Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
Baik Selepas Ramadhan
illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
rintangan dan cobaan, juga banyak omongan. Ada gangguan dari keluarga, sedulur,
tetangga, bahkan komentar tidak enak pun dirasakan dari suami atau anak.
ayahnya, ia berkata,
berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا
اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ
دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى
الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila
agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila
agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang
hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam
keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4023, dan
Ahmad 1: 185. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Taimiyah rahimahullah mengatakan,
الصَّالِحِ سَبَبًا لِعُلُوِّ الدَرَجَةِ وَعَظِيْمِ الاَجْرِ
menimpa seorang mukmin yang sholih untuk meninggikan derajatnya dan agar ia
semakin mendapatkan ganjaran yang besar.”
berubah memang butuh bertahap, namun tentu ada langkah pasti.
mengatakan pada Hanzhalah Al-Usayyidiy sampai kalimat ini diulang hingga tiga
kali,
مَا تَكُونُونَ عِنْدِى وَفِى الذِّكْرِ لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى
فُرُشِكُمْ وَفِى طُرُقِكُمْ وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً
Seandainya kalian mau kontinu dalam beramal sebagaimana keadaan kalian ketika
berada di sisiku dan kalian terus mengingat-ingatnya, maka niscaya para
malaikat akan menjabat tangan kalian di tempat tidurmu dan di jalan. Namun
Hanzhalah, lakukanlah sesaat demi sesaat.” (HR. Muslim no. 2750)
lingkungan yang baik dan menjauhi lingkungan yang jelek.
nyawa ditambah satu sehingga genap 100, cara ia bertaubat adalah berpindah dari
lingkungan yang jelek.
yang baik dan meninggalkan lingkungan yang jelek adalah sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam dari Abu Musa,
كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ
الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ
يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk
dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa
membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi,
jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal
engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101)
jalan selamat adalah mengikuti Islam yang murni, bukan sekedar mengikuti
tradisi yang telah turun temurun.
ajaran Al-Qur’an, pasti ia akan selamat. Allah Ta’ala berfirman,
اهْتَدَوْا
kalian, maka sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk (ke jalan yang benar).”
(QS. Al-Baqarah: 137). Ayat ini membicarakan tentang ahli kitab yang mau
beriman dengan kitab Allah dan Rasul-Nya, itulah yang benar dan mendapatkan
petunjuk.
Al-Qur’an dan As-Sunnah, bukan mengikuti tradisi yang turun temurun. Walau
memang tidak setiap tradisi itu ditinggalkan. Dalam hadits disebutkan,
بِهِ فَلَنْ تَضِلُّوْا أَبَدًا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ الحَدِيْثَ
yang kalian tidak akan sesat selamanya jika berpegang teguh dengan keduanya
yaitu: Al Qur’an dan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Al-Hakim,
sanadnya shahih kata Al-Hakim)
dan As-Sunnah dengan pemahaman para sahabat, bukan dengan sembarang pemahaman.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِى عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ
مِلَّةً كُلُّهُمْ فِى النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً قَالُوا وَمَنْ هِىَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى
golongan. Sedangkan umatku terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka
kecuali satu.” Para sahabat bertanya, “Siapa golongan yang selamat itu wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda, “Yaitu yang mengikuti pemahamanku dan pemahaman
sahabatku.” (HR. Tirmidzi no. 2641. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini hasan).
keistiqamahannya.
beberapa perkataan ulama berikut.
عَبْدِاللهِ قَالَ سَمِعْتُ وَهْبَ بْنِ مُنَبِّهٍ يَقُوْلُ مَرَّ رَجُلٌ عَابِدٌ
عَلَى رَجُلٍ عَابِدٍ فَقَالَ مَالِكٌ قَالَ عَجِبْتُ مِنْ فُلاَنٍ اَنَّهُ كَانَ
قَدْ بَلَغَ مِنْ عِبَادَتِهِ وَمَالَتْ بِهِ الدُّنْيَا فَقَالَ بِعَجَلٍ لاَ
تَعْجَبْ مِمَّنْ تَمِيْلُ بِهِ الدُّنْيَا وَلَكِنْ اِعْجَبْ مِمَّنْ اِسْتَقَامَ
‘Abdillah, ia berkata bahwa ia mendengar Wahb bin Munabbih berkata, ada seorang
ahli lewat di hadapan ahli ibadah yang lain. Ia pun berkata, “Apa yang terjadi
padamu?” Dijawablah, “Aku begitu takjub pada si fulan, ia sungguh-sungguh rajin
ibadah sampai-sampai ia meninggalkan dunianya.” Wahb bin Munabbih segera
berkata, “Tidak perlu takjub pada orang yang meninggalkan dunia seperti itu.
Sungguh aku lebih takjub pada orang yang bisa istiqamah.” (Hilyatul Auliya’, 4:
51).
dan shalat. Namun di akhir hidupnya, masjid pun tidak ia kenal. Ada orang yang
terlihat alim. Namun di akhir hidupnya, ia adalah seorang pemabuk, tukang
selingkuh (berzina) dan pejudi kelas kakap. Ada yang dulunya menutup aurat
dengan sempurna bahkan bercadar. Namun nasib selanjutnya adalah orang yang
sukanya mengumbar bentuk badannya yang seksi dan suka menampakkan rambutnya
yang hitam menawan. Kita tidak bisa menjamin iman kita. Banyaklah minta pada
Allah keistiqamahan sebagaimana dalam do’a,
وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya
Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imron: 8)
diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas
agama-Mu).” (HR. Ahmad, 3: 257)
firman Allah,
اسْتَقَامُوا
“Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka terus istiqomah” (QS. Fushshilat: 30),
kata Mujahid,
(Hilyatul Auliya’, 3: 300)
akhlak yang mulia.
yang telah menutup aurat sempurna, tunjukkanlah akhlak dan tingkah laku yang
mulia di hadapan orang lain. Karena tidak sedikit wanita yang berjilbab dan
orang yang sudah rajin ibadah, namun akhlaknya jelek terhadap sesama.
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ
baik akan mengejar kedudukan mulia dari orang yang gemar puasa dan gemar
shalat.” (HR. Abu Daud no. 4798 dan Ahmad 6: 132. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Idul Fitri 1436 H.
Panggang Gunungkidul
GRIYA HILFAAZ
Busana Muslim Berkualitas
💈webinfo : www.griyahilfaaz.com
💈IG : @griya_hilfaaz
💈Shopee : @griya_hilfaaz
💈Facebook: @griya_hilfaaz
💈Tokopedia: @griya_hilfaaz
💈Bukalapak: @griya_hilfaaz