Glorifikasi Thibbun Nabawy


MINDSET

Latar belakang fatwa banyak berasal dari latar belakang pemberi fatwa. Bagi orang modern melihat pengobatan sangat berbeda dengan orang zaman dahulu melihat pengobatan.

Saat ini hampir semua daerah ada dokter dan puskesmas/klinik/rumah sakit. Di zaman majapahit apakah sudah tersedia. Seorang tabib di masa itu juga belum bisa membedakan mana medis danmana magic. Perdukunan dan sihir justru lebih populer di masa itu.

Pergi berobat tidak sesederhana orang berobat hari ini. Dengan kemampuan tabib yang tidak bisa terlalu diandalkan.

Simak saja qaul-qaul Imam Syafii saat itu. Beliau sangat mengapresiasi ilmu kedokteran. Dan mengakui ahli kitab lebih unggul saat itu.

Muncul pertanyaan, mengapa Imam syafii tidak mengandalkan ruqyah dan thibbun nabawi. Dan masih berharap ilmu kedokteran?

Istilah thibbun nabawi sendiri baru muncul di era Ibnul Qayyim. Trus zaman Imam Syafii kedokteran macam apa yang berkembang? Tentu kedokteran pada zamannya. Di mana umat Islam jarang yang menguasainya.

Pengobatan Islam agak maju di era Ibnu Sina. Az Zahrawi. dll. Itu pun juga ilmu medis zamannya.

Kira-kira dengan zaman sekarang lebih maju siapa? Ya tentu saja lebih maju sekarang.

Ilmu keduniaan secara umum berkembang terus. Teori dan teknologi baru terus ditemukan. Misteri penyakit dan wabah lebih cepat diketahui.

Zaman dulu wabah terjadi, orang hanya pasrah menunggu sembuh sendiri atau menghadapi kematian.

Jauh berbeda. Tetapi sebagian orang lebih suka melskukan glorifikasi masa lalu. Dan memandang rendah kemajuan zaman. Bukan berkemajuan. Tetapi dengan sadar memilih berkemunduran.

Leave a comment