MENDIDIK ANAK ADALAH MENANAMKAN KEBIASAAN


MENDIDIK ANAK ADALAH MENANAMKAN KEBIASAAN

Mendidik anak adalah menanamkan kebiasaan, akarnya iman dan buahnya adab, bukan sebatas menyampaikan pengetahuan secara kognitif dan melatih keterampilan fisik, karena anak belum bisa mengolah informasi dan menempatkan keterampilan.

Imam Al-Ghazali berkata :

وَالصَّبِيُّ أَمَانَةٌ عِنْدَ وَالِدَيْهِ، وَقَلْبُهُ الطَّاهِرُ جَوْهَرَةٌ نَفِيسَةٌ سَاذِجَةٌ خَالِيَةٌ عَنْ كُلِّ نَقْشٍ وَصُورَةٍ، وَهُوَ قَابِلٌ لِكُلِّ مَا نُقِشَ، وَمَائِلٌ إِلَى كُلِّ مَا يُمَالُ بِهِ إِلَيْهِ، فَإِنْ عُوِّدَ الْخَيْرَ وَعُلِّمَهُ نَشَأَ عَلَيْهِ وَسَعِدَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَشَارَكَهُ فِي ثَوَابِهِ أَبَوَاهُ وَكُلُّ مُعَلِّمٍ لَهُ وَمُؤَدِّبٍ، وَإِنْ عُوِّدَ الشَّرَّ وَأُهْمِلَ إِهْمَالَ الْبَهَائِمِ شَقِيَ وَهَلَكَ، وَكَانَ الْوِزْرُ فِي رَقَبَةِ الْقَيِّمِ عَلَيْهِ

“Anak adalah amanah di sisi kedua orang tuanya. Hatinya yang bersih adalah mutiara yang berharga, polos dan kosong dari segala ukiran dan bentuk. Ia menerima setiap apa yang diukirkan kepadanya, akan condong kepada apa yang ia dibuat condong kepadanya. Jika dibiasakan dengan kebaikan dan diajari dengannya, ia akan tumbuh di atasnya, ia berbahagia di dunia dan di akhirat, dan ikut serta mendapatkan pahalanya, kedua orang tuanya dan setiap pengajar dan pendidiknya. Dan jika ia dibiasakan dengan keburukan, dibiarkan seperti dibiarkannya binatang, ia akan sengsara dan binasa, dosanya akan dipikulkan di leher orang yang bertanggungjawab terhadapnya.” (Ihya Ulumuddin, 3/72).

Kesalahan bukan hanya mengajarkan atau memberi contoh buruk pada anak, bahkan membiarkannya saja tanpa pendidikan sudah merupakan dosa besar.

Mari menghadirkan pendidikan dasar sesuai manhaj Islam.

(Muhammad Atim)

Leave a comment