Aqidah Imam Syafii sama dengan Imam Asy’ari


Hubungan antara aqidah imam asy’ari dan imam asy-syafi’i

bagi pegiat tarikh (sejarah) sebenarnya pembahasan ini sudah genah (jelas) , terang benderang , tdk ada lagi bias yang jadi sebab bingung nya para aswaja.

Situasi ini pun di manfaat kan banyak pendaku wahabi, mereka dengan percaya diri ,mengangkat tema “aqidah imam Syafi’i” tdk sedikit dari mereka membuat seminar,dauroh,dan kajian tersebut secara gratis.

Filing dan pemetaan saya pun tepat , pasti mereka membawa-bawa perkatan nya imam abul Hasan al-hakkari.

Perlu di ketahui bersama bahwa Imam abul Hasan al-hakkari terkenal di kalangan para ashabusyai’yah dengan Rijal yang waddho’(tukang pemalsu riwayat) dan kadzzab (suka berdusta),beliau terpapar tajsim,beliau berdusta dengan aqidah nya imam syafi’i, imam al-hakkari berkata yg krg lebih nya:
“imam syafi’i meyakini Allah bertempat di arsy”.
Riwayat palsu dan juga dusta.

والعياذ بالله.

Note: jika pembaca ingin tau aqidah imam Syafi’i yang sebenarnya , maka sila baca tulisan saya yang berjudul “wahabi berdusta dengan aqidahnya imam Syafi’i.”

Nah sekarang para pendaku wahabi ramai-ramai di mana-mana tempat pada membuat seminar ,membuat freming di tengah-tengah ummat ,mengelabui orang awam nya,yaitu di kalangan awam penganut madzhab syafi’i agar menjauhi aqidah imam asy’ari yang notabenenya imam asy’ari menolak Allah swt duduk nyantai di atas arsy.

Biasanya mereka beri judul tema kajian dgn judul “aqidah imam syafi’i” dan pasti isi kajiannya bukan aqidah imam Syafii Melainkan aqidah tajsim Ibnu taymiyah,sungguh sangat bertolak belakang dengan aqidahnya imam syafi’i yang notabenenya mensucikan Allah dari tempat dan waktu.

Dan biasanya mereka selalu berkata begini :
“Kalau berfiqih syafi’i maka wajib lah beraqidah syafi’i , bukan malah beraqidah asy’ari ” jadi seolah-olah bagi mereka aqidah imam asy’ari berbeda dengan aqidah nya imam Muhammad ibn Idris asy-syafi’i.

Guys di sini saya mau berbagi sedikit maklumat tentang aqidahnya imam asy’ari yang cocok dgn
aqidahnya imam syafi’i , aqidah kedua nya sama tdk berbeda.

Tertulis di lembar sejarah bahwa imam asy’ari berguru kepada imam zakariya bin Yahya as-saji w 307 H yang notabenenya beliau adalah muridnya imam al-buwaithi dan imam al muzani,sedangkan al-imam al-buwaithi dan imam muzani belajar langsung kepada imam asy-syafi’i.

Ini dapat di lihat di siar a’lam an-nubala imam adzahabi, tertulis sebagai berikut:

‎كان من أئمة الحديث .

‎أخذ عنه أبو الحسن الأشعري مقالة السلف في الصفات ، واعتمد عليها أبو الحسن في عدة تآليف .

‎وقال الشيخ أبو إسحاق في ” طبقات الشافعية ” ومنهم زكريا بن يحيى الساجي ، أخذ عن الربيع والمزني ، وله كتاب : ” اختلاف العلماء ” [ ص: 199 ] وكتاب ” علل الحديث ” .

Dan tertulis juga di tabyin kadzbil muftari Fima nusiba ilal Imam al-asy’ari , karya imam ibnu asakir sebagai berikut:

وكان بين الساجي ووالد الإمام علاقة ، فقد ذكر ابن فورك أن أباه هو أبو بشر إسماعيل بن إسحاق ، وأنه كان سنيا جماعيا حديثيا ، أوصى عند وفاته إلى زكريا ابن يحي الساجي رحمه الله ، وهو إمام فى الفقه والحديث ، وله كتب منها كتاب “الإختلاف الفقهاء” ،وكان يذهب مذهب الشافعي ، وقد روى عنه الشيخ أبو الحسن الأشعري فى كتاب “التفسير” أحاديث كثيرة”.

Imam as-saji dan ayahnya imam asy’ari adalah sahabat dekat , imam Ibnu faurok menuturkan bahwa ayah imam asy’ari “imam bisyr isma’il bin Ishaq adalah aswaja dan ahli hadits , yang mana ayah imam asy’ari berwasiat kepada sahabat karib beliau (imam as-saji agar sudi mengajarkan ilmu kepada putra beliau , yaitu imam asy’ari) dan adapun imam as-saji adalah imam dalam kurikulum fiqih dan hadits , beliau banyak memiliki karya kitab diantara kitab beliau adalah kitab yang berjudul “ikhtilaful fuqoha” dan imam as-saji bermadzhab Syafi’i dan imam asy’ari di dalam kitab tafsir banyak menukil hadits-hadits nabawi dgn riwayat imam as-saji.

Nb: saya ga mau tulisan ini jadi panjang sehingga nanti ga ada org yang mau membaca nya dan saya juga ga mau tulisan ini jadi Wikipedia imam asy’ari , intinya jika pembaca ingin mengenal imam asy’ari lebih dekat lagi,maka sila baca kitab tabyin kadzbil muftari karya imam Ibnu asakir.
Pssstttt….. kata imam subki..
Sunni Syafi’i belum di akui kesunniyannya dan ke Syafi’iannya sebelum dia membaca kitab tabyin kadzbil muftari.

“ويقال لا يكون الفقيه شافعيا على الحقيقة حتي يحصل كتاب التبيين لابن عساكر ، وكان مشيختنا يأمرون الطلبة بالنظر فيه.”

Guys ketahui lah…! Tidak hanya imam asy’ari, masih ada 3 orang Imam besar dalam urusan aqidah selain imam asy’ari yang hidup sezaman di negeri yang saling berjauhan dan mereka juga tidak pernah bertemu.

Mereka adalah imam :

  1. Imam Abu Manshur Al Maturidi di Samarkand, Uzbekistan wafat 333 H.
  2. Imam Abu Ja’far al-Thahawi di selatan Mesir wafat 321 H.
  3. Iman Ibnu Abi Zaid al-Qayrawani dijuluki dengan Malik al-Shagir di Tunisia wafat 389 H

Akidah mereka sama meskipun berguru dan belajar di tempat yang berjauhan. Ini menunjukkan bahwa akidah Ahlussunnah wal Jama’ah berasal dari satu sumber yang sama, meskipun melalui jalur-jalur yang berbeda. Dimanapun dipelajari, keyakinannya sama, meskipun metode menjelaskannya berbeda-beda.

Ternyata Imam Abul Hasan Al Asy’ari dan Imam Abu Ja’far al-Thahawi memiliki jalur sanad keilmuan yang bermuara kepada Imam Muhammad bin Idris al-Syafi’i. Kedua Imam mengambil akidah mereka dari Imam Syafi’i.

Imam Abul Hasan Al Asy’ari belajar kepada Imam Zakarya bin Yahya al-Saji. Imam Zakarya bin Yahya al-Saji belajar kepada Imam Al-Buwaithi dan imam muzani dan Imam Al-Buwaithi dan imam muzani belajar kepada Imam Syafi’i.(sebagaimana yg sudah tertulis di atas)

Dan Imam Abu Ja’far ath-thohawi belajar kepada Imam robi’ bin Sulaiman al-murodi dan Imam al-Muzani (bahkan imam al-muzani adalah paman dari pihak dari ayah Imam ath-thahawi) dan robi bin Sulaiman dan Imam al-muzani belajar kepada Imam Syafi’i.

Imam Abu Manshur al Maturidi mengambil akidahnya dari Imam Abu Hanifah.

Dan Imam Ibnu Abi Zaid al-Qayrawani mengambil akidahnya dari Imam Malik.

Semuanya berasal dari Imam 4 Mazhab,Jelas sanad nya dan jelas jalur aqidahnya dari para salaf.

Pertanyaan saya buat para wanabers adalah:

“jalur sanad aqidah kalian ke jalur salaf dan Rasulullah saw melalui siapa.?”

Eng oenggg….😁🤭🤭🤭

والله أعلم
Bersambung….

–Muhammad zaidun al-mahmudy asy-Syafi’i–

Leave a comment