NGAJI KITAB BIDAYATUL HIDAYAH KE-4


NGAJI KITAB BIDAYATUL HIDAYAH KE-4

Sedangkan jika kau mendapati pikiranmu dan anggota badanmu malas bergerak untuk segera mengamalkan apa yang terdapat dalam kitab ini (yakni panduan menggapai hidayah di titik awal), maka sadarlah… Bahwa faktor yang dominan mengendalikan gerakanmu dalam proses menuntut ilmu adalah nafsu ammarah. Dan kondisi begini akan mempermudah kau untuk bermaksiat kepada Allah dan mentaati bisikan setan¹, dimana kemudian setan akan menipumu dengan berbagai taktiknya supaya kau jatuh ke jurang penderitaan. Salah satu taktik setan untuk menipumu saat menuntut ilmu adalah suatu hal yang negatif (menurut syariat Islam tentunya), akan dipoles dengan tampilan positif. Akibatnya, kau bisa termasuk orang yang disebutkan dalam surat al-Kahf ayat 103-104 berikut ini: “…manusia yang paling bangkrut amalnya – yaitu mereka yang nyatanya salah pilih jalan, sedangkan mereka menyangka sudah banyak beramal bagus.”²

Melanjutkan paragraf sebelumnya, cara lain yang setan gunakan untuk menipu para penuntut ilmu adalah menampakkan pada mereka berbagai benefit yang bisa diperoleh dari penguasaan ilmu baru dan status tinggi para ulama yang didasarkan pada potongan-potongan hadis Nabi dan atsar salaf³. Dan para setan juga berusaha supaya para penuntut ilmu ini lupa atau tidak sadar dengan hadis-hadis berikut:

1. “Siapa saja yang ilmunya bertambah tapi hidayahnya tak bertambah, maka ia akan makin jauh dari ridha Allah.”

2. “Sungguh! Orang yang paling sakit azabnya di hari kiamat nanti adalah orang banyak ilmunya, tapi ilmunya itu tak bermanfaat.” (Karena malas mengamalkannya)

3. Rasulullah sering berdoa begini: “Ya Allah! Aku mohon padamu supaya dijauhkan dari ilmu yang tak bermanfaat, dari pikiran yang tak khusyuk, dari amal yang ditolak dan dari doa yang tak dikabulkan.”⁴

4. Saat Rasulullah dalam perjalanan Isra’, beliau diperlihatkan pada sekelompok orang yang bibirnya dipotong oleh gunting api. Rasulullah bertanya pada mereka: “Siapakah kalian?”. Mereka pun menjawab: “Kami adalah orang-orang yang gemar memerintahkan orang lain untuk beramal saleh, padahal kami sendiri tidak melakukannya. Dan kami juga gemar melarang orang lain dari sesuatu yang bermaksiat, padahal kami sendiri melakukannya.”

Maka waspadalah kalian wahai orang-orang yang lemah! Jangan sampai kalian termakan oleh kata-kata manis dari setan. Jangan sampai kalian terjerat oleh tipuannya lantas kalian terjerumus ke jurang kehancuran.

Celaka 1 kali bagi orang yang tak berilmu karena tidak mau atau belum sempat belajar (sepanjang hidupnya). Tapi celaka berkali lipat bagi orang yang banyak ilmu jika mereka tak mengamalkannya!⁵

Penjelasan tambahan:

¹Setan itu ada dari jin dan manusia.

²Hal ini bisa terjadi disebabkan niat yang salah, kawan yang kuat pengaruh negatifnya, sumber pengambilan ilmu utama yang tidak otoritatif, salah paham akan suatu masalah keilmuan tapi pengennya ngegas terus.

³Kata-kata para Sahabat dan Tabi’in.

⁴Ini adalah salah satu metode pendidikan Rasulullah buat umatnya dengan memberi contoh langsung secara rutin.

⁵Ini peringatan keras dari Imam Al Ghazali buat orang yang terlalu banyak berwacana, alis suka fafifu wasweswos saja. Karena tujuan pendidikan Islam itu adalah membentuk manusia yang beradab (berilmu, beramal, berakhlak).

Wallahu A’lam.

Semoga bermanfaat untuk diri saya sendiri dan para pembaca!

✍ Muhammad Gamal Abdurrahman

Sumber:

Al Ghazali, Imam Muhammad bin Muhammad bin Muhammad. 2022 M. Bidayatul Hidayah. (ed) Ibnu Harjo Al Jawi. Depok: Maktabah at-Turmusy Litturots

Al Bantani, Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al Jawi. 2022 M. Maraqil Ubudiyah Syarah Bidayatul Hidayah. Surabaya: Nurul Ilmi

Leave a comment