Memilih Pasangan Menurut Ulama


Memilih Pasangan

Imam Al-Mardawi (w. 885 H) dalam “Mandzhumah Al-Ādāb” meyampaikan beberapa pesan dan nasehat dalam memilih pasangan.

Beliau menulis,

وَلا تنْكحَنْ إنْ كنتَ شيخا فتِيَّةً
تَعِشْ في ضِرار العَيشِ أو ترْضَ بالرَّدي

“Jika engkau orang yg sudah tua (50 thn ke atas), maka janganlah menikahi perempuan muda. Engkau akan hidup dalam kesengsaraan atau engkau (harus) rela menemukannya melakukan hal keji”

Imam Safarini Al-Hanbali menyebutkan alasannya, (terjemah sendiri)

“وذلك لقلة ما تجِدُ عندَكَ من بُغية النساء وطلبتهن، فإن غاية مقصود النساء الجماعُ الذي عجزتَ عنهُ لكِبَرِ سنكَ”
[غذاء الألباب، ٢\٣٠٥]

Kemudian Imam Al-Mardawi melanjutkan pesannya,

ولا تَنكحَنْ مِن نَسْمِ فوقِك رُتْبةً
تكنْ أبدًا في حُكْمِها في تَنَكُّدِ

“Janganlah menikahi perempuan yg pangkat dan martabatnya jauh di atasmu, engkau akan selamanya berada di bawah penguasaanya dalam keadaan tak berdaya”

ولا تَرغَبْ في مالِها وأثاثها
إذا كنتَ ذا فقرٍ تُذَلَّ وتُضْهَدِ

“Jika engkau miskin, jangan berharap dari istrimu harta dan barang-barangnya, engkau akan terhina dan tertindas”

ولا تَسْكُنَنْ في دارِها عند أهلها
تُسَمَّعْ إذن أنواعَ مَنٍّ متعدَّدِ

“Jangan engkau tinggal di rumahnya (rumah istrimu) bersama dengan keluarganya, engkau akan banyak mendengar dari mereka umpatan, celaan, dan kebaikan yg diungkit-ungkit”


Syeik Muhammad Al-Kurdi dalam “Tuhaftul Ibad” melanjutkan,

وإياك يا هذا وروضةَ دمنةٍ
سترجع عن قريب إلى أصلها الردي

“Jauhilah perempuan dari keluarga yg buruk, karena dalam waktu dekat ia akan kembali menampakkan sifat keluarganya yg jelek”

Dalam atsar disebutkan,

“انظر في أي شيء تضع ولدَك، فإن العِرقَ دسَّاسٌ”

“Perhatikanlah di mana engaku menaruh anakmu. Sesungguhnya sifat bawaan orang tua itu menurun ke anak-anaknya”

Dalam hadits riwayat Imam Ibnu Asakir, Nabi ﷺ bersabda,

“تخيروا لنطفكم، فإن النساء يلدن أشباه إخوانهن وأخواتهن”

“Pilihlah baik-baik di mana engkau akan menaruh manimu, karena sesungguhnya perempuan itu akan melahirkan anak-anak yg serupa dengan sudara-saudarinya”
__

عليكَ بذات الدين تظفر بالمُنى ال
ودودِ الولودِ الأصلِ ذاتِ التَعبُّدِ

“Hendaknya engkau mencari yg memiliki agama, penyayang, subur, dan rajin ibadah, maka engkau akan memperoleh keberuntungan”

حسيبةِ أصلٍ من كرامٍ تفُزْ إذنْ
بوُلْدٍ كرامٍ والبكارةَ فاقصدِ

“Cari juga yg punya nasab baik, maka engkau akan berbahagia dengan punya keturunan yg juga baik. Dan carilah yg perawan”


Nb: apa yg disebutkan tentu tidak bermaksud menggeneralis semua perempuan yg punya sifat seperti itu. Tentu sang imam menyebutkan apa yg memang sering terjadi.

Wallahu a’lam.

Leave a comment