sikap egois, parsial, firqoh/berpecah belah dalam menegakkan kehidupan.
Keterpurukan umat Islam
1,5 milyar lebih di dunia ini sekali lagi karena terpecah belah dalam
madzhab-madzhab, ashobiyah hingga politik. Al-haq bilaa nidhom yughlabul bathil
bin nidhom. Amalan haq tak terorganisir terkalahkan oleh kebatilan yang
terorganisir.  Oleh karena itu Allah
berfirman dalam QS. Ash-Shof ayat 4, sebagai berikut:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي
سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
 “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan akan seperti suatu
bangunan yang tersusun kokoh”.
 Subhanallah, tanpa kesatuan dengan ikatan
ukhuwwah, maka kita saksikan muslimin di dunia yang menempati wilayah-wilayah
kaya sumber daya yang Allah sediakan, namun hanya menjadi negeri-negeri jajahan
kapitalis kafir dan zionis Yahudi tanpa ampun. Kenapa?
Ya, karena terpecah belah
sehingga mudah diadudomba dan dihancurkan musuh satu per satu, laksana hidangan
enak yang tersaji di atas meja makan, lemah dan mudah di kalahkan.
Dengan demikian kesatuan
ummat dalam satu komunitas Jama’ah Muslimin dengan seorang Imam memang menjadi
solusi teramalkannya pola hidup Islami sesuai tuntunan Allah dan sunnah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
    Tegaknya kepemimpinan umat Islam
Kepemimpinan dalam
kehidupan manusia merupakan keharusan yang tidak bisa dielakkan. Bahkan
masyarakat tradisionalpun memiliki pemimpin yang memimpin kehidupan mereka,
termasuk mempertahankan kelompoknya dari serangan kelompok lain.
Masyarakat modern pun
memerlukan dan mengangkat pemimpin-pemimpin politik mereka, bahkan meskipun
dengan biaya trilyunan. Tentu karena disadari bahwa tanpa pemimpin maka
masyarakat akan kacau karena masing-masing bergerak atas kemauannya sendiri
tanpa ketertiban dan komando.
Maka Allah yang Maha
Mengetahui telah mewajibkan umat Islam mentaati Ulil Amri sebagai pemimpin umat
yang harus ditaati setelah Allah dan Rasulullah.  Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ
وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي لأمْرِ مِنْكُمْ
“Wahai orang-orang yang
beriman, taatlah kepada Allah, dan taatlah kepada Rasul dan Ulil Amri diantara
kalian”  (QS. An-Nisa: 59).
Ulil Amri diantara
orang-orang beriman bukanlah jabatan politis melainkan sebagai penerus
kepemimpinan Nabi, nubuwwah, yang memimpin umat Islam sedunia dalam beribadah
kepada Allah. Mengajak umat dalam menegakkan syariah. Misi mulia yang hanya
terwujud bagi orang-orang yang beriman yang ingin menegakkan syariah secara
kaffah.
Maka fitrah manusia akan
terpelihara dan sistem kehidupan yang rahmah akan tercapai hanya dan hanya jika
muslimin mengamalkan Islam secara kaffah, hidup ber-Jama’ah dan terpimpin dalam
Khilafah alaa Minhajin Nubuwwah, sebagaimana para Khulafaur Rasyidin al
Mahdiyyin.
    Tegaknya Ukhuwah dan Tumbuhnya Kasih Sayang
Sesama Muslim
Jama’ah Shalat
‘Idul-Fithri Rahimakumullah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala
befirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ
أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu
sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
(QS. Al-Hujurat: 10)
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ
أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا
يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ
أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي
الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ
عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً
وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Muhammad itu adalah
utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka
ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka
tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam
Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.” (QS. Al-Fath: 29)
Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wasalam bersabda:
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ
بَعْضُهُ بَعْضًا
“Orang mukmin dengan
orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian
yang lain.” [Shahih Muslim No.4684]
 Jama’ah Shalat ‘Idul-Fithri Rrahimakumullah
Tugas kita kedepan adalah
memupuk kesadaran akan kesempurnaan Islam serta membangun peradaban manusia
beriman yang rahmah. Kita dihadapkan pada tantangan peradaban-peradaban lain
yang bermotif eksploitatif, dholim dan menyesatkan dari jalan Allah.
Meskipun disebut sebagai
abad modern dengan menterengnya IPTEK, hak asasi manusia, namun sifat jahat
manusia tetap bercokol. Saudara-saudara kita di Palestina ditindas, dirampas
harta bendanya dan kehormatannya.
Belum lagi saudara kita
di negara-negara Timur Tengah, Asia dan Afrika dijajah dan diadu domba. Lebih
parah lagi adalah penguasaan dan penghancuran Masjid Aqsha warisan muslimin
dunia di Yerusalem, masjid kiblat pertama umat Islam itu kini dirusak dan dikuasai
Zionis Yahudi.
Bahkan muslimin di
Indonesai khusunya kini di larang untuk berziarah mendatangi Masjid Al-Aqsha
akibat kebijakan penolakan Visa yang dikeluarkan Otoritas Israel baru-baru ini.
Maka tegaknya Ulil Amri
sebagai pemimpin ummat Islam sedunia adalah kewajiban muslimin dimanapun
berada. Globalisasi bukan hanya di bidang ekonomi, namun juga di bidang
kemasyarakatan Ummatan Wahidah, serta kepemimpinan ummat Khilafah Alaa Minhajin
Nubuwwah.
Sebab itu janganlah kita
menunda untuk menggapainya. Segeralah melangkah, dengan selalu berpegang teguh
kepada agama yang mulia ini. Karena sesungguhnya, berpegang teguh dengan agama,
akan menjamin kehidupan yang baik dan pahala yang besar. Sebuah kehidupan penuh
kemenangan, kemuliaan dan kesejahteraan.
Allah Ta’ala berfirman,
ٱلَّذِينَ أُخْرِجُوا۟ مِن دِيَٰرِهِم بِغَيْرِ حَقٍّ
إِلَّآ أَن يَقُولُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ
بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَٰمِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَٰتٌ وَمَسَٰجِدُ
يُذْكَرُ فِيهَا ٱسْمُ ٱللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ
مَن يَنصُرُهُۥٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ
ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟
ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُوا۟ بِٱلْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا۟ عَنِ
ٱلْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ
“Sesungguhnya Allah pasti
menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Yaitu)orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan
mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
Allah-lah kembali segala urusan”. (QS. Al-Hajj:40-41).
Sebagai penutup marilah
kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semoga di hari Idul Fitri ini kita
mendapatkan ampunan-Nya serta diselamatkan di dunia dan di akhirat kelak.
اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ
عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ
وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ  لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ
وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ
بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ
وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ
Doa Penutup
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah
Akhirnya marilah kita
berdoa, menundukkan kepala, memohon kepada Allah Yang Maha Rahman dan Maha
Rahim untuk kebaikan kita dan umat Islam dimana saja berada:
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ بِالإِسْلاَمِ وَلَكَ
الْحَمْدُ بِالإِيْمِانِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالْقُرْآنِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِشَهْرِ
رَمَضَانَ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْمُعَافَاةِ لَكَ الْحَمْدُ
بِكُلِّ نِعْمَةٍ أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيْنَا
Ya Allah,
Segala puji hanya bagi-Mu
atas nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat Al-Qur’an, nikmat bulan Ramadhan, nikmat
keluarga, harta dan kesehatan. Segala puji bagi-Mu atas semua nikmat yang telah
Engkau anugerahkan kepada kami.
سُبْحَانَكَ لاَ نُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا
أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى وَلَكَ الْحَمْدُ
إِذَا رَضِيْتَ
Maha Suci
Engkau, kami tidak akan
sanggup menghitung dan membatasi pujian bagi-Mu. Keagungan-Mu hanya dapat
diungkapkan dengan pujian-Mu kepada diri-Mu sendiri, segala puji hanya bagi-Mu
(dari kami) sampai Engkau ridha (kepada kami) dan segala puji bagi-Mu setelah
keridhaan-Mu.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدِيْنَا
وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا
Ya Allah,
Ampunilah kami dan ampuni
pula kedua orang tua kami dan sayangilah mereka seperti kasih sayang mereka
saat mendidik kami di waktu kecil.
رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ
سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ
آمَنُوْا رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Ya Tuhan
Kami, ampunilah dosa-dosa
kami dan dosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan,
dan janganlah Engkau jadikan di hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang
beriman, ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ
لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
Ya Tuhan
Kami, kami telah
menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami
pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَمَا
قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ
وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ وَمَا قَرَّبَ
إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ
Ya Allah,
Kami memohon kepada-Mu
ridha dan surga-Mu serta semua ucapan maupun perbuatan yang dapat mendekatkan
kami kepadanya, dan kami berlindung kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu serta
semua ucapan maupun perbuatan yang dapat mendekatkan kami kepadanya.
اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ
وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
Ya Allah,
Bantulah kami dalam
berdzikir dan bersyukur serta beribadah kepada-Mu dengan baik, wahai Yang Maha
Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
اَللَّهُمَّ يَاحَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ
وَالإِكْرَامِ  يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ
الْمُضْطَرِّ إِذَا دَعَاكَ نَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَالْعَزِيْمَةَ
عَلَى الرُّشْدِ وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ
إِثْمٍ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ
Ya Allah
Yang Maha Hidup lagi Berdiri
Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan doa
orang yang berada dalam kesulitan, kami memohon kepada-Mu berbagai penyebab
turunnya rahmat-Mu, tekad dan kekuatan untuk meniti jalan yang lurus, limpahan
segala kebajikan, keselamatan dari segala dosa, kemenangan meraih surga dan
keselamatan dari azab neraka.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ
عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ وَنَعُوْذُ بِكَ
مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ
نَعْلَمْ
Ya Allah,
Kami memohon kepada-Mu
segala kebaikan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami
ketahui, dan kami berlindung kepada-Mu dari semua keburukan di dunia dan
akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا سَأَلَكَ
عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِبَادُكَ
الصَّالِحُوْنَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ عَبْدُكَ
وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِبَادُكَ
الصَّالِحُوْنَ
Ya Allah,
Kami memohon kepadamu
segala kebaikan yang telah diminta hamba dan rasul-Mu Muhammad Shalallahu
Alaihi Wasalam dan hamba-hamba-Mu yang shalih, dan kami berlindung kepadamu
dari segala keburukan yang mereka telah berlindung darinya kepada-Mu.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ
عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا
وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إَلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ
زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ
شَرٍّ
Ya Allah,
Perbaikilah agama kami
yang merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah dunia kami yang menjadi tempat
hidup kami, dan perbaikilah akhirat kami karena dialah tempat kembali
kami.  Jadikan kehidupan ini sebagai
penambah segala kebaikan bagi kami, dan jadikan kematian sebagai kebebasan kami
dari segala keburukan.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ
جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Ya Allah,
Kami berlindung kepada-Mu
dari siksa Jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta
dari fitnah Dajjal.
اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا مِنَ النِّفَاقِ
وَأَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاءِ وَأَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ وَأَعْيُنَنَا
مِنَ الْخِيَانَةِ إِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي
الصُّدُوْرُ
Ya Allah,
Bersihkanlah hati kami
dari kemunafikan, amal kami dari riya, lisan kami dari dusta, dan bersihkan
mata kami dari khianat, sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan
apa yang disembunyikan dalam dada.
اَللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ
وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ يَا حَيُّ يَا
قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
Ya Allah,
Cukupkan diri kami dengan
yang halal dari yang haram, dengan ketaatan kepada-Mu dari maksiat
kepada-Mu,  dan dengan karunia-Mu dari
selain-Mu, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan
dan kemuliaan.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا آخِرَهَا
وَخَيْرَ أَعْمَارِنَا خَوَاتِمَهَا وَخَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ لِقَائِكَ
Ya Allah,
Jadikanlah amal kami yang
terbaik adalah akhirnya, dan umur kami yang terbaik adalah penghujungnya, dan
hari terbaik kami adalah hari bertemu Engkau.
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ
الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اَللَّهُمَّ انْصُرْ
إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، اَللَّهُمَّ
إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تُحَرِّرَ الْمَسْجِدَالأَقْصَى وَأَرْضَ فِلِسْطِيْنَ
وَإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَائِرِ بِلاَدِ الإِسْلاَمِ
يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Ya Allah,
Tolonglah dan
menangkanlah saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin di jalan-Mu di
mana pun mereka berada. Tolonglah saudara-saudara kami kaum muslimin para
mujahidin Palestina, bebaskan Masjid Aqsha dan tanah Palestina dan
saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin negeri-negeri kaum muslimin
yang lain, wahai Penguasa alam semesta.
رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Ya Tuhan,
Kami, janganlah Engkau
jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada
kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau
lah Maha Pemberi (karunia).
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا
مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Ya Tuhan kami,
Berikan rahmat kepada
kami dari sisi-Mu, dan sempurnakan bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan
kami.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ
يَنْفَعُ وَمِنْ قُلُوْبٍ لاَ تَخْشَعُ وَمِنْ نُفُوْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ
دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
Ya Allah,
Sesungguhnya kami
berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak
khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak
dikabulkan.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan
Kami, berikanlah kepada
kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan peliharalah kami dari api neraka.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Ya Tuhan
Kmi, terimalah dari kami
(amal dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا
يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ
(AK/R01/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)

GRIYA HILFAAZ
Busana Muslim Berkualitas
💈webinfo : www.griyahilfaaz.com
💈IG : @griya_hilfaaz

💈Shopee : @griya_hilfaaz

💈Facebook: @griya_hilfaaz

💈Tokopedia: @griya_hilfaaz

💈Bukalapak: @griya_hilfaaz

Toko Busana Keluarga Muslim



SHOPCARTSHOPCARTSHOPCART
SHOPCARTSHOPCARTSHOPCART

Leave a comment