Imam Al Mujaddid Asy Syaikh Muhammad Mutawalli asy Sya’rawi


Seorang ulama jenius, yang oleh sebagian kalangan disebut sebagai Mujaddid Abad 20, Syaikh Mutawalli asy Sya’rawi.
Beliau adalah salah seorang ulama yang diterima hampir oleh semua kalangan.
Seorang da’i yang mampu menjelaskan permasalahan-permasalahan pelik soal agama dalam bahasa yang sederhana sehingga menjadi mudah dipahami oleh orang-orang yang mendengarnya.
.
Beliau setara Grand Syaikh Al Azhar (Imam Besar Al Azhar) meskipun seumur hidupnya beliau tidak pernah menduduki jabatan tersebut.
Beliau merupakan salah seorang imam di zamannya, bahkan sebagian kalangan menyebut beliau seorang pembaharu (Mujaddid) yang mana hanya muncul sosoknya selama kurun waktu 100 tahun satu kali.
.
Beliau seorang Imam dari kalangan Asy’ariyah, berthariqah Syadziliyah.
Guru mursyid beliau adalah Sayyid Muhammad Balqaid dari Aljazair.
Seorang mursyid Thariqah Syadziliyah yang lahir di tahun yang sama dengan Syaikh Sya’rawi dan juga meninggal di tahun yang sama dengan Syaikh Sya’rawi.
.
Sosok ulama yang nyaris tidak memiliki haters di berbagai manhaj baik Aswaja, Wahhabi, ataupun Syiah.
Sulit menemukan sosok seperti beliau yang diakui keilmuannya di berbagai manhaj dan sekaligus diterima di berbagai manhaj.
.
Semoga Allah merahmati Syaikh Muhammad Mutawalli asy Sya’rawi dan menjadikan beliau sebagai wasilah kita mendapatkan manfaat dan keberkahan.
.
.
•••┈┈┈┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈┈┈┈•••
اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آل نبينا محمد
•••┈┈┈┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈┈┈┈•••
.
[ Pict ]

  • Al ‘Allamah Asy Syaikh Muhammad Balqaid al Hasani asy Syadzili
  • Al Imam Al Mujaddid Asy Syaikh Muhammad Mutawalli asy Sya’rawi

asy-Sya’rawi & Rokok


Di musim corona ini ada lagi isu yang tersebar di Indonesia bahwa obat corona di Mesir adalah rokok..

Menurut isu itu, hawa panas yang diisap perokok bisa mematikan virus yang lengket di kerongkongan.. Rokok mematikan/membahayakan setelah beberapa tahun, beda dengan virus corona…

Isu hoax yang mungkin dibuat/disebar oleh mereka yg berkepentingan itu mengingatkanku pada kisah Maulana Syekh asy-Sya’rawi rahimahullah.

Pada sekitar tahun 1947 M, terjadi wabah kolera di Mesir..

Maulana Syekh asy-Sya’rawi mendengar bahwa bawang merah & rokok bisa menjaga seseorang dari ancaman wabah itu.

Cerita beliau:

“Aku pun mulai mengkonsumsi bawang merah & as-sajair (rokok). Wabah kolera selesai & sirna, tapi aku tidak berhenti mengkonsumsi bawang merah & rokok.

Peranan bawang merah kemudian berhenti, tapi rokok tetap berjalan.. Aku banyak sekali merokok.. Lebih dari 50 batang setiap harinya.

Aku juga banyak batuk..

Aku dulu punya seorang kawan yang sangat mencintaiku, rahimahullah, Dr Sayyid Jalal, ketika aku duduk bersamanya, dia memperhatikanku banyak batuk yang tidak nyaman.

Dia merokok dengan cigarette sementara aku rokok biasa. Dia pun mengatakan: “Wahai Syekh asy-Sya’rawi, anda mesti berhenti merokok”.

Aku pun menjawab: “Anda juga, mesti berhenti dari cigarette”.

Dia menjawab: “Aku tidak batuk, rokok yang aku hisap dibuat dari bahan paling bersih, berbeda dengan jenis rokokmu yang dibuat dari bahan yang kurang bersih & merupakan jenis yang paling jelek di Mesir.. Dan ditambah lagi rokokmu itu dibalut dengan kertas an-nasya, kertas itu merupakan jenis kertas yang paling membahayakan untuk dada (jantung/hati dll).

Jadi jenis rokokmu lebih dilaknat dari cigarette.. Dan lebih berbahaya.

Meskipun aku tidak batuk, itu tidak berarti cigarette tidak membuat seseorang batuk… Tapi itu karena aku sedikit punya kesehatan, bahaya tetap ada & makin bertambah”.

Begitulah.. Syekh asy-Sya’rawi tetap merokok..

Sampai suatu hari Syekh asy-Sya’rawi bertemu dengan Dr Sayyid Jalal di Saudi.. Mereka berdua pergi thawaf.. Di sana di Ka’bah yang mulia, Dr Sayyid memegang tangan Syekh asy-Sya’rawi & berdo’a:

“Ya Allah, apabila aku dianugerahi do’a mustajab di Masjid al-Haram & Ka’bah yang mulia, maka kabulkanlah untukku, yaitu agar Syekh asy-Sya’rawi berhenti merokok & tidak lagi merokok”.

Syekh asy-Sya’rawi mengatakan bahwa beliau sangat terharu mendengar do’a itu dari sang kawan.

“Setelahnya aku sakit, aku pun tidak suka merokok.. Setelah aku sembuh, aku menemukan diriku tidak punya keinginan untuk merokok, aku pun berkata dalam hati: “boleh jadi do’a sudah diterima”. Boleh jadi sakit yang aku derita telah memberi aku tempo untuk tidak merokok.

Kemudian aku introspeksi diri: “Berapa umurku sekarang? Berapakah lagi umur yang tersisa? Mengapa aku menyakiti diriku sendiri pada sisa umurku? Kenapa aku menyiksa diri jika aku menginginkan untuk merokok?”…

Aku tetap meletakkan bungkus rokok & korek api di kantongku, sampai 1 tahun penuh, tapi aku tidak menyentuhnya.

Setelah aku berhenti dari musibah ini, suatu kebiasaan buruk, kebiasaan merokok yang sangat membuatku lelah & merugikanku, aku pun mulai menderita alergi di dada (asma)”.

Begitulah cerita Maulana asy-Sya’rawi rahimahullah yang berhenti merokok setelah 40 tahun merokok..

Fatwa tentang “haram merokok & memperjualbelikan rokok” dikeluarkan Darul Ifta Mesir pada 5 September 1999 M.

Banyak hikmah yg kita dapat di antaranya:

  • bahayanya isu yang tidak jelas.
  • bahayanya rokok
  • nikmatnya punya shahabat yang tulus pada kita.
  • dll (silahkan ditambahkan)..

Rahimallah Syekh asy-Sya’rawi yang kita peringati kelahiran beliau di bulan April, beliau lahir pada 15 April 1911 M, wafat 17 Juni 1998M.

al-Fatihah untuk beliau…

Sumber cerita: buku “asy-Sya’rawi yang Tidak Kita Ketahui” karya Sa’id Abu al-‘Eynin.

Leave a comment