Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
Era Digital
ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله
أَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ الله ُأَكْبَرُ – الله
ُأَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ
وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاَ، لاَإِلهَ إِلاَّالله ُوَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ
وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلهَ
إِلاَّالله ُوَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ
المُناَفِقُوْنَ. الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ
الأَعْياَدِ ضِياَفَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ
إِلاَّالله ُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
االداَّعِيْ إِلىَ الصِّراَطِ المُسْتَقِيْمِ . اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَماَّ بَعْدُ
وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا الله َحَقَّ
تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Idul Fitri rahimakumullah,
mendapatkan berbagai nikmat dan anugerah yang kita tidak bisa menghitungnya,
marilah kita senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan
mengucapkan “Alhamdulillahi rabbil Alamin”. Dengan ungkapan ini
semoga kita akan senantiasa menjadi golongan orang-orang yang pandai bersyukur
dan nikmat yang diberikan kepada kita akan senantiasa ditambah oleh Allah SWT.
kepada manusia paling mulia yang pernah diutus oleh Allah ke muka bumi ini
yakni Nabi Muhammad SAW yang kita diperintahkan bershalawat kepadanya. Bukan
hanya kita, Allah sendiri dan para malaikatnya pun bershalawat kepadanya.
Begitulah mulianya Nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk golongannya yang akan
mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir nanti. Amin
إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
shalat Idul Fitri rahimakumullah,
tara. Setelah melaksanakan perintah Allah SWT di bulan Ramadhan berupa puasa
selama 1 bulan penuh, sampailah kita pada hari yang fitri di mana kita bisa
menunaikan shalat Id bersama keluarga tercinta. Hari ini adalah hari kemenangan
bagi setiap insan yang beriman karena telah melewati perjuangan menahan diri
dari rasa haus dan dahaga, dan juga menahan diri dari hal-hal yang
menjerumuskan diri ke lembah maksiat dan dosa. Insyaallah kita termasuk
hamba-hamba yang beriman dan bertaqwa serta tergolong orang yang diampuni
dosanya. Hal ini sesuai dengan penegasan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya:
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia diampuni
dosa-dosanya yang telah lewat”.
Idul Fitri rahimakumullah,
kali ini, sudah seharusnya kita menata kembali kehidupan kita menuju arah dan
masa yang lebih baik. Ibarat lembaran kertas putih baru yang masih kosong dan
belum tertulis apapun, begitu kondisi kita setelah menjalankan ibadah puasa,
insyaallah bersih tanpa dosa. Kita harus menjaga agar kertas putih ini tidak
tercoret dan ternodai dengan dosa dan hal-hal negatif.
bukan hanya terkait hablun minallah atau hubungan vertikal kepada Allah. Namun
dosa juga ada yang terkait dengan hablun minannas atau hubungan dengan sesama
manusia. Setelah kita memperbaiki hubungan dengan Allah di bulan Ramadhan,
sudah saatnya kita memperbaiki hubungan dengan sesama manusia di momentum Hari
Raya Idul Fitri ini.
saling memaafkan, berjabat tangan, dan berkomitmen untuk terus menjaga
keharmonisan dalam bergaul dengan akhlak yang baik di tengah-tengah masyarakat.
Nabi menegaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang bisa dilihat dari akhlaknya
sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan Imam Tirmidzi:
adalah yang paling baik akhlaknya.”
إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Idul Fitri rahimakumullah,
pergaulan manusia modern tidak hanya dilakukan dalam bentuk kontak fisik
semata. Dengan berbagai penemuan canggih yang terus berkembang, manusia bisa
melakukan kontak dalam bentuk digital. Saat ini manusia hidup dalam dua dunia,
yakni dunia nyata dan dunia maya. Interaksi di dunia nyata saat ini sudah mulai
tergerus dengan interaksi di dunia maya. Dengan mudah ditemui ketika ada dua
orang atau lebih berkumpul, mereka asik dengan handphone nya masing-masing,
berselancar di media sosial atau pun sekedar bermain game. Yang dekat
dijauhkan, yang jauh didekatkan. Itulah fenomena zaman sekarang.
langsung dengan orang di sampingnya, hal itu biasanya terjadi dalam hitungan
waktu yang tidak lama. Setelah itu mereka kembali memegang handphone nya asik
dengan dunianya. Inilah fenomena yang mengarah kepada situasi manusia yang
sudah mulai acuh terhadap kondisi lingkungannya karena dimanjakan dengan
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.
pada momentum lebaran saat ini. Akan tidak menyenangkan jika kita menikmati
lebaran, berkumpul di ruang tamu dengan keluarga dan saudara namun
melewatkannya begitu saja dengan sibuk bermain HP sendiri-sendiri. Momen Idul
Fitri adalah waktunya melakukan interaksi nyata yang berkualitas bersama orang
di sekitar kita dengan bertemu, saling silaturahmi dan berkomunikasi. Tidaklah
sempurna merayakan dan mengucapkan “Selamat Hari Raya” hanya melalui
media sosial atau SMS saja, selagi kita mampu untuk menjangkau orang tua,
saudara, teman ataupun kolega kita.
mengarah kepada sikap menggampangkan dan menyepelekan semua hal akibat media
sosial, menjadi keprihatinan kita bersama. Banyak saat ini orang yang bermedia
sosial tidak mengedepankan akhlakul karimah. Jari-jemari dalam status dan
komentar di media sosial malah terkadang lebih tajam dari mulut tatkala
berbicara.
menghormati orang tua dengan berkata semaunya, jauh dari akhlak yang
dicontohkan Rasulullah dan orang tua kita dulu. Ujaran kebencian, fitnah,
ghibah, namimah dan mengkonsumsi informasi hoaks sudah menjadi hal yang lumrah
di media sosial.
Indonesia (MUI) telah menerbitkan Fatwa Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan
Pedoman Bermuamalah melalui Media Sosial. Dalam fatwa tersebut tercantum
beberapa hal yang diharamkan bagi umat Islam dalam penggunaan media sosial.
Setiap Muslim yang bermuamalah melalui media sosial diharamkan melakukan ghibah
(membicarakan keburukan atau aib orang lain), fitnah, namimah (adu domba), dan
penyebaran permusuhan.
selaku umat Islam agar bagaimana bersikap khususnya terhadap hoaks yang saat
ini sudah sangat membahayakan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Informasi yang mengalir tanpa henti tiap detik harus disikapi
dengan bijak. Rasulullah pun sebenarnya telah mengajarkan bagaimana menyikapi
sebuah berita di antaranya dengan bertabayun atau klarifikasi, melalui firman
Allah:
بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُواأَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ
مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting,
maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu
bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi
menyesal atas perlakuan kalian. [al-Hujurât/49:6].
إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Idul Fitri rahimakumullah
mudlaratnya dalam bermedia sosial harus menjadi prinsip kita. Perilaku negatif
dan tidak bijak dalam bermedia sosial memiliki konsekwensi hilangnya pahala
saat kita berpuasa di bulan Ramadhan kemarin. Jika kita tidak bisa mengontrol
diri di media sosial, bisa jadi bukan pahala dan pengampunan dosa yang akan
didapat, melainkan hanya lapar dan dahaga semata.
sosial di Ramadhan 1440 H yang baru saja dilewati oleh umat Islam di Indonesia.
Terjadi kegaduhan yang luar biasa di dunia maya akibat konstalasi politik
pascapileg dan pilpres yang mengarah kepada renggangnya persatuan dan kesatuan
bangsa. Banyak di antara kita saling melontarkan argumen pembelaan bahkan
saling menghujat, mencaci maki hanya karena perbedaan pilihan dalam Pilpres.
Ditambah lagi dengan informasi hoaks yang meningkat pascapilpres, membuat
kerukunan dan kedamaian di berbagai platform media sosial menjadi taruhan.
ketenangan dan kelembutan hati dalam menghadapi segala hal. Bukan malah menebar
kebencian apalagi memprovokasi orang atau kelompok untuk melakukan tindakan
yang dapat merugikan orang lain. Mari kita jadikan Idul Fitri ini menjadi
momentum untuk merekatkan kembali sendi-sendi hablun minannas dan menjaga
perdamaian serta mengokohkan kembali ikatan persaudaraan.
boleh menjadi pemicu permusuhan, saling melempar sindiran, berburuk sangka dan
menyuburkan sikap nyinyir serta su’udzan kepada orang lain. Sikap ini jelas dan
tegas dilarang oleh Allah SWT yang termaktub dalam QS Al Hujurat: 12:
الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَاتَجَسَّسُواوَلَايَغْتَبْ بَعْضُكُمْ
بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ
مَيْتًافَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوااللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah
dosa. Jangan pula kalian memata-matai dan saling menggunjing. Apakah diantara
kalian ada yang suka menyantap daging bangkai saudaranya sendiri? Sudah barang
tentu kalian jijik padanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha menerima taubat dan Maha Penyayang. [al-Hujurât/49:12].
kita saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Sikap ini akan membentuk
solidaritas yang kuat kepada dunia, bahwa Indonesia damai dan mendamaikan.
Dengan perilaku ini kita juga berharap akan terciptanya pemimpin yang amanah
dan baik dalam menata negara juga sesuai dengan pilihan kita.
إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Idul Fitri rahimakumullah
mewujudkan kerukunan pascapemilu. Jangan ada diskriminasi, saling
membeda-bedakan ataupun menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya.
Berkompetisi secara sehat akan membuat kita mengerti bagaimana menghargai orang
lain dan bagaimana menyayangi orang-orang yang ada di sekitar kita. Mari kita
bergandeng tangan, untuk saling bahu-membahu dalam mewujudkan politik yang
damai.
menjadikan Indonesia sebagai negara majemuk yang memiliki banyak perbedaan
agama, ras, suku, dan budaya. Kita harus mampu mengelola keragaman ini untuk
kemajuan Indonesia. Maka pascapemilu ini mari kita wujudkan politik yang damai
dengan mengajak masyarakat untuk mendukung yang terpilih, untuk membangun
Indonesia. Kita harus bersama-sama menuju gerbang yang damai penuh persaudaraan
hingga melahirkan orang-orang yang rukun dan bisa memimpin Indonesia ke depan.
Idul Fitri rahimakumullah
penting dari Hari Raya Idul Fitri. Kumandang takbir harus mampu membuat jiwa
kita lembut, jauh dari keangkuhan dan mengakui bahwa diri kita adalah makhluk
yang tak berdaya di hadapan Allah. Ketika keangkuhan diri hilang, maka sangat
mudah bagi kita untuk memaafkan dan meminta maaf kepada orang lain. Kesucian
Ramadhan dan kebahagiaan Idul Fitri akan sangat terasa dengan silaturahmi dan
berjabat tangan, saling ikhlas memulai kehidupan baru.
momentum Idul Fitri dan juga di setiap waktu dalam kehidupan kita. Di Indonesia
kita mengenal berbagai bentuk dan cara masyarakat memperkuat tali silaturahim,
di antaranya: mudik pulang kampung, berkunjung ke rumah sanak saudara, acara
halal bi halal, reuni, selametan, dan lain sebagainya. Semua ini juga merupakan
wujud masyarakat Indonesia menjalankan pesan nabi tentang pentingnya
silaturahmi. Sebagaimana sabda Nabi:
رَحِمَهُ
hari akhir sambunglah tali silaturahmi”
bersabda:
خيراً أوْ لِيَصْمُتْ
hari akhir maka berbicaralah yang baik atau diam”
dunia maya berwujud jari jemari kita, merupakan aset untuk menguatkan
persaudaraan. Dalam dunia digital saat ini, kita harus mampu menggunakan
berbagai kemudahan ini untuk tidak melakukan kejahatan dengan lisan dan jari
kita. Ingatlah dan senantiasa berhati-hatilah karena jejak-jejak digital akan
selalu ditinggalkan di dunia maya dan bisa dikembalikan kapan dan di mana saja.
dengan saling menjaga persaudaraan. Bangsa kita saat ini butuh persaudaraan
sejati yang dimulai dari lingkup keluarga, tetangga, lingkungan hingga
bernegara. Jika hal ini bisa terwujud oleh semua individu di dunia, maka
persaudaraan dan perdamaian juga akan hadir di muka bumi ini.
juga mampu diwujudkan dengan pengamalan nilai-nilai beragama yang wasathiyah
atau moderat. Islam wasathiyah menjadi solusi terciptanya kedamaian baik
internal umat Islam maupun eksternal dengan pemeluk agama lain. Kita sebagai
umat Islam harus menjadi duta-duta damai setelah sukses dari ujian Ramadhan dan
setelah itu jadikan Syawal waktu yang tepat untuk mengawali perbaikan diri kita
agar semakin bertakwa dan baik terhadap sesama manusia.
إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Idul Fitri rahimakumullah,
dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan marilah kita berdo’a semoga ibadah
kita selama ini khususnya di Bulan Ramadhan tahun ini diterima Allah SWT.
Dengan datangnya 1 Syawwal ini pula kita berharap mudah-mudahan kita akan mampu
menjaga diri dari perkembangan zaman yang terus terjadi dengan modal takwa yang
merupakan hasil dari ibadah puasa Ramadhan kita tahun ini.
وَالفَآئِزِيْنَ وَأَدْخَلَناَ وَاِيَّاكُمْ فِيْ زُمْرَةِ عِباَدِهِ
المُتَّقِيْنَ. قَالَ تَعَالَى فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . يُرِيْدُ اللهُ بِكُمُ اليُسْرَ وَلاَ يُرِيْدُ بِكُمُ
العُسْرَ وَلِتُكْمِلُوْاالعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوْاالله َعَلَى مَا هَدَاكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
وَنَفَعَنيِ وَاِيّاَكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ
مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. وَقُلْ
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً لاَ إِلَهَ إِلاّاَلله ُوَحْدَهُ صَدَقَ
وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لاَ
إِلَهَ إِلاّاَلله ُوَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ
المُناَفِقُوْنَ. الحَمْدُ لِلّهِ حَمْداً كَثِيْرًا كَماَ أَمَرَ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ إِرْغاَماً لِمَنْ جَحَدَ
بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
سَيِّدُ الخَلَآئِقِ وَالبَشَرِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلىَ يَوْمِ المحشر. أَمَّا بَعْدُ: فَيآأَيُّهاَالحاَضِرُوْنَ. أُوْصِيْكُمْ
وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَافْعَلُوْاالخَيْرَ
وَاجْتَنِبُوْآ عَنِ السَّيِّآتِ. وَاعْلَمُوْآ أَنَّ الله َأَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ
بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّابِمَلَآئِكَةِ المُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ.
فَقاَلَ تعالى فِيْ كِتاَبِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ باِلله ِمِنَ الشَّيْطاَنِ
الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَحِيْمِ. إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيْ يَآأَيُّهاَالَّذِيْنَ آمَنُوْآ صَلُّوْآ عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. فَأَجِيْبُوْآالله َاِلَى مَادَعَاكُمْ وَصَلُّوْآ
وَسَلِّمُوْأ عَلَى مَنْ بِهِ هَدَاكُمْ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصِحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَعَلَى التَّابِعِيْنَ
وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ. وَارْضَ الله ُعَنَّا بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الراَحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِناَتِ وَالمُسْلِمِيْنَ
وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعُ قَرِيْبٌ
مُجِيْبٌ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ انْصُرْأُمَّةَ سَيّدِناَ مُحَمَّدٍ.
اللَّهُمَّ اصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللّهُمَّ انْصُرْ أُمَّةَ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللّهمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ
خَذَلَ الدِّيْنَ. وَاجْعَلْ بَلْدَتَناَ إِنْدُوْنِيْسِيَّا هَذِهِ بَلْدَةً
تَجْرِيْ فِيْهَا أَحْكاَمُكَ وَسُنَّةُ رَسُوْلِكَ ياَ حَيُّ ياَ قَيُّوْمُ.
يآاِلهَناَ وَإِلهَ كُلِّ شَيْئٍ. هَذَا حَالُناَ ياَالله ُلاَيَخْفَى عَلَيْكَ.
اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنّاَ الغَلآءَ وَالبَلآءَ وَالوَبآءَ وَالفَحْشآءَ
وَالمُنْكَرَ وَالبَغْيَ وَالسُّيُوفَ المُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآئِدَ وَالِمحَنَ
ماَ ظَهَرَ مِنْهَا وَماَ بَطَنَ مِنْ بَلَدِناَ هَذاَ خاَصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ
المُسْلِمِيْنَ عاَمَّةً ياَ رَبَّ العَالمَيِنَ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ
وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ الكَفَرَةَ وَالمُبْتَدِعَةِ وَالرَّافِضَةَ
وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ. وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ
وِلاَيَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ. رَبَّناَ اغْفِرْ لَناَ
وَلِإِخْوَانِناَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْناَ بِالإِيمْاَنِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ
قُلُوْبِناَ غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيْمٌ.
رَبَّناَ آتِناَ فِيْ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ
عَذَابَ النَّارِ وَالحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العاَلمَيِنَ
القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر ولذكر الله أكبر
Lampung
Era Digital
GRIYA HILFAAZ
Busana Muslim Berkualitas
💈webinfo : www.griyahilfaaz.com
💈IG : @griya_hilfaaz
💈Shopee : @griya_hilfaaz
💈Facebook: @griya_hilfaaz
💈Tokopedia: @griya_hilfaaz
💈Bukalapak: @griya_hilfaaz