Ridha Siapa yang Kau Cari?


Sebuah tulisan dari ustadz yang saya kagumi

walapun selama ini mendengar ceramahnya via mp3 dan youtube

Seorang dai dari harokah salafy, mungkin karena sifat beliau yang tasamuh dan tawasuth dengan harokah lain (IM, Hidayatullah dan harokah ahlus sunnah yang lain) dia kadang dijuluki salafy ikhwani.

 

Berikut tulisan beliau yang diambil dari web hidayatullah.com

 

 

Jangan merasa kelompok ngajinya paling benar sendiri dan yang lainnya sesatRidha Siapa yang Kau Cari?

oleh: Abdullah Soleh Hadrami

 

SURAT ini kutujukan pasa semua muridku dan semua yang mengakui Aku sebagai gurunya.

Tanpa terasa lebih dari dua puluh tahun aku mengajarkan ilmu  ini.

Harapan terbesarku untuk murid-muridku semua adalah;

Pertama, semakin dewasa dan lapang dada menyikapi perbedaan.

Kedua, mengedepankan akhlakul karimahm tidak suka mentahdzir, menghina atau merendahkan orang lain dan tidak fanatik atau taklid buta.

Ketiga, sibuk mencari ilmu, mengamalkan dan mendakwahkannya, mempunyai keinginan kuat untuk menyampaikan hidayah kepada semua manusia dan sabar terhadap semua gangguan di medan dakwah

Keempat, sibuk mencari keburukan diri sendiri untuk memperbaikinya dan bukan sibuk mencari keburukan orang lain.

Kelima, selalu berusaha mendekat kepada Allah dan muhasabah diri serta membersihkan hati dari semua kotorannya, hidupnya bermanfaat untuk manusia, dan perbuatan-perbuatan baik serta luhur lainnya.

Metamorfosis Anak Ngaji

Berdasarkan pengalaman mengajar dan berdakwah lebih dari 20 tahun, ada beberapa model dan tipologi orang ketika mencari ilmu (ngaji, red).

Pertama, sebelum kenal dakwah ia biasa-biasa saja

Kedua, setelah kenal dakwah dan ikut ngaji menjadi baik dan rajin ibadah

Ketiga, setelah lama ngaji biasanya pindah guru dan tempat ngaji yang lebih ‘keras’.

Keempat, akhlak semakin buruk dan berani menghina mantan gurunya dengan berbagai macam alasan.

Kelima, merasa kelompok ngajinya paling benar sendiri dan yang lainnya sesat, ahli neraka.

Benarkah Islam mengajarkan seperti ini?

Benarkah ini ajaran Salafush Sholeh?

Inikah ilmu yang dikatakan bermanfaat?

Lupakah mereka dengan hari pembalasan?

Lantas, apa yang mereka cari? Apa seperti ini  hasil ilmu dan mengaji?

Oh, alangkah buruknya hal seperti ini.

Wahai semua muridku dan semua yang mengakui aku sebagai gurunya. Jagalah hubungan kalian dengan Allah Subhanahu Wata’ala dan dengan semua manusia.

Hindari siapa saja dan semua yang memecah belah Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan sikap yang suka men-tahdzir sesama ulama, dai dan ustadz.

Ya Allah, jadikan kami semua ikhlas lahir batin, tujuan kami hanya ridhaMu, aamiin.

Semoga kalian semua diberi kesuksesan oleh Allah di dunia dan di akhirat, aamiin.

Yang selalu mengharap bimbingan Rabbnya.*

@AbdullahHadrami

Leave a comment