Ingin Jadi Seorang Sibaq


Mengambil momentum tahun baru hijrah 1431 H ini mari kita merenung sejenak tentang diri kita masing-masing. Tidak terasa jatah waktu hidup di dunia kita telah mendekati akhir perjalanan kehidupan kita. Saat ini apakah yang sedang kita pikirkan, rencanakan dan yang akan dilaksanakan untuk menapaki sisa2 waktu yang diberikan oleh Allah Swt. Sudahkah kita telah mempersiapkannya? Adakah amalan sholeh/ibadah unggulan kita yang sudah kita siapkan dan laksanakan agar Allah ridho dan mencintai kita? Atau sama sekali kita belum terfikir tentang hal itu karena lalai dengan kesenangan dan kebahagiaan yg menggoda saat ini?

Mari kita bersama2 melihat sekeliling kita… coba lihat kawan kerja sebelah kanan-kiri-depan-belakang kita atau saat kita berjalan kita coba lihat orang-orang yg kita jumpai. Apakah yang kita lihat dan kita rasakan saat itu? Saya rasa… mungkin jawaban antum… sepertinya biasa aja tidak ada hal yang menarik dan tidak ada apa-apa…. berjalan sebagaimana rutinitas biasanya koq….
Saudaraku… pernahkah kita merasakan bahwa kita saat ini sedang berlomba atau bertanding atau diuji dan berebut laksana orang yg menyerbu tempat dibukanya lowongan kerja yang sering kita lihat belum lama ini? Dimana masing2 sibuk dgn dirinya sendiri untuk mempersiapkan diri agar bisa diterima kerja ditempat tersebut dan lainnya ia jadikan sebagai pesaing? Itu di dunia….

Mari kita kembali merenungi firman Allah Swt. yang sebenarnya kita sedang diuji dan diperintahkan untuk melihat fenomena alam agar kita mampu mengambil pelajarannya;

” Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.” (QS. 67:2-4)

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS 2: 148).

Para mutasabiqun

Dari firman Allah Swt. di atas tadi… sesungguhnya kita menjadi peserta lomba dalam rangka untuk meraih kemuliaan disisi Allah Swt. Apabila kita bedakan sesungguhnya kita menjadi pelomba di dunia (as-sibaq ad-dunya) saling berlombanya makhluk dalam rangka meraih kemuliaan di dunia dan pelomba ukhrowi (as sibaq al akhirat) yaitu berlombanya makhluk dalam beribadah kepada Allah Swt.
Saudaraku, perlombaan itu sesungguhnya fitrah bagi makhluk Allah Swt. secara fitrah telah diawali kisah Habil dan Qabil anak Nabi Adam As. Kita juga teringat saat kisah israo’ mi’raj nya Rasulallah Saw. yang berjumpa dengan Nabi Musa As. yang menangis karena iri disebabkan sedikit umatnya yang masuk surga kalah banyak dengan umat Rasulullah Saw. yang masuk surga. Begitu pula dengan Nabi-Nabi lainnya mereka pun berlomba. Kita juga masih ingat berlombanya para sabahat dalam beribadah kepada Allah Swt, dalam hal berinfaq dan berjihad fi sabilillah yang terkenal kisah Umar bin Khattab ra. dengan Abu Bakar ra. dan masih banyak kisah lagi diantaranya seperti Ali bin Thalib ra sampai menginap dirumah salah satu sahabatnya karena keingintahunya amalan unggulan apa yg dikerjakan sahabatnya tersebut sampai2 Rasulallah Saw. mengabarkannya sebagai ahli surga. Kita juga ingat amal unggulan Bilal bin Rabah, … dsb.

Begitu pula kisah salafusholeh yang lain dalam amal unggulannya dalam birrul walidain, seperti Muhammad bin al Munkadir yang senantiasa memijat kaki ibunya, Iyas bin Mu’awiyah, Thalaq bin Hubaib yang selalu mencium kening ibunya dan ada juga yang senantiasa menggendong ibunya sampai2 Rasulullah mengabarkan bahwa do’anya makbul, dan masih banyak lagi…

Saudaraku, mari kita buat amal unggulan kita. Sesungguhnya rasa syukur kita kepada Allah Swt. jualah yang bisa melahirkan semangat sibaq tersebut, sebagaimana yang dilakukan Rasulallah sampai bengkak lututnya dalam sholat malamnya sebagai perwujudan ’abdan syakuuran. Mari saat ini kita siapkan diri kita untuk memiliki amalan unggulan yang bisa kita laksanakan secara istimror (terus menerus) insya Allah semoga bisa istiqomah sampai ajal menjemput. Mudah-mudah amalan tersebut yang akan menjadi saksi bagi diri kita dihadapan Allah Swt. Apakah itu: tilawah kita, qiyamulail kita, shaum sunnah kita, dzikir al matsurat kubro kita, birrul walidain kita, mendidik anak kita, infaq & sadaqoh kita, ilmu kita, senyum kita,… dll.

Keuntungan bagi Mutasabiqun
Sesungguhnya janji Allah Swt. adalah benar. Apabila kita benar2 mengerjakan amal sholeh apalagi itu menjadi amal kesukaan/kecintaan kita sehingga Allah pun juga mencintainya walaupun mungkin kecil dimata manusia. Insya Allah Allah Swt. akan memuliakannya. Paling tidak ada beberapa manfaat yang bisa kita petik, manakala kita mampu dan istiqomah untuk mengerjakan amal unggulan kita secara istimror, diantaranya:
– Terkabulnya do’a, sebagaimana firman Allah Swt. ” Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. 21:90)
– Mampu menjawab pertanyaan Allah Swt, karena amalan yang biasa kita kerjakan akan menjadi saksi bagi diri kita.
– Al-Hayyatun At-Thayibah dan mendapatkan surga yang tinggi, sebagaimana yang digambarkan oleh Allah Swt dalan (QS: 16:97) dan (QS. 69:18-24)

Amal unggulan yang kita laksanakan hanya kita dan Allah-lah yang tahu…….
Semoga bermanfaat khususnya bagi diri ana sendiri…

Wallahu a’lam

Akhina Abu Muthi

One thought on “Ingin Jadi Seorang Sibaq

Leave a comment