13 Februari 1258: Kejatuhan Bagdad


13 Februari 1258: Kejatuhan Bagdad

Kekhalifahan Abbasiyah dihancurkan, dan ribuan orang dibantai oleh bangsa Mongol, akhirnya mengakhiri zaman keemasan Islam dengan jatuhnya lebih dari 1 juta orang

Banyak sumber sejarah yang mengisahkan kekejaman pasukan Mongol:

Perpustakaan Agung Baghdad, yang menyimpan banyak sekali dokumen sejarah dan buku yang sangat berharga dalam berbagai bidang mulai dari pengobatan sampai astronomi, dihancurkan.
Orang-orang yang selamat melaporkan bahwa air sungai Tigris menjadi hitam akibat tinta dari banyak sekali buku yang dibuang ke sungai itu dan juga menjadi merah akibat darah dari para ilmuwan dan filsuf yang dibunuh di sana.

Para penduduk berusaha kabur namun mereka dicegat oleh pasukan mongol dan dibantai. Martin Sicker menyebutkan bahwa hampir sembilan puluh ribu orang mungkin dibantai. Beberapa pekiraan lainnya jauh lebih tinggi. Wassaf mengklaim bahwa korban jiwa mencapai beberapa ratsu ribu. Ian Frazier dari The New Yorker mengatakan bahwa perkiraan korban jiwa bervariasi dari dua ratus ribu hingga satu juta orang.

Pasukan Mongol menjarah dan kemudian menghancurkan masjid, istana, perpustakaan, dan rumah sakit. Bangunan-bangunan besar yang merupakan hasil karya beberapa generasi dibakar sampai habis.

Khalifah dipaksa menonton ketika penduduknya dibantai dan harta bendanya dirampas. Menurut sebagian besar sumber, khalifah dibunuh dengan cara diinjak-injak oleh kuda. Pasukan mongol menggulung khalifah dalam sebuah karpet, dan mereka lalu menunggang kuda di atas badannya, karena mereka percaya bahwa bumi akan marah jika ada darah penguasa yang ditumpahkan. Semau putraya dibunuh kecuali satu orang, yang kemudian dikirim ke Mongolia, di sana para seajarawan Mongolia melaporkkan bahwa dia menikah den memiliki anak, tetapi dia tidak terlibat apa-apa lagi dalam perkembangan Islam.

Hulagu harus memindahkan perkemahannya ke luar dari kota akibat bau busuk yang sangat menyengat di dalam kota.
Jumlah penduduk Baghdad jauh berkurang dan kota itu menjadi reruntuhan selama beberapa abad berikutnya dan hanya secara perlahan pulih dan memperoleh sedikit dari kejayaan lamanya.

Leave a comment