menganggap dzat Allah sebagai jism adalah suatu penghinaan dan pelecehan terhadap Allah SWT


Sebetulnya, menganggap dzat Allah sebagai jism adalah suatu penghinaan dan pelecehan terhadap Allah SWT. Sebab, jism adalah jenis eksistensi yang paling rendah. Imam Ghazali berkata, “Jism secara asal adalah jenis eksistensi yang paling rendah. Sedangkan warna dan bentuk adalah sifat yang paling rendah bagi setiap sesuatu yang eksis.” (Misykatul Anwar, Imam Ghazali, h. 125)

Jadi, sesuatu yang berwujud jism adalah sesuatu yang paling rendah. Sedangkan sesuatu yang berwarna dan berbentuk adalah sesuatu yang memiliki sifat terendah. Oleh sebab itu, tidak boleh mengatakan bahwa Allah adalah jism, sebagaimana tidak boleh mengatakan bahwa Allah punya bentuk dan warna. Wujud Allah tidak menyerupai wujud apapun. Allah SWT berfirman:

لَیۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَیۡءࣱۖ وَهُوَ ٱلسَّمِیعُ ٱلۡبَصِیرُ﴿ ١١ ﴾

“Tak ada sesuatu pun yang semisal dengan-Nya. Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Ass Syura: 11)

Leave a comment