KHUTBAH IDUL FITRI ISTIQAMAH DALAM MENJAGA FITRAH DAN KESUCIAN


KHUTBAH IDUL FITRI 2023
ISTIQAMAH DALAM MENJAGA FITRAH DAN KESUCIAN
Oleh :Taem al-‘Imaroh
الخطبة الأولى
اللهُ أكبرُ …… X 9
اللهُ أكبرُ كَبِيْرًا ، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا ، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وأَصِيْلاً ، لَا إله إِلَّا اللهُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، وَلِلهِ الْحَمْدُ .
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ سَهَّلَ لِعِبَادِهِ طَرِيْقَ الْعِبَادَةِ وَيَسَّرَ ، وَجَعَلَ لَهُمْ عِيْدًا يَعُوْدُ عَلَيْهِمْ بَعْدَ إِكْمَالِ صِيَامِهِمْ وَيَتَكَرَّرُ ، وَوَاصَلَ لَهُمْ مَوَاسِمَ الْخَيْرَاتِ لِيَزِيْدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ الَّذِيْ لَا يُحْصَرُ ، أَشْهَدُ أنْ لَا إلهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُؤمِّنُ صَاحِبَهَا يَوْمَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الْمَقَامِ الْمَحْمُوْدِ وَالْكَوْثَرِ، اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْبَشَرِ ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ السَّادَةِ الغُرَرِ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ وَالْمَحْشَرِ . أَمَّا بَعْدُ :
فَيا أيُّها الْحَاضِرُوْنَ رحمكم الله ، اِتَّقُوا اللهَ تَعالى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Wal Hadirat jama’ah Sholat Idul Futri Rahimakumullah.

Marilah Kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya, karena hanya orang-orang yang bertakwalah yang akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar. Allah berfirman :
وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا [الطلاق/5]
Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan Allah akan melipatgandakan pahalanya.

Dan orang-orang yang bertkawalah yang semua urusan-urusannya akan dipermudah oleh Allah.
وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا [الطلاق/4]
Barang siapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan semua urusanya menjadi mudah
اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، لا إله إلاّ اللهُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ وللهِ الحَمْدُ .

Hadirin Wal Hadirat Rahimakumullah.

Setelah selama satu bulan kita berpuasa di siang hari, Shalat tarowih dan witir kita laksanakan pada malam harinya, dan selama satu bulan kita telah mengekang hawa nafsu dan memerangi tipu daya syetan, maka hari ini tibalah hari yang kita nanti-nantikan, yaitu hari kemenangan dan kesucian kita.
Syeikh Abdur Rahman Al-‘Ashimi dalam kitab Wadhaifa Ramadhan menyebutkan bahwa Syeikh Al-Bazzar meriwayatkan Hadits Marfu’ dari Mu’adz :
«إِذَا كَانَ يَوْمُ الْفِطْرِ وَخَرَجَ النَّاسُ إِلَى الصَّلَاةِ اِطَّلَعَ اللهُ عَلَيْهِمْ ، فَقَالَ : يَا عِبَادِيْ لِيْ صُمْتُم، وَلِيْ قُمْتُمْ ، اِرْجِعُوا مَغْفُوْرًا لَكَمُ» . وَقَالَ مُوَرِّقٌ : «يَرْجِعُ هٰذَا الْيَوْمَ قَوْمٌ كَمَا وَلَدَتْهُمْ أُمَّهَاتُهُمْ» . اهـ وظائف رمضان : ص 72
Pada hari raya Fitri saat manusia berbondong-bondang keluar rumah untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri, maka Allah (Ramat-Nya) mendatangi mereka dan berkata : “wahai hamba-hamba-Ku karena Aku kalian berpuasa, karena Aku kalian mendirikan ibadah di waktu malam, kembalilah kalian dalam keadaan mendapatkan ampunan”.
Syeikh Muwarriq berkata : “pada hari ini masyarakat kembali ke rumah mereka dalam keadaan seperti saat mereka dilahirkan oleh ibu mereka”.

Oleh karenanya disebutkan dalam salah satu riwayat :

«وَيُسَمَّى ذلك اْليَوْمُ في السَّماءِ يَوْمَ الْجَائِزَةِ». [الترغيب والترهيب 2/98]
Dan hari itu (hari raya Idul Fitri) di langit dinamakan hari anugerah.

اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، لا إله إلاّ اللهُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ وللهِ الحَمْدُ .

Hadirin Wal Hadirat Rahimakumullah.

Perjumpaan kita dengan bulan suci Ramadhan beserta seluruh perjuangan kita dalam mengekang hawa nafsu dan melaksanakan ibadah di dalamnya adalah tempaan kita agar menjadi pribadi-pribadi yang Muttaqin atau menjadi hamba-hamba Allah yang bertakwa, oleh karenanya sangat benar jika seorang pujangga mengatakan :
«لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ إِنَّمَا الْعِيْدُ لِمَنْ أَمِنَ الْوَعِيْدَ» [مرقاة المفاتيح 3/528]
Hari raya bukanlah milik orang memakai baju baru, akan tetapi hari raya hanya milik orang terbebas dari ancaman Allah karena ketakwaannya.

Adapun kita yang dipertemukan dengan bulan Ramadhan namun masih saja sibuk memenuhi keinginan perutnya dan menuruti keinginan hawa nafsu di siang hari sementara yang lain sedang menahan lapar dan dahaga, kita yang sibuk menghibur diri di waktu malam sementara yang sibuk qiyamul lail, maka sejatinya hari raya bukan milik kita, kita hanya numpang saja, kita hanya nunut dalam berhari raya.
اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، لا إله إلاّ اللهُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ وللهِ الحَمْدُ .
Hadirin Wal Hadirat Rahimakumullah.

Perlu diketahui bahwa diantara fadilah dari seluruh amal ibadah kita di bulan Ramadhan adalah penyucian diri kita dari dosa-dosa kita kepada Allah SWT. bukan dosa dan kesalahan kita kita kepada sesama, oleh karena itu, dalam rangka menggapai kesucian diri kita dari dosa-dosa kepada sesama menjadi penting bagi di hari yang fitri ini untuk saling bersilaturrahim dengan keluarga, saudara dan handai tolan dalam rangka saling bermaaf-maafan dan berhalal bi halal.

Nabi Muhammad SAW. bersabda :
«مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ لأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا، فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ، فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ» صحيح البخاري ج 5 ص 239
Barang siapa pernah melakukan tindak aniaya terhadap saudaranya maka ia harus meminta halal kepadanya, karena di akhirat tidak ada dirham dan dinar (uang) untuk menebus kesalahannya sebelum kebaikan-kebaikannya (pahala) diambil untuk saudaranya dan jika kebaikan-kebaikannya sudah habis maka keburukan-keburukan saudaranya (dosa-dosanya) ditimpakan kepada dirinya. [Shahih Al-Bukhori]
اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، لا إله إلاّ اللهُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ وللهِ الحَمْدُ .
Hadirin Wal Hadirat Rahimakumullah.
Setelah kita diberi kesempatan berjumpa dengan bulan Ramadhan yang agung beserta semua perjuangan kita dalam mengekang hawa nafsi dan melaksanakan ibadah di dalamnya, maka tugas selanjutnya adalah bagaimana kita berupaya tetap menjaga dan melestarikan semua perjuangan itu sekalipun kita sudah tidak bersama bulan Ramadhan lagi, bagaimana kita terus berupaya agar tetap eksis dan istiqamah di jalan Allah meskipun Ramadhan sudah tidak bersama kita lagi, karena hanya yang istiqamahlah yang akan mendapatkan kebahagiaan sejati dan abadi, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

«إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ، أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاء بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ» [الأحقاف:13-14]
Sesungguhnya orang-orang yang berkata : “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada rasa khawatir pada mereka dan tidak pula rasa susah. Mereka itulah para penghuni surga yang kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.

Beliau Syeikh Ali Al-Qari dalam kitabnya Mirqatul Mafatih memberikan gambaran sederhana dalam hal apa saja kita senantiasa menjaga Istiqmah, Beliau mengatakan :
«الْإِسْتِقَامَةُ اِمْتِثَالُ كُلِّ مَأْمُوْرٍ وَاجْتِنَابُ كُلِّ مَحْذُوْرٍ فَيَدْخُلُ فِيْهِ أَعْمَالُ الْقُلُوْبِ وَالْأَبْدَانِ مِنَ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ وَالْإِحْسَانِ » [مرقاة المفاتيح]
Bahwa Istiqamah itu senantiasa melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-larangan-Nya, baik terkait perbuatan hati atau badan, baik dalam beriman, berislam dan berihsan.
اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، لا إله إلاّ اللهُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ وللهِ الحَمْدُ .

Hadirin Wal Hadirat Rahimakumullah.

Oleh karena itu, dalam rangka menjaga Istiqamah ini maka marilah kita senantiasa tetap menjaga dan melaksanakan perintah-perintah Allah baik terkait dengan hubungan kita dengan Allah seperti menjaga keimanan, melaksanakan Shalat, Puasa, memperjuangkan agama Islam, atau perintah Allah terkait hubungan kita dengan sesama manusia seperti amar makruf Nahi Mungkar, membantu kalangan dlu’afa’, dan menjaga hubungan baik antar sesama. Dan marilah kita terus berjuang untuk senantiasa mengekang keinginan hawa nafsu, kita hindari aktifitas atau kegiatan yang tidak mendatangkan nilai positif apalagi aktifitas maksiat yang justru mendatangkan kerugian dan hal negative untuk kehidupan dunia maupun akhirat.

اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ، لا إله إلاّ اللهُ ، اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ وللهِ الحَمْدُ .

Hadirin Wal Hadirat Jama’ah Shalat Idul Fitri Rohimakumulloh

Semoga dengan hidayah dan pertolongan Allah SWT. perjumpaan kita dengan bulan Ramadan dapat menempa kita menjadi pribadi-pribadi yang Muttaqin. Amin, Amin, Amin Ya Robbal Alamin.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ :
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ [فصلت/30]
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ وَالآيَاتِ الْحَكِيْمِ إِنَّهُ هَوُ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
الخُطْبَةُ الثَّانِيَةُ
اللهُ أَكْبَرُ ………. x 7
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا ، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا ، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةًُ وَأَصِيْلًا ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، وَلِلهِ الْحَمْدُ

الْحَمْدُ لِلهِ مُعِيْدِ الْجَمْعِ وَالْأَعْيَادِ ، وَمُبِيْدِ الْأُمَمِ وَالْأَجْنَادِ ، وَجَامِعِ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيْهِ إِنَّهُ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَلَا نِدَّ وَلَا مُضَادَ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُفَضَّلُ عَلَى جَمِيْعِ الْعِبَادِ ، اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الدَّاعِيْ إِلَى سَبِيْلِ الرَّشَادِ ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ السَّادَةِ الْأَمْجَادِ ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ التَّنَادِ ،
أَمَّا بَعْدُ .
فَيَآ أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ ، اِتَّقُوا اللهَ ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَأَطِيْعُوْهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاحْذَرُوا أَسْبَابَ سَخَطِ الْجَبَّارِ فَإِنَّ أَجْسَامَكُمْ عَلَى النَّارِ لَا تَقْوَى .

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ يَقُوْلُ : «إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا .

اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأمْوَاتِ . اللهم أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ ، وَاجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا رَخَاءً سَخَاءً وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ ، اللهم نَوِّرْ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ قُبُوْرَهُمْ ، وَيَسِّرْ لَهُمْ أُمُوْرَهُمْ ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ ، وَالْوَبَاءَ ، وَالرِّبَا ، وَالزِّنَا ، وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ ، وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنَ ، عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ .

عِبَادَ اللهِ ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ ، وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَا، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ وَالطُّغْيَانْ ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ، وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ ، وَاللهُ يَعْلَمُ ماَ تَصْنَعُوْنَ .

Leave a comment