HADITS NIAT DAN BAB PERMULAAN WAHYU


HADITS NIAT DAN BAB PERMULAAN WAHYU

Oleh: Muhammad Abduh Negara

Sebagian ulama mengkritisi dimasukkannya Hadits niat (إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ) ke dalam kitab (bab) “بدء الوحي” dalam Shahih Al-Bukhari, dengan argumentasi bahwa Hadits tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan permulaan wahyu. Dan hal ini ditunjukkan misalnya oleh Al-Khaththabi dalam Syarah beliau, dan Al-Isma’ili dalam Mustakhraj beliau, yang menuliskan Hadits niat sebelum judul bab, karena mereka meyakini bahwa Al-Bukhari meriwayatkan Hadits tersebut dalam bab sekadar untuk tabarruk (mengambil keberkahan) saja.

Ada juga yang menyatakan, dimasukkannya Hadits niat pada bab pertama Shahih Al-Bukhari (yaitu: bab “بدء الوحي”) sebagai khutbah kitab atau pembuka kitab, dan hal ini sesuai dengan keadaan Hadits niat yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat khutbah di atas mimbar.

Namun Al-Hafizh Ibnu Hajar tampaknya kurang sepakat dengan hal ini. Beliau kemudian menukil pernyataan dari Abu ‘Abdil Malik Al-Bawni, Al-Muhallab, Al-Qadhi Ibnu Al-‘Arabi dan Ibnu Al-Munayyir bahwa hubungan Hadits niat dengan judul bab adalah dari sisi keadaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum turunnya wahyu yang berada dalam fitrah tauhid dan membenci penyembahan berhala, dan beliau kemudian berkhalwat di gua hira untuk hijrah kepada Allah ta’ala dan menjauhi perilaku buruk masyarakat Makkah saat itu. Karena niat baik Nabi tersebut, Allah menganugerahi beliau kenabian, dan menurunkan wahyu kepada beliau.

Al-Hafizh kemudian melanjutkan bahwa, Shahih Al-Bukhari ini ditulis untuk mengumpulkan wahyu As-Sunnah, karena itu di awalnya dibahas tentang permulaan wahyu. Dan keberadaan wahyu adalah untuk menjelaskan amal-amal syariat, maka di awalnya disebutkan tentang Hadits amal (yaitu: Hadits niat). Dengan hubungan seperti ini, kata beliau, tidak layak dikatakan bahwa Hadits niat ini tidak berhubungan dengan judul bab.

Wallahu a’lam.

Rujukan: Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhari, karya Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, Penerbit Ar-Risalah Al-‘Alamiyyah, Damaskus, Tahun Terbit 1434 H (2013 M), Juz 1, Hlm. 18-20.

Leave a comment