LAFADZ “وَلْيَتَلَطَّفْ” TERNYATA BUKAN SIMBOL “HATI QUR’AN”, TAPI INI FAKTA ILMIAHNYA!


LAFADZ “وَلْيَتَلَطَّفْ” TERNYATA BUKAN SIMBOL “HATI QUR’AN”, TAPI INI FAKTA ILMIAHNYA!

Oleh: TG. DR. H. Miftah el-Banjary, MA

Dulu sewaktu masih mengaji Alquran di TPA, kawan-kawan saya sering berujar, “Itu tulisan merah di dalam Alquran itu hatinya Qur’an lho!”

Saya ketika itu mengiyakan saja, “Owh iya juga ya, benar juga ya ternyata Alquran juga masih punya hati,” pikir saya ketika itu.

“Hati manusia aja warnanya agak kemerahan juga, jadi ya sesuai kalau mushaf Alquran itu juga ditandai dengan warna merah. Cocok lah, sebab posisinya memanglah terdapat di tengah-tengah mushaf,” gumam saya ketika itu.

Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya terjawablah misteri “Hati Alquran” yang saya pahami selama ini, bahwa apa yang disebut dengan “Hati Alquran” bukan dalam makna dan pengertian sesungguhnya.

Pertanyaannya, mengapa para ulama, menandai mushaf Alquran dengan warna merah tepat pada kata “وَلْيَتَلَطَّفْ”. Apa gerangan maknanya?

Dulu, saya hanya mengetahui bahwa jumlah ayat di dalam Alquran itu berjumlah 6.666 ayat. Ternyata, jumlah hitungan ini masih diperdebatkan para ulama, sehingga tidak ada seorang ulama pakar Alquran pun yang sepakat dan menyetujui angka bilangan ini, jumlah perhitungan 6.666 ayat di dalam Alquran itu tidak pernah ada!

Belakangan, barulah kemudian saya mengetahui bahwa terdapat 7 ulama ‘adad (perhitungan jumlah ayat Alquran) yang masyhur, yaitu: Madani al-Awwal, Madani al-Akhir, al-Makki, al-Bashri, ad-Dimasyqi, al-Himsy dan al-Kufi.

Nah, jumlah ayat-ayat Alquran menurut riwayat ahli Kufah dari Ahli Madinah jumlah ayat Alquran menunjukkan 6.217 jumlah ayat dalam Alquran. Sedangkan menurut perhitungan para ahli Bashrah (ulama Irak) berdasarkan perhitungan Imam Warash berjumlah 6.214 ayat. Jumlah perhitungan ini juga didukung oleh Ismail bin Ja’far dari kalangan al-Madani al-Akhir (ulama Madinah belakangan).

Imam ad-Daani yang mewakili pendapat kalangan ulama al-Makki (ulama Mekkah) juga menyebutkan jumlah ayat Alquran itu hanya berjumlah 6.210 ayat. Sedangkan, bagi pandangan Ahli Bashri (ulama Basrah) yang diwakili oleh Atha bin Yasir dan ‘Aasim al-Jahdani justru menyatakan lebih sedikit lagi, yaitu hanya 6.204 saja.

Menurut kalangan ahli Dimasyqi (ulama Damaskus) yang diriwayatkan oleh Yahya az-Zimary dari Abdullah bin Aamir al-Yahshobi dari Abu Darda dan dinisbahkan pada Ustman bin Affan menyatakan bahwa jumlah ayat Alquran itu berjumlah 6.227 ayat, bahkan ada yang berpendapat hanya 6.626 ayat saja.

Al-Himsi yang disandarkan kepada Syuraih bin Yazid al-Himsi al-Hadhrami menurutnya hanya 6.232 ayat. Sedangkan kalangan al-Kufi (ulama Kufah) yang diriwayatkan oleh Hamzah, Sufyan dan Ali bin Thalib juga menyatakan hanya berjumlah 6.236 ayat saja di dalam Alquran.

Pendapat yang paling terkenal dan dipergunakan adalah perhitungan menurut Al-Kufi (ulama ahli Kufah) yang menyatakan jumlah yang merujuk pada kesepakatan ulama adalah bilangan angka 6.236 jumlah ayat di dalam Alquran.

Sehingga dengan demikian, maka tidak ada satu pun pendapat dari kalangan ulama manapun, baik itu kalangan ulama Al-Makki, al-Madani, al-Bahsri, Dimasyqi, al-Himsi atau al-Hadhrami atau pendapat dari kalangan ulama mana pun di luar itu yang menyatakan bahwa jumlah ayat Alquran itu berjumlah 6.666 ayat.

Nah, lantas siapakah yang memunculkan perhitungan tersebut? Kenapa ada selisih angka maksimal hingga 434 ayat? Kemanakah ayat-ayat itu? Apa motivasi dan konsekuensinya?

Untuk mendiskusikannya, nanti baca saja kupasan tulisan saya berikutnya yang saya beri tajuk: “Legitimasi Sy’iah Klaim Ayat Alquran yang Hilang”.

Nah, kembali pada apa misteri dibalik tulisan warna merah pada lafadz “وَلْيَتَلَّطَفْ” di dalam mushaf Alquran?

Salam Abu Muhammad Al-Hammani mengatakan bahwa Al-Hajjaj pernah mengumpulkan semua ahli qurra, para huffaz, dan penulis khat Al-Qur’an, lalu ia bertanya:

”Ceritakanlah kepadaku tentang seluruh Al-Qur’an, berapakah jumlah hurufnya?”

Al-Hammani melanjutkan kisahnya, ”Lalu kami menghitungnya, dan akhirnya mereka sepakat bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat 340.740 huruf.” Kemudian Al-Hajjaj bertanya, “Ceritakan kepadaku tentang pertengahan Al-Qur’an!”

Setelah kami hitung ternyata pertengahan Al-Qur’an jatuh pada huruf “Fa” dari firman-Nya dalam surah Al-Kahfi, yaitu : …..وَلْيَتَلَطَّفْ….. “…..dan hendaklah dia berlaku lemah lembut…..” (Q.S. Al-Kahfi : 19).

Nah, maka jelas dan terang benderang lah tersingkap fakta ilmiahnya bahwa tujuan diberinya tanda merah pada lafadz “وَلْيَتَلَطَّفْ” bertujuan untuk memberikan tanda pada pertengahan ayat dan huruf-huruf di dalam Alquran. Wallahu ‘alam.

Leave a comment