Siapa bilang pengemis identik dengan kemiskinan.Masih ingat berita Jawa Pos yang memberitakan CEO pengemis…dari Surabaya. Nah, di Australia juga ada seorang pengemis yang berpenghasilan USD 50.000 per tahun atau setara dengan Rp 490 juta (kurs Rp 9.800 per dolar).
Seperti diberitakan news.com.au, Sabtu (22/8/2009), pekerjaan meminta-minta tersebut dilakukan oleh kaum ‘homeless’ di Sydney. Mereka mendapatkan uang per hari rata-rata USD 400.Hal ini dilakoni oleh salah seorang pengemis bernama Ken Johnson (52). Sehari-hari ia mangkal di kawasan ramai di George and Market Sydney CBD dan duduk selama 16 jam per hari sambil menengadahkan tangan.
“Jika sedang baik saya mendapat 400 USD, kalau lagi buruk saya mendapat 175 USD,” ujarnya.
Johnson enggan menjelaskan pendapatannya tahun lalu. Namun ia mengungkapkan, koin-koin dolar yang telah dikumpulkan ia simpan di tempat aman terlebih dahulu sebelum ditabungkan.
“Saya tabung seminggu sekali, sebagian juga ada yang saya berikan ke teman,” ungkapnya.
Pengemis berhati mulia. Ia sendiri meminta namun tetap memberi kepada teman.
LikeLike
tapi bagaimanapun meminta minta khan hina
LikeLike
Yupz. Tapi mungkin mereka sdh terlanjur tiada pilihan sehingga memutuskan sekalian untuk menjadikan mengemis sebagai profesi. Dulu soalan ini juga pernah dibahas di majalah Indonesia. Kalau tidak salah ingat, majalah Intisari Islam. Dan mereka mengkui bahwa mereka menikmati pekerjaan itu.Hayuu sekarang tugas Akhy Muji kasih pengertian kepada mereka… :D^_^
LikeLike
wah………enak bener, cuma duduk manis selama 16 jam bisa menghasilkan uang sebanyak itu. Tp, gak okeh deh, masa tangan di bawah terus :))
LikeLike