Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ
جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ
أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ
كِتَابِهِ الكَرِيْمِ:
تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ[
خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ
وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا[
وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا[
الحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَأَفْضَلُ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ r وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ َوكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ
أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الحَمْدُ
illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
dirahmati oleh Allah,
perayaan, hari di mana kita kembali berbuka puasa, yaitu hari Idul Fithri.
Suatu nikmat yang besar, kita dapat menjalankan ibadah shiyam, ibadah puasa
sebulan penuh. Kali ini kita berada pada awal Syawal 1437 H.
seringkali berkata …
keadaan sebagaimana ibu mereka melahirkan mereka.”
ampunan. Sehingga sampai ulama seperti Qatadah rahimahullah mengatakan, “Siapa
saja yang tidak diampuni di bulan Ramadhan, maka sungguh di hari lain ia pun
akan sulit diampuni.”
“Tatkala semakin banyak pengampunan dosa di bulan Ramadhan, maka siapa saja
yang tidak mendapati pengampunan tersebut, sungguh dia telah terhalangi dari
kebaikan yang banyak.”
di bulan Ramadhan diterima di sisi Allah. Moga amalan kita yang penuh
kekurangan tetap mendapatkan balasan terbaik di sisi-Nya. Moga Allah juga
mengampuni kesalahan dan setiap kelalaian kita selama beramal di bulan
Ramadhan.
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ وَأَجَلُّ اللهُ
أَكْبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا
Allahu akbar walillahil hamd wa ajall, Allahu akbar ‘ala maa hadaanaa.
junjungan kita, suri tauladan kita, Nabi akhir zaman, Nabi besar kita Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula kepada para sahabatnya dan
pengikutnya hingga akhir zaman.
أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الحَمْدُ
illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
pada Allah keistiqamahan. Itulah yang kita pinta dalam shalat minimal 17 kali
dalam sehari lewat doa,
الْمُسْتَقِيمَ (6)
(QS. Al-Fatihah: 6)
Artinya, terus berada dalam jalur yang benar, tetap dalam ibadah pada Allah
walau sudah mengakhiri Ramadhan.
beberapa perkataan ulama berikut.
‘Abdillah, ia berkata bahwa ia mendengar Wahb bin Munabbih berkata, ada seorang
ahli lewat di hadapan ahli ibadah yang lain. Ia pun berkata, “Apa yang terjadi
padamu?” Dijawablah, “Aku begitu takjub pada si fulan, ia sungguh-sungguh rajin
ibadah sampai-sampai ia meninggalkan dunianya.” Wahb bin Munabbih segera
berkata, “Tidak perlu takjub pada orang yang meninggalkan dunia seperti itu.
Sungguh aku lebih takjub pada orang yang bisa istiqamah.” (Hilyah Al-Auliya’,
4: 51)
ibadah, itu lebih baik daripada orang yang memperbanyak ibadah.
wali Allah (kekasih Allah) yang begitu luar biasa,
لُزُومُ الِاسْتِقَامَةِ
pen.) adalah bisa terus istiqamah.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 10: 29)
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ وَأَجَلُّ اللهُ
أَكْبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا
Allahu akbar walillahil hamd wa ajall, Allahu akbar ‘ala maa hadaanaa.
terangkan berikut ini.
istiqamah itu hidayah dari-Nya
kita bisa saja berbolak-balik. Oleh karenanya, do’a yang paling sering Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan adalah,
ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas
agama-Mu).”
قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ
أَنْتَ الْوَهَّابُ
kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah
Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imron: 8)
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لأَكْثَرِ دُعَائِكَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
berdo’a dengan do’a, ’Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘ala diinik (Wahai
Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)’. ”
menjawab,
لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ
فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ
selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki,
maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang
dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.”
meriwayatkan hadits ini) membacakan ayat,
قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami.” (QS.
Ali Imran: 8) (HR. Tirmidzi, no. 3522; Ahmad, 6: 315. Tirmidzi mengatakan bahwa
hadits ini hasan. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
ibadah
itulah yang diperintahkan sebagaimana disebutkan dalam ayat,
لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ
وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ
فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
sekali tidak butuh pada sekutu dalam perbuatan syirik. Barangsiapa yang
menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, maka Aku akan meninggalkannya (maksudnya:
tidak menerima amalannya, pen) dan perbuatan syiriknya.” (HR. Muslim, no. 2985)
amalan itu langgeng, alias istiqamah. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
لاَ يَنْفَعُ وَلاَ يَدُوْمُ
karena Allah, pasti tidak bermanfaat dan tidak akan kekal.” (Dar’ At-Ta’arudh Al-‘Aql wa An-Naql, 2:
188).
Allah, pasti akan langgeng.”
sedikit itu lebih dicintai Allah dibandingkan amalan yang langsung banyak namun
tak ajek.
dalam menjalankan syari’at atau dalam beramal dan tidak putus di tengah jalan.
Karena konsekuen dalam beramal lebih dicintai oleh Allah daripada amalan yang
hanya sesekali dilakukan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari ’Aisyah
–radhiyallahu ’anha-; beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam bersabda,
اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Bukhari, no. 6465;
Muslim, no. 783). Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan
keras untuk merutinkannya.
أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الحَمْدُ
illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
akan selalu berusaha untuk baik. Allah Ta’ala memerintahkan kita supaya rajin
bermuhasabah (introspeksi diri),
آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا
اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)
(koreksilah) diri kalian sebelum kalian itu dihisab. Siapkanlah amalan shalih kalian
sebelum berjumpa dengan hari kiamat di mana harus berhadapan dengan Allah.”
(Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 235)
amal yang telah kalian lakukan. Apakah amalan shalih yang berujung selamat?
Ataukah amalan jelek yang berujung celaka?” (Zaad Al-Masiir, 8: 224)
memudahkan kita untuk istiqamah.
الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap
wajah-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ
الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ
تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ
تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan
pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli
(minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman
dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no.
2101)
“Bersahabat dan bergaul dengan orang-orang yang pelit, akan mengakibatkan kita
tertular pelitnya. Sedangkan bersahabat dengan orang yang zuhud, membuat kita
juga ikut zuhud dalam masalah dunia. Karena memang asalnya seseorang akan
mencontoh teman dekatnya.” (Tuhfah Al-Ahwadzi, 7: 94)
menguatkan iman dan terus istiqamah karena kita akan terpengaruh dengan
kelakuan baiknya hingga semangat untuk beramal. Sebagaimana kata pepatah Arab,
(mempengaruhi).”
يُظَنُّ بِقَرِيْنِهِ
jadi teman dekatnya.”
أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الحَمْدُ
illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
senantiasa mendapatkan berkah dari Allah,
أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
وَأَشْكُرُهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَنَا مُحَمَّدٌ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ
أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الحَمْدُ
illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
senantiasa istiqamah di jalan Allah,
bisa diamalkan yaitu:
sebagai tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan sebelumnya.
‘alaihi wa sallam bersabda,
ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.”
(HR. Muslim, no. 1164)
penting masih di bulan Syawal.
melakukannya secara berturut-turut di awal Syawal. Jika tidak berturut-turut
atau tidak dilakukan di awal Syawal, maka itu boleh. Seperti itu sudah
dinamakan melakukan puasa Syawal sesuai yang dianjurkan dalam hadits.”
(Al-Majmu’, 6: 276)
senantiasa memberikan kita petunjuk dan taufik untuk tetap beramal shalih
selepas Ramadhan ini.
amalan shalat malam, membaca Al-Qur’an, bersedekah dan lainnya diterima oleh
Allah. Moga kita diberi keistiqamahan serta diberi keistimewaan untuk bertemu
dengan bulan Ramadhan berikutnya.
doa, moga Allah perkenankan setiap doa kita di hari penuh kebaikan ini.
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ،
وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا،
وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ
التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا
عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا
أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ
اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
وَمِنْكُم تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم
وَعَسَاكُمْ مِنَ العَائِدِيْنَ وَالفَائِزِيْنَ
بِخَيْرٍ
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Muhammad Abduh Tuasikal di Dusun Warak, Desa Girisekar, Panggang, Gunungkidul,
1 Syawal 1437 H (6 Juli 2016)
GRIYA HILFAAZ
Busana Muslim Berkualitas
💈webinfo : www.griyahilfaaz.com
💈IG : @griya_hilfaaz
💈Shopee : @griya_hilfaaz
💈Facebook: @griya_hilfaaz
💈Tokopedia: @griya_hilfaaz
💈Bukalapak: @griya_hilfaaz