Dua Macam Hidayah


Hidayah itu ada dua macam; ada hidayatud dalalah dan ada hidayatul ma’unah. Yang pertama hanya membuat orang tahu saja, tapi tidak mampu melaksanakan. Banyak orang tahu bahwa shalat berjamaah itu baik bahkan mereka hafal berbagai fadhilah serta perincian hukum fiqihnya, tapi saat mendengar seruan adzan mereka enggan atau malas memenuhi seruan itu. Mereka ini hanya mendapatkan hidayatud dalalah.

Dan sebaliknya, banyak orang yang tidak seluas pengetahuan golongan pertama di atas, tidak begitu tau keutamaan shalat berjama’ah, taunya hanya shalat berjama’ah itu sangat baik, tapi setiap mendengar seruan adzan mereka segera memenuhinya. Mereka inilah orang-orang yang mendapatkan hidayatul ma’unah.

Allah azza wajalla berfirman;

وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ} [الشورى : 52]

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ [القصص: 56]

Ayat pertama menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bisa memberikan hidayatud dalalah. Dan ayat kedua menunjukkan bahwa hidayatul ma’unah itu di luar kuasa beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, sebab itu adalah hak prerogatif Allah ta’ala.

Leave a comment