. Pecut itu terbuat dari kulit, sayyiduna Umar


Sayyiduna Umar dahulu punya pecut untuk menghukum rakyatnya yg melanggar. Pecut itu terbuat dari kulit, sayyiduna Umar membuat pecut itu dari kulit bekas sandal Nabi ﷺ.

Dengan keberkahan kulit sandal Nabi itu, tidak ada orang yg dihukum oleh sayyiduna Umar dengannya kemudian mengulangi kesalahan dan maksiat yg diperbuat.

[حاشية قليوبي، كتاب القضاء، ٤\٧٣٨]

Ini salah satu contoh tabarruknya Khalifah Umar, tabarruk dengan sesuatu yg pernah menempel dengan jasad Sayyiduna Nabi ﷺ.

Khalifah Umar tahu bahwa semua bagian tubuh Nabi itu berkah, dan semua yg pernah dipakai Nabi juga ikut berkah.

Umar berharap agar ketika bekas sendal Nabi yg penuh berkah itu menempel di badan orang yg melanggar, bisa menjadi wasilah orang tersebut taubat dan kembali ke jalan yg benar.

Kata Imam as-Sya’by:

“كَانَتْ دِرَّةُ عُمَرَ أَهْيَبَ مِنْ سَيْفِ الْحَجَّاجِ”

“Pecutnya Umar lebih ditakuti (berwibawa) dari pedangnya al-Hajjaj”

Wallahu a’lam

Apakah Umar ghuluw?

Leave a comment