Kenapa membaca Al-Qur’an tanpa tahu maknanya tetap berpahala?
Dalam كاشفة السجا Syaikh Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa orang yang berdzikir tidak diberi pahala atas dzikirnya, kecuali ia mengerti artinya meskipun secara global, berbeda dengan Al-Qur’an Maka orang yg membacanya tetap diberi pahala secara mutlak (baik paham artinya maupun tidak)
ﺗﻨﺒﻴﻪ: ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ؛ إﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺜﺎﺏ ﺫﺍﻛﺮ ﻋﻠﻰ ﺫﻛﺮﻩ ﺍﻻ ﺍﺫﺍ ﻋﺮﻑ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﻭﻟﻮ ﺍﺟﻤﺎﻻ, ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﻓﻴﺜﺎﺏ ﻗﺎﺭﺋﻪ ﻣﻄﻠﻘﺎ ﻧﺒﻪ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻘﻠﻴﻮﺑﻰ.
Begitupun dalam Fathul al-Muin Syaikh al-Malibari menyebutkan bahwa
ﻭﻗﻀﻴﺔ ﻛﻼﻣﻬﻢ ﺣﺼﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﺬﻛﺮ ﻭﺇﻥ ﺟﻬﻞ ﻣﻌﻨﺎﻩ، ﻭﻧﻈﺮ ﻓﻴﻪ ﺍﻻﺳﻨﻮﻱ. ﻭﻻ ﻳﺄﺗﻲ ﻫﺬﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻟﻠﺘﻌﺒﺪ ﺑﻠﻔﻈﻪ ﻓﺄﺛﻴﺐ ﻗﺎﺭﺋﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻌﺮﻑ ﻣﻌﻨﺎﻩ، ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﺬﻛﺮ ﻻ ﺑﺪ ﺃﻥ ﻳﻌﺮﻓﻪ ﻭﻟﻮ ﺑﻮﺟﻪ. ﺍﻧﺘﻬﻰ.
Kenapa bisa demikian? apa untungnya membaca tanpa paham makna dan maksudnya? Bukankah hal tersebut justru termasuk كمثل الحمار يحمل أسفارا (layaknya keledai yang membawa kitab2 tebal) ?
Sebagaimana dalam teks Fathul al-Muin diatas, hal itu bisa terjadi karena membaca Alqur’an adalah satu hal, sedangkan paham artinya adalah hal yang lain, membacanya sendiri sudah bernilai ibadah meskipun tanpa tahu maknanya (متعبد بتلاوته)
banyak riwayat tentang hal tersebut menyebut, bahwa membacanya saja bernilai pahala yang luar biasa, dapat menjadi syafaat, dibersamai malaikat dan dinaikkan derajat
diantaranya adalah sabda2 yang sebagaimana dimuat imam Nawawi dalam رياض الصالحين
عن ابن مسعود قال؛ قال رسول الله: من قرأ حرفا من كتاب الله فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها ،لا أقول الم حرف، ولكن ألف حرف، ولام حرف، وميم حرف.
عن أَبي أُمامَةَ رضي اللَّه عنهُ قال :سمِعتُ رسولَ اللَّهِ يقولُ: اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ.
عن عائشة رضي اللَّه عنها قالتْ: قال رسولُ اللَّه: الَّذِي يَقرَأُ القُرْآنَ وَهُو ماهِرٌ بِهِ معَ السَّفَرةِ الكرَامِ البررَة وَاٌلَذِي يَقُراٌ القُرانَ وَيَتَتَعتَعُ فِيه وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَه اَجَران.
Begitu juga dalam إحياء علوم الدين imam Ghazali yang menyebutkan kisah dari imam Hambal
وقال أحمد بن حنبل رأيت الله عز وجل في المنام فقلت يا رب ما أفضل ما تقرب به المتقربون إليك، قال: بكلامي يا أحمد قال، قلت: يا رب بفهم أو بغير فهم, قال: بفهم وبغير فهم
Adapun كمثل الحمار يحمل أسفارا banyak ulama’ menjelaskan, bahwa hal tersebut hanya terkait dengan orang Yahudi dan orang2 yang menyembunyikan kebenaran informasi perihal nabi
So, usahamu membaca takkan sia-sia, ia bermanfaat baik pada sifat, sikap ataupun pahala diakhirat
Pohon pun, tak hanya buahnya saja yang berguna, bukan?
Wallahu a’lam