“Salafiyyun berbuat berdasar pada dalil, bukan perasaan.”
Begitulah doktrin yg biasa kami terima dulu saat masih kokoh di atas manhaj “salaf”, hingga membuat kami percaya kamilah yg paling berilmu, paling berdalil, paling kuat hujjahnya, dsb.
Namun doktrin itu perlahan rontok dari dalam diri ketika:
1. Memperluas bahan bacaan
2. Memperdalam pemikiran
3. Mengintropeksi diri
4. Memperluas wawasan
5. Sering diskusi/debat
6. Mencoba memahami dalil dan pendalilan orang lain
7. dll
—–
Setelah melakukan itu semua maka kesimpulan yg kami dapat adalah:
1. ILMU ITU LUAS DAN DALAM. BAHKAN BANYAK FATWA ULAMA KIBAR SALAFI YANG BERTENTANGAN DENGAN PENDAPAT USTADZ2 “SALAFI” LOKAL DAN SEJALAN DENGAN PANDANGAN KAUM YANG DITUDUH AHLI BID’AH OLEH “SALAFIYYUN”.
2. JALAN KEBENARAN ITU SATU, NAMUN KENDARAAN YANG MENUJU DI ATAS JALAN ITU BISA BANYAK. BANYAK YANG TETAP BERJALAN DI SITU DAN BANYAK JUGA YANG TERPEROSOK KE JURANG.
3. SADAR BAHWA SELAMA INI KAMILAH YANG TERJEBAK DALAM HIZBIYYAH, NAMUN KAMI TAK SADAR LALU MALAH MENUDUH ORANG LAIN HIZBY.
4. SADAR BAHWA KAUM HAROKI YANG KAMI JELEK2AN SELAMA INI TERNYATA MAU MEMBANTU KAMI SAAT TERKENA MASALAH. BAGAIMANA DENGAN KAMI? TAK AKAN MAU MEMBANTU MEREKA, KARENA BAGI KAMI MEREKA ADALAH AHLI BIDAH, DAN HARAM MEMBANTU AHLI BIDAH.
5. SADAR BAHWA KAMI SENDIRI ADALAH PENGANUT BEBERAPA BIDAH. MISAL, MENJADIKAN ORANG SEKULER BERKUASA (BUKAN ULIL AMRI) SEBAGAI STANDAR KEAHLISUNNAHAN SESEORANG. INI TAK PERNAH DILAKUKAN KAUM SALAF. KAUM SALAF MENGAJAK TAAT PADA ULIL AMRI, YAITU PENGUASA YANG MENJADIKAN SYARIAT ISLAM SEBAGAI LANDASAN HUKUM SATU2NYA, BUKAN CAMPURAN DARI AGAMA2 LAIN.
6. SADAR BAHWA KAMI MENJADI DURI DALAM DAGING BAGI UMAT ISLAM DIMANAPUN. KAMI TAK PERNAH MENDUKUNG MUJAHIDIN DI MANAPUN , BAHKAN KAMI MENGANGGAP DI SAAT INI TIDAK ADA JIHAD YANG SYAR’I, KARENA SEMUA JIHAD SAAT INI DILAKUKAN OLEH ORANG2 YANG KAMI ANGGAP MENYIMPANG DAN SESAT. NAMUN DI SAAT YANG SAMA KAMI TAK MELAKUKAN APA2 UNTUK UMAT ISLAM. KAMI JUGA TIDAK MEMILIKI EMPATI, DIMANAPUN KAUM MUSLIMIN DI DZALIMI, MAKA KAMI AKAN MENYALAHKAM KAUM MUSLIMIN TERLEBIH DAHULU.
7. DLL…
—–
Sikap yang kami ambil setelah menyadari itu semua:
1. KELUAR/MEMISAHKAN DIRI DARI KELOMPOK SALAFI JADI2AN YANG TERNYATA HAKIKATNYA ADALAH KELOMPOK NEO MURJIAH YANG PENDAPAT2 KEAGAMAANNYA SERING MENGUNTUNGKAN PENGUASA2 SEKULER DAN ORANG2 KAFIR.
2. BERUSAHA MEMPELAJARI MANHAJ SALAFI WAHHABI YANG SEBENARNYA.
3. LEBIH BERHATI2 DALAM BEREAKSI TERHADAP PERBEDAAN IJTIHADI. TIDAK TERBURU2 MENYALAHKAN. SEBAB BERDASARKAN PENGALAMAN, SETELAH MENYALAH2KAN, KAMI MALAH MENJUMPAI FATWA2 ULAMA SALAFI YANG MENDUKUNG APA YANG KAMI SALAH2KAN. INI SEMUA TERJADI KARENA SEMPITNYA ILMU DAN WAWASAN KAMI SERTA RENDAHNYA DAYA NALAR KAMI SAAT ITU.
4. BERTAUBAT DAN BERBALIK MENDUKUNG PERJUANGAN UMAT ISLAM DIMANAPUN, WALAU PELAKUNYA BERBEDA MANHAJ DENGAN KAMI. INI SESUAI DENGAN MANHAJ WALI ALLOH SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH YANG BERJUANG BERSAMA KAUM ASYAIROH DALAM MENGHADAPI KAFIR TARTAR, WALAU SEBAGIAN KAUM ASYAIROH MENDZALIMI BELIAU. KAMI BERUSAHA MENGIKUTI AKHLAK PEMAAF SYAIKHUL ISLAM RAHIMAHULLAH.
5. BERBALIK MEMERANGI KAUM SALAFI PALSU DENGAN LISAN DAN TULISAN SERTA MEMBONGKAR KEDOK KEMURJIAHAN MEREKA AGAR NAMA SALAFI KEMBALI BERSIH SETELAH SEKIAN LAMA TERKOTORI OLEH ULAH BUSUK MEREKA. DAN AGAR BENALU DALAM TUBUH UMAT BISA DIMINIMALISIR DEMI KESEHATAN “TUBUH” KAUM MUSLIMIN.