3 Pilar Tegaknya Dakwah Kampus


Oleh : abdul hajad/aktivis dakwah kampus Amik BSI

Gambar

“kesadaran intelektual, politik dan harakah; pendidikan jiwa dan pergerakan; keorganisasian dan perencanaan; persiapan sumber daya manusia dan materi pada setiap aspek adalah unsur-unsur yang harus selalu ada dan terhimpun dalam sebuah harakah islamiyyah. Tidak mungkin mengambil sebagian dan mengabaikan yang lainnya untuk membangnu totalitas dalam perjuangan islam supaya benar-benar dapat merealisasikan tujuan yang diinginkan”. (Dr. fathi yakan )

Berbicara tentang dunia dakwah kampus harus diakui belakangan ini ada kemunduran dalam hal idealisme pergerakan dan eksistensinya baik dalam lingkup tarbawi (syiar islam) maupun siyasi (perpolitikan kampus). Saya heran kenapa rata-rata problematika yang dihadapi lembaga – lembaga dakwah kampus dibeberapa universitas hampir sama dan tidak lain adalah masalah – masalah yang bersifat klasik. Seharusnya problematika ini bisa dengan mudah dicarikan problem solvingnya sehingga tidak berlarut dan stagnan disatu tempat atau bahkan bisa mengalami keterpurukan jauh lebih dalam  jika tidak segera dicarikan solusinya. Dengan adanya indikator tersebut bisa dilihat pergerakan dakwah kampus dibeberapa universitas sudah mulai mengalami masa – masa krodit dimana dibutuhkan sebuah pencerahan sehingga adanya revolusi dan proses perbaikan meskipun bertahap dikemudian hari.

Kegelisahan saya terkait menurunnya dunia dakwah kampus saya dapatkan ketika saya mengikuti acara sarasehan fsldk nasional di UGM Yogyakarta dimana acara tersebut dihadiri LDK (lembaga dakwah kampus) hampir seluruh Indonesia dari berbagai macam universitas dan wilayah tingkat provinsi . Hasil sharing saya dengan teman-teman adk beberapa LDK dikampus daerah masing-masing hampir sama problematikanya yaitu terkait masalah kaderisasi yang terhambat ataupun minimnya sdm (sumber daya manusia).

Semua problematika sama seperti yang saya alami terjadi dikampus saya, Selama 3 tahun lebih berkecimpung didunia dakwah kampus masalah sdm menjadi hal yang selalu jadi hambatan. Saya bertanya-tanya ada apa gerangan? Kenapa dakwah kampus semakin hari semakin terlihat lesu dan tak bergigi. Seakan-akan para pendukung dakwah ini semakin lama semakin sedikit kehilangan pendukung-pendukung. Apakah ada yang salah terkait system dan pola kerjanya? Ataukah  ini semua sebuah tribulasi yang memang sebagai sunnatullah dari hakekat jalan perjuangan dakwah?

Saya rasa tidak, ada beberapa indicator mengapa dunia dakwah kampus belakangan ini mengalami kemunduran.semua disebabkan karena kuranngya idealisme pergerakan yang tertanam dalam jiwa para aktivisnya. Entah itu niatnya, manhajnya pola geraknya ataupun banyak hal-hal yang dilupakan atau bahkan ditinggal para pelaku dakwah kampus saat ini. Flasback beberapa tahun lalu dimana dunia dakwah kampus begitu gemilang dengan keberhasilannya melakukan revolusi, kerja-kerja nyata teori maupun implementasi dan gerakan-gerakan pencerdasan baik intelektual, moral, social dan politiknya membuat saya beranggapan bahwa ada yang salah dengan para pelaku dakwah kampus saat ini. Dari analisa saya dan beberapa hasil identifikasi yang saya temukan dilapangan ada beberapa indikator untuk mengakkan kembali dakwah kampus.

Ada 3 pilar fundamental yang mesti ada dalam setiap tubuh LDK sehingga kegemilangan dakwah kampus bisa terealisasi ,yaitu :

1.Kaderisasi (regenerasi yang akumulatif)

Regenerasi yang akumulatif disini didefiniskan sebuah system pengkaderan yang tidak terputus akan tetapi kontinu bersimultan terus menerus sehingga tidak adanya kekosongan profil-profil adk idaman. Sehebat apapun sebuah organisasi kampus dengan berbagai macam ukiran prestasi, pencapaian-pencapaian yang fenomenal bahkan monumental semua tidaklepas dari sdm-sdm yang ada didalamnya. Bakat-bakat potensial setiap individu adk harus diarahkansesuai dengan bidang keahliannya masing-masing maka semua itu tak lepas dari siapa pelaku atau orang yang ada diorganisasi tersebut tidak lain adalah masalah sumber daya manusia.

Dimana pilar kaderisasi menjadi sangat penting baik dari urgensinitas ataupun segmentasi dakwah saat ini.disaat  tantangan dan goncangan dakwah semakin kuat dan tinggi.Maka dibutuhkan kader-kader dalkwah yang sudah matang dan faham akan dakwah dengan manhaj yang benar dan aqidah yang kokoh.Maka diperlukan adanya pembentukan dan penjagaan dari sdm-sdm yang sudah terbina yang nantinya akan menjadi cikal-bakal juru-juru dakwah dikampus kepengurusan selanjutnya.

2. Kelembagaan (advokasi dan birokrasi)

Penguasaan dan pengendalian medan dakwah menjadi hal penting yang harus diprioritaskan oleh para pelaku dakwah kampus. dimana kedekatan antara pihak kampus selaku lembaga tertinggi (pihak universitas sepert rektor, pudir bid.kemahasiswaan dll) dengan pengurus LDK harus selalu diperhatikan, Harus senantiasa dijaga dan dikuatkan dalam ranah perjuangan dakwah kampus. Harmoniasasi, komunikasi dan kordinasi jadi skala prioritas agar tidak terjadi dikotomi ataupun diskriminasi baik dari segi kebijakan ataupun dari hal lainnya terhadap para adk yang berkecimpung di dakwah. Maka dari itu para adk tidak hanya focus dalam satu ranah saja tetapi ranah-ranah lainpun harus jadi sekala prioritas dalam menegakkan dakwah kampus, seperti ranah siyasi (politik kampus).

Peranan adk di ormawa (organisasi mahasiswa) internal kampus lainnya seperti MPM, BEM dan UKM lain akan mempermudah birokrasi dan advokasi. Permainan politik kampus yang begitu menantang dan penuh perjuangan harus senantiasa dijaga para adk sehingga bargening position adk tetap terjaga dimata fihak kampus. imaje LDK dengan lembaga harus selalu positif sehingga pihak lembaga kampus lebih mempercayai adk dari aktivis ormawa lain. Sehigga kemudahan birokrasi dan advokasi bias terealiasasi dakebijakan-kebijakan yang diterapkan pihak kampus akan bisa diwarnai oleh fikrah-fikrah islam yang mementingkan kemaslahatan. Akan tetapi bukan berarti adk tidak berani menentang kebijakan kampus yang tidak pro ke mahasiswa. Dimaksudkan disini adk diharapkan tidak menjadi kaki tangan pihak kampus.

3. Pers Kampus (penguasaan informasi media propaganda)

Saya teringat kata – kata ini “siapa yang menguasai informasi maka dia akan menguasai dunia, siapa yang menguasai dunia maka dia akan meguasai segala-galanya”. Penguasaan dan pengendalian informasi dunia kampus menjadi hal yang mutlak diperlukan untuk menegakkan dakwah kampus. Karena sebuah pergerakan dan tindakan diawali dari adanya informasi. Sehingga para adk wajib selalu uptudate dalam mencari infromasi – informasi ataupun isu-isu yang berkembang disekitar masyarakat kampusnya.

Peranan LDK menjadi cekatan dan selalu ada digarda terdepan dalam memberikan solusi setiap permasalahan yang ada. Apa lagi diera perang pemikiran ( ghowzul fikri ) saat ini dimana sarana media cetak dan elektronik menjadi alat perjuangan para musuh-msusuh islam, maka para aktivis dakwah harus mampu menandinginya. Sehingga fikrah islam bisa tetap tersebar dimasyarakat kampus. Dan mampu menghalangi idiologi – idiologi kiri dan liberal seperti sosialis, komunis dan sepilis masuk ke pemikiran para mahasiswa. Adk diharapkan senantiasa mampu menandingi perang propaganda melalui media cetak seperti buleti kampus, zine-zine terbitan kampus, mading-mading dan lembaga pers mahasiswa

Ketika 3 pilar tersebut sudah mampu ditepkan dalam konsep 3 K ( komunikasi, koordinasi dan kontrolisasi ) yang baik dalam implementasinya saya yakin teman-teman adk akan mampu bekerja dengan optimalisasi yang tinggi. Ditambah lagi sikap militant dan cekatan para aktivis dakwah dalam melihat sensitivitas sebuah keadaan situasi dan kondisi dikampus maka akan tertanam idealisme pergerakan yang sesungguhnya.bahwa para adk adalah solusi dari setiap problematika yang ada. Bahwa LDK adalah wasilah cahaya penerang yang mampu megarahkan dan memfasilitasi mahasiswa kejalan yang benar dalam menatap masa depan.

Karena hanya dengan cahaya islamlah kehidupan ini menjadi berarti dimana keridhoan allah menjadi tujuan utamanya. Semoga bisa diterapkan dalama tubuh internal LDK masing-masing antum. Tetap semangat saudaraku kalian semua adalah cahaya penunjuk jalan bagi umat jangan menyerah, jangan bersedih dan jangan berputus asa sesungguhnya pertolongan allah itu amat dekat. Salam progresifitas, salam pergerakan, hidup dakwah. Wallahu’alam.

Leave a comment