Khutbah Jumat Tugas Ulama


TUGAS-TUGAS ULAMA’
Oleh :Taem al-‘Imaroh
BHS INDONESIA
الخطبة الأولى
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ فَقَّهَ مَنْ أَرَادَ بِهِ خَيْرًا فِيْ الدِّيْنِ، وَرَفَعَ مَنَازِلَ الْعُلَمَاءِ فَوْقَ الْعَالَمِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إلٰهُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ هُدًى لِلْعَالَمِيْنَ، اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ وَإِمَامِ الْمُتَّقِيْنَ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْمُجَاهِدِيْنَ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أما بعد : فَيا أيُّها الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ ، اِتَّقُوا اللهَ تَعالى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin jama’ah Jumat rahimakumullah.

Marilah Kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, baik dalam perkataan, perbuatan, dan dalam semua aktifitas keseharian kita. Dan mudah-mudahan dengan modal takwa itu kita mendapatkan apa yang dijanjikan Allah Subhanahu Wata’ala dalam firman-Nya :
أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ ، «تِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي نُورِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَنْ كَانَ تَقِيًّا» [مريم/63]
Itulah surga yang akan kami wariskan kepada hamba-hamba kami yang bertakwa.

Hadirin rahimakumullah.

Allah Subhanahu Wata’ala telah memberikan gambaran kriteria sederhana siapakah para ulama’ itu, Allah berfirman :

«إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ» [فاطر/28]
Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama’.

Junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallama juga telah menegaskan posisi serta kedudukan para ulama’, Beliau bersabda :

«إِنَّ العُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ، إنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا، إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَ بِهِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍ وَافِرٍ» . رواه الترمذي
Sesungguhnya para ulama’ mereka adalah para pewaris Nabi, sungguh para Nabi tidaklah mewariskan dinar, tidak pula mewariskan dirham, sungguh mereka hanya mewariskan ilmu, oleh karenanya barang siapa dapat mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang sempurna

Dari ayat dan Hadits di atas dapat disimpulkan bahwa seorang ulama’ adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan atau ilmu-ilmu yang diwariskan oleh para Nabi dan pengetahuan tersebut dapat menjadikan mereka takut kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Hadirin rahimakumullah.

Oleh karena para ulama’ adalah para pewaris para Nabi maka mereka juga mewarisi apa-apa yang menjadi tugas para Nabi, setidaknya ada empat tugas para Nabi yang diwarisi oleh ulama’ yaitu :
Pertama : menyampaikan ajaran agama Islam. Sesuai dengan perintah Allah dalam firman-Nya :

«يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ» [المائدة/67]
Wahai utusan, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, jika tidak engkau laksanakan berarti engkau tidak melaksanakan amanah-Nya.

Kedua : menjelaskan bagaimana cara melaksanakan ajaran agama Islam yang meliputi hukum-hukum, nasihat-nasihat dan tatakrama atau adab. Oleh karenanya Allah juga telah memberikan otoritas kepada Nabi dengan firman-Nya :

«وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ» [النحل/44]
Dan kami turunkan kepada engkau Al-Quran, agar engkau menjelaskan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka dan agar mereka berfikir.

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah.

Ketiga : memutuskan perkara atau problematika yang dihadapi oleh umat atau masyarakat. Di mana hal ini telah diamanatkan Allah kepada para Nabi dalam firman-Nya :

«كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللهُ النَّبِيِّيْنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ» [البقرة/213]
Manusia itu dulunya satu umat. Lalu Allah mengutus para Nabi untuk meyampaikan kabar gembiira dan peringatan. Dan diturunkan bersama mereka kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.

Keempat : memberikan contoh pengamalan yang baik, sebagaimana diterangkan dalam salah satu Hadits :
عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ قَالَ : «سَأَلْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ : أَخْبِرِيْنِيْ عَنْ خُلُقِ رَسُوْلِ اللهِ  ، فَقَالَتْ : كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنُ» اهـ مسند الإمام أحمد 7/234
Dari Sa’ad bin Hisyam berkata : aku bertanya kepada Sayyidah ‘Aisyah : bagaimanakah budi pekerti Rasulullah !, ia menjawab : budi pekerti Rasulullah adalah Al-Quran.

Oleh karena itulah dapat dikatakan bahwa tugas seorang ulama’ adalah tidak ringan, mereka diwajibkan menyampaikan ajaran agama Islam beserta menjelaskannya, disamping harus menjelaskan dan memutuskan mengenai perkara-perkara atau problematika yang umat agar mereka senantiasa berada di jalan yang benar sekaligus memberi contoh dan suri tauladan kepada mereka.

Hadirin rahimakumullah.

Zaman terus berkembang problematika serta seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat juga mengalama perkembangan dan perubahan, sementara itu sudah tidak ada ayat dan Hadits baru yang dapat dijadikan acuan penerang umat sebagai jawaban atas problematika yang terus berkembang, oleh karena itu para ulama’ dituntut untuk mampu memahami ayat Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wasallam tidak hanya yang tersurat akan tetapi juga yang tersirat. Sehingga penjelasan dan solusi yang mereka sampaikan betul-betul aktual dan manjadi betul-betul manjdi solusi yang menyejukkan dan menentramkan umat tidak justru memecah belah mereka.

Oleh karena itulah Imam Syafi’i dalam Khutbah terakhirnya dalam kitab Ar-Risalah setelah berdoa agar diberi kemampuan memahami Al-Quran dan Hadits Nabi baik yang tersurat maupun yang tersirat Beliau mengatakan :
«فَلَيْسَتْ تَنْزِلُ بِأَحَدٍ مِنْ أَهْلِ دِيْنِ اللهِ نَازِلَةٌ إِلَّا وَفِيْ كِتَابِ اللهِ الدَّلِيْلُ عَلَى سَبِيْلِ الْهُدَى فِيْهَا» تفسير نظم الدرر 4/299
Tidak ada satupun dari problematika yang dihadapi seseorang dari pemeluk agama Allah kecuali sudah terdapat dalam kitab Al-quran dalilnya sebagai jalan keluar yang benar dari problematika itu

Maka dari itu, seorang ulama’ yaitu Sufyan bin ‘Uyanah ketika ditanya oleh muridnya : «مَنْ أَحْوَجُ النَّاسِ إِلَى الْعِلْمِ ؟» siapakah manusia yang paling membutuhkan ilmu ? maka ia menjawab : «أَحْوَجُ النَّاسِ إِلَى الْعِلْمِ الْعُلَمَاءُ» manusia yang paling membutuhkan ilmu adalah para ulama’.

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah.
Semoga kita senantiasa mendapatkan hidayah dan pertolongan dari Allah sehingga kita semua, keluar kita dan masyarakat kita senantiasa berada di jalan yang benar. Amin amin ya rabbal alamin

أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمْ :
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ [فاطر/28]
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ وَالْآيَاتِ الْحَكِيْمِ ، إِنَّهُ
هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

الخُطْبَةُ الثَّانِيَةُ
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أتَمَّ عَلَيْنَا نِعْمَتَهُ ، وَأَكْمَلَ لَنَا الدِّيْنَ , وَشَرَّعَ لَنَا مِنَ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَاتِ أَنْوَاعًا وَأَصْنَافًا لِنَتَقَرَّبَ بِهَا إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ .أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ أَكْرَمُ الْأَكْرَمِيْنَ .وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُصْطَفَى عَلَى جَمِيْعِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ .اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ .أَمَّا بَعْدُ :

فَيآأيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ , اتَّقُوا اللهَ ، اتَّقُوااللهَ تَعَالَى وَأَطِيْعُوْهُ فَإِنَّ طَاعَتَهُ أَقْوَمُ وَأَقْوَى , وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادَ التَّقْوَى , وَاحْذَرُوا أَسْبَابَ سَخَطِ الْجَبَّارِ فَإِنَّ أَجْسَامَكُمْ عَلَى النَّارِ لَا تَقْوَى.

وَاعْلَمُوا أَنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ.

وَعَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ ، فَإِنَّ يَدَ اللهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ ، وَمَنْ شَذَّ شَذَّ فِيْ النَّارِ .

اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ بِرَحْمَتِكَ يَآأرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ .

اللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ ؛ اللهم أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ , وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ , وَاجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا , رَخَاءً , سَخَاءً , وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ؛ اللهم نَوِّرْ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ قُبُوْرَهُمْ , اللهم اغْفِرْ لِلْأَحْيَاءِ وَيَسِّرْ لَهُمْ أُمُوْرَهُمْ .

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ ، وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ، عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً ، وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً ، بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .

عِبَادَ اللهِ … إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يعظكم لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ , وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ ,وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ , وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .

Kumpulan Khutbah Aswaja tersedia di sini :

Leave a comment