Khutbah Idul Fitri: Raih Kesucian Diri di Hari yang Fitri


Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}

Khutbah Idul Fitri: Raih Kesucian Diri di Hari
yang Fitri
Khutbah I
بسم الله الرحمن الرحيم
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر،
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الحمد لله الذى عاد علينا نِعمه فى كل نفس ولمحات وأسبغ
علينا ظاهرة وباطنة فى الجلوات والخلوات. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك
له الذى امتن علينا لنشكره بأنواع الذكر والطاعات. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيد
الأنبياء والمرسلين وسائر البريات. اللهم صل وسلم على سيّدنا محمّد وعلى أله
وأصحابه أهل الفضل والكمالات
الله أكبر أما بعد: أيها الحاضرون اتّقوا الله حقّ تقاته
ولا تمو تنّ إلاّ وانتم مسلمون واشكروا نعمت الله الّتي وصلنا للإيمان ووصلنا إلى
العيد الفطر المبارك . فياايها الحاضرون! هذا يوم العيد. هذا يوم الفرح. فرح
المسلمون لتوفيق الله إياهم باستكمال بلاء ربهم بفرض الصيام مع الترويحات فرح
المسلمون بوعد ربهم بغفران ما اجترحوا من السيئات واستحلال بعضهم من بعض فى الحقوق
والواجبات
إخوانى الكرام! فى هذا اليوم حرم الله علينا الصيام بعد
أن فرضه علينا جميع الشهر وأخبر أنه فرضه لنكون من المتقين. فمن هذا اليوم ينبغى
لنا أن نبعث فى أنفسنا بارتقائها على مراتب التقوى ونهتم بدين ربنا حتى ننال ما
وعدنا ربنا حقا
الله أكبر! إخوانى الكرام! إن الله شرع لنا هذا العيد
لنعود الى السمع والطاعة. ونعمل بكتابه بالجد والإجتهاد والقوة. ونبتعد عن التقصير
والأعمال كما وقع فى أعوامنا الماضية
الله أكبر. وقال تعالى: ومن أظلم ممن ذكر بأيات ربه فأعرض
عنها ونسى ما قدمت يداه. إنا جعلنا على قلوبهم أكنة أن يفقهوه وفى أذانهم وقرا وإن
تدعهم إلى الهدى فلن يهتدوا إذن أبدا

الله أكبر, إخوانى الكرام! إعلموا أن الله تعالى قد
طالبنا فى إقرارنا أن نطيع ونسمع. فقال تعالى ألم ياءن للذين أمنوا أن تخشع قلوبهم
لذكر الله وما نزل من الحق ولا يكونوا كالذين أوتوا الكتاب من قبل فطال عليهم
الأمد فقست قلوبهم وكثير منهم فاسقون
الله أكبر. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم. بادروا
بالأعمال قبل ان تظهر فتنا كقطع الليل المظلم يصبح الرجل مؤمنا ويمسى كافرا ويمسى
مؤمنا ويصبح كافرا. يبيع أحدهم دينه بعرض قليل من الدنيا. رواه مسلم عن أبى هريرة

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Adalah sebuah keniscayaan bagi kita untuk
senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan mengucapkan
“Alhamdulillahirabbil Alamin” karena kita telah diberikan berbagai
macam kenikmatan yang tidak bisa kita hitung satu persatu. Mudah-mudahan
kenikmatan yang selalu kita syukuri ini akan senantiasa ditambah oleh Allah SWT
dan kita digolongkan menjadi kaum yang pandai bersyukur. Amin ya Rabbal Alamin.
Dan juga sebagai Ummat Nabi Akhiruz Zaman Nabi
Muhammad SAW, sudah seharusnya kita senantiasa menyampaikan shalawat dan salam
kepadanya. Jangankan kita manusia biasa, Allah dan para Malaikat pun
bershalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW. Semogalah kita termasuk kaumnya
yang akan mendapatkan hidayah dan syafaatnya di yaumil akhir nanti. Amin.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Pada saat ini kita bersama-sama bisa merasakan
kebahagiaan tiada tara. Kita sudah sampai pada hari dimana kita kembali fitri
dan kita bisa menunaikan shalat Id bersama dengan keluarga tercinta ditempat
yang mulia ini. Hari ini adalah hari kemenangan bagi insan beriman yang
menjalankan Ibadah puasa Ramadhan selama 1 bulan penuh. Hari ini adalah hari
dimana orang beriman yang berpuasa satu bulan penuh dikembalikan kepada
fitrahnya, kepada kesuciannya laksana bayi yang baru terlahir kembali ke dunia.
Hal ini sesuai dengan yang ditegaskan oleh
Nabi Kuhammad SAW dalam Haditnya:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan
atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia diampuni
dosa-dosanya yang telah lewat”.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Perjuangan di Bulan Ramadhan adalah sebuah
perjuangan keimanan. Iman kita diuji apakah lebih berat mengikuti ajakan setan
untuk tidak berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga ataukah mengikuti perintah
Allah SWT untuk mendapatkan predikat orang-orang yang bertaqwa. Jujur kita
saksikan bersama selama bulan Ramadhan, masih ada disekitar kita orang yang
mengaku Islam dengan gampangnya tidak berpuasa dan terkadang dengan rasa tidak
malu menunjukkan diri dengan makan dan minum ditempat umum.
Seharusnyalah kita semua menyadari bahwa
Ramadhan adalah Bulan yang Suci. Bulan untuk 
berupaya meningkatkan keimanan, menambah ibadah kita. Kita harus mampu
mengalahkan rasa lapar. Kita harus mampu menahan rasa haus. Ramadhan adalah
waktu untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah.
Bukan malah kalah dengan godaan Setan yang selalu mengajak kepada kenikmatan
makan dan minum yang sebenarnya itu adalah sebuah dosa yang besar.
Kini bulan Suci itu telah berlalu. Bulan
dimana kita sering mendengarkan lantunan alunan ayat suci Al Quran di Masjid
dan surau dikumandangkan selalu. Semua Ibadah diterima, doa dikabulkan dan dosa
diampuni serta Surga merindukan kedatangan hamba Allah yang berpuasa dibulan
suci Ramadhan.
Hanya di bulan Ramadhanlah, Allah memberikan
kesempatan kepada hambanya untuk beribadah yang nilainya sama dengan seribu
bulan. Allah telah menganugerahkan sebuah malam yang walaupun hanya satu malam,
namun apabila kita bertemu dengannya, berarti kita sudah beribadah sepanjang dan
selama umur kita. Malam itu adalah malam laolatil qadar.
Namun jamaah shalat id rahimakumullah,
Berlalunya bulan Ramadhan menyisakan
pertanyaan kepada kita semua. Apa yang sudah kita dapatkan dari Ramadhan?
Apakah kita akan diberikan kesempatan lagi oleh Allah SWT untuk dapat menjumpai
Ramadhan tahun depan? Apakah sebaliknya kita tidak akan lagi dapat merasakan
kesucian Bulan Ramadhan tahun depan? Kita akan berpisah dengan orang yang saat
ini ada disamping kita. Kita akan berpisah dengan anak kita, istri, keluarga
dan orang-orang yang kita cintai.
Ya Allah.. anugerahkanlah kepada kami umur
yang panjang untuk senantiasa beribadah kepadaMu. Bukakanlah pintu rahmat dan
taubatMu. Kami meminta kepadaMu pintu taubat belum terkunci dan Engkau akan
senantiasa menerima amal ibadah kami. Sebelum kematian menghampiri kami.
Sebelum semuanya menjadi penyesalan berkepanjangan. Terimalah segala amal
ibadah kami di Bulan Ramadhan ini dan pertemukanlah kami dengan
ramadhan-Ramadhan selanjutnya di tahun depan. Amin.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Pada hari ini, Allah SWT telah memerintahkan
kepada kita untuk senantiasa mengagungkan Nama dan ciptaan Nya dengan lantunan
takbir, tahmid dan tahlil. Setelah kita sempurnakan puasa di Bulan Ramadhan
kita juga diwajibkan mengungkapkan rasa syukur terhadap berjuta nikmat yang
telah dianugerahkan Nya. Sudah selayaknya kita bersujud, bersyukur seraya
berharap semoga kita termasuk orang yang pandai mensyukuri nikmat. Hal ini
telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 185 yang
berbunyi:
وَلِتُكْمِلُوْا العِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلىَ
مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan hendaklah kamu menyempurnakan
bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu
semoga kamu bersyukur (kepada-Nya).”
Dengan takbir yang kita kumandangkan saat ini,
kita juga meneguhkan dalam hati kita bahwa Allah lah Dzat yang paling besar.
Ketika takbir kita kumandangkan saat berpuasa kita juga meneguhkan untuk
mengecilkan pengaruh hawa nafsu dan mengagungkan kebesaran Allah didalam
sanubari kita. Lalu apa sebenarnya tujuan kita selalu takbir dalam kehidupan
kita?
Hadirin rahimakumullah,
Takbir mengajarkan kepada kita untuk
senantiasa mengecilkan hal-hal duniawi yang sering kita besar-besarkan dalam
kehidupan kita. Dalam keseharian kehidupan, kita harus mengakui bahwa sering
kita takbir dalam shalat namun diluar shalat kita masih sering mengagungkan
kekayaan, kekuasaan dan jabatan. Diluar shalat kita masih dibanggakan dan
diperbudak oleh nafsu dengan memaksa orang lain untuk menuruti kemauan kita.
Kita sering takbir dalam shalat namun
dikehidupan sehari-hari kita ditengah masyarakat sering melupakan Allah SWT.
Mulut kita bertakbir namun hati kita ditutupi dengan rasa takabbur, bangga
dengan ke-akua-an kita. Kita sering merasa paling penting, paling hebat dan
paling segala-galanya. Kita sering memanfaatkan jabatan, harta dan gelar yang
seharusnya dipergunakan untuk kemaslahatan ummat namun malah kita manfaatkan
untuk kemafsadatan dan kepentingan diri sendiri.
Hadirin rahimakumullah,
Dalam kehidupan kita sering tidak lagi
mengaplikasikan Firman Allah dan Hadits Rasul tentang kejujuran, keikhlasan,
kasih saying dan amal sholeh. Dan sebaliknya, kita malah mengamini dan
mengikuti petunjuk syaitan laknatullah yang mengajarkan kelicikan, kemunafikan
dan kekerasan hati. Kebesaran Allah yang selalu kita besarkan dalam shalat dan
do’a, telah kita lupakan dalam kehidupan nyata.
Kita sering beribadah siang dan malam namun
disisi lain kemaksiatan dan kedzaliman juga terus di lakukan dalam kehidupan.
Ibadah sering kita lakukan hanya sebatas menggugurkan kewajiban dan agar
terlihat oleh orang lain untuk mendapatkan pujian. Kita menahan lapar dengan
tidak mimun dan makan namun kita berbuka dengan makanan haram yang didapatkan.
Dalam puasa kita kehausan dan menahan lapar
serta seluruh anggota badan kita merasakan keletihan tapi disisi lain kita
tetap melakukan kemaksiatan. Kita khusyuk dalam shalat namun kita juga sering
merampas hak sesama setiap saat. Banyak dari kita fasih dan hafal dengan Hadits
dan Al Quran namun digunakan untuk menyalahkan dan mengkafirkan. Banyak dari
kita berpuasa penuh di bulan Ramadhan namun kita memenuhi dunia ini dengan
kemaksiatan dan kedzoliman.
Ya Allah… Ya Ghaffar… karuniakanlah
ampunan Mu kepada kami atas dosa-dosa dan kealpaan kami. Kami sering tersesat
dan diperbudak oleh nafsu. Oleh karena itu anugerahkanlah kepada kami kekuatan
untuk dapat mengendalikan nafsu dan dapat terus mengagungkan-Mu dalam takbir
diseluruh kehidupan kami.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Hadirin rahimakumullah,
Sebagai orang yang beriman kita harus meyaqini
bahwa hanya Allah lah yang paling besar dan selain Allah adalah kecil dan
lemah. Sadarilah, semua materi dunia yang menjadi kebanggaan kita semuanya
kecil dan tiada berarti sama sekali jika dibandingkan dengan keagungan Allah.
Dalam kehidupan yang fana ini tidak patut bagi kita mendewa-dewakan kekayaan
dan jabatan. Semua itu akan kita tinggalkan karena semua hanya sebuah titipan
belaka yang suatu saat akan diambil kembali oleh sang pemiliknya yaitu Allah
SWT. Tidak perlu kita menyombongkan dan pamer prestasi dan kekayaan kita karena
hakikatnya semua itu tidak ada manfaatnya jika keimanan dan ketaqwaan tidak ada
dalam jiwa kita.
Janganlah kita menyombongkan diri sendiri.
Siapapun kita, di mana pun kita, kapan pun waktunya, Allah telah melarang kita
untuk berlaku sombong sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 18
yang artinya:
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri..
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Selain menanggalkan kesombongan diri, marilah
kita juga senantiasa berbuat baik kepada sesama. Terlebih kepada sosok yang
paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Dalam tuntunan ajaran
Agama Islam kita diperintahkan untuk memuliakan orang tua dengan
memperlakukannya secara baik dalam bentuk perkataan dan juga sikap kita. Orang
tua adalah Jimat kita di dunia. Keridoan orang tua akan menjadi sumber
kesuksesan kehidupan kita didunia. Sebaliknya kemarahannya adalah merupakan
sebuah bencana dalam kehidupan kita.
رِضَى اللهِ فىِ رِضَى الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللهِ
فِى سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ
“Keridloan Allah tergantung kepada
keridloan orang tua dan kemarahan Allah tergantung kemarahan orang tua”
Hadirin rahimakumullah….
Adalah sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang
tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih bersama kita. Terlebih sosok ibu
yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. Ibu adalah sosok yang
paling berjasa dan dapat menghantarkan kita ke surga. Apa kabar Ia hari ini?
Sudahkah kita menjenguknya? Semakin hari semakin bertambah tua umurnya.
Hari-harinya sudah mulai ditinggal pergi anak-anaknya. Dirumah sendiri tak
berdaya dengan kondisi kesehatan yang semakin membuatnya tak berdaya. Keinginan
bekerja masih ada namun tenaga sudah tidak mendukung keinginannya. Akhirnya
hanya bisa mengubur semua isi hatinya sambil berharap ada anak yang
memperhatikan dan peduli dengannya. Apakah kita peduli dengan hal ini? Apakah
kita merasakan apa yang mereka inginkan dan rasakan selama ini?
Hadirin rahimakumullah,
Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat
baik kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi kita selaku anak yang
berbakti kepada orang tua. Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang
dan membantu meringankan beban hidupnya yakinlah… surga balasannya. Jasa dan
perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah…
sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan
kepada orang tua kita, tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan
mereka membesarkan kita.
Mari kita ingat perjuangan mereka ketika kita
masih kecil tak bisa berbuat apa-apa. Dengan penuh cinta mereka menggendong
kita, mencium kita dan merawat kita sampai kita bisa seperti sekarang ini.
Bagaimana sebaliknya ketika saat ini mereka tergeletak sakit sendirian
dirumahnya? Sempatkah kita menengoknya? Berapa kali kita mengusap keningnya,
menyuapinya dan menggantikan pakaiannya ketika ia terbaring sakit diatas tempat
tidurnya? Seringkah kita memeluknya dengan penuh cinta sembari tersenyum
sebagaimana ia lakukan saat kita kecil dipangkuannya?
Oleh karena itu Hadirin rahimakumullah,
Di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi
kita untuk meraih kedua tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia.
Rengkuhlah tubuhnya, Ciumlah tangan yang dulu kekar mengasuh kita namun
sekarang  sudah lemah seraya bersimpuh
meminta maaf kepadanya. Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup
kita. Dan marilah berdoa agar Ia selalu mendapatkan perlindungan dan kesehatan
serta kemudahan dari Allah SWT. Semoga mereka tetap terjaga Iman Islamnya dan
ketika Ia dipanggil oleh Allah SWT mereka menjadi hamba yang khusnul khatimah
dan kita diberikan ketabahan dalam menghadapinya.
Namun hadirin rahimakumullah, jika mereka saat
ini sudah tidak bersama kita lagi di dunia. Marilah kita luangkan waktu untuk
berziarah ke makam mereka. Lihat dan bersihkanlah pusara mereka yang menunggu
doa dari kita dan keluarga. Ia pastinya akan tersenyum melihat kehadiran dan
doa yang kita kirimkan. Sebaliknya mereka pasti akan sangat bersedih ketika
kita tidak datang mendoakan karena hanya itulah yang mereka harapkan dialam
sana.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Selain menunjukkan pengabdian dan bakti kita
kepada orang tua kita, marilah pada momen Idul Fitri ini kita tebar aura
positif kepada orang yang ada disekitar kita. Binalah persahabatan kepada semua
dengan penuh kasih sayang. Perkuatlah kedekatan batin dengan sesama agar tercipta
suasana yang penuh kedamaian dan penuh cinta serta kasih sayang.
Hal ini dapat diwujudkan dengan saling
mengulurkan tangan seraya mengucapkan permohonan maaf kepada sesama. Bukakan
pintu maaf kepada sesama agar kesempurnaan ibadah kita dibulan Ramadhan dan
idul fitri ini akan semakin sempurna. Semogalah semua dosa kita kepada Allah
dan dosa kepada sesama akan diampuni sehingga kita akan menjadi insan yang
kembali suci mendapatkan kemenangan seperti harapan dalam doa kita
“Jaalanalahu Minal Aidin wal Faizin”.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Demikianlah Khutbah Idul Fitri ini. Semoga
dapat memberikan kemanfaatan bagi kita semua dan marilah kita berdo’a semoga
ibadah kita selama ini khususnya di Bulan Ramadhan tahun ini diterima Allah
SWT. Dengan datangnya 1 Syawwal ini pula kita berharap mudah-mudahan kita akan
menjadi insan yang bertaqwa.
بارك الله لي
ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بفهمه إنه هو البر الرحيم
Khutbah II
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر،
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الحمد لله أفاض نعمه علينا وأعظم. وإن تعدوا نعمة الله
لا تحصوها, أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. أسبغ نعمه علينا ظاهرها
وباطنها وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. رسول اصطفاه على جميع البريات. ملكهاوإنسها
وجنّها. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أهل الكمال فى بقاع الأرض
بدوها وقراها, بلدانها وهدنها
الله أكبر أما بعد:أيها الحاضرون اتّقوا الله حقّ تقاته
ولا تمو تنّ إلاّ وانتم مسلمون.  إخوانى
الكرام! استعدوا لجواب ربكم متى تخشع لذكر الله متى نعمل بكتاب الله ؟ قال تعالى
ياأيها الذين أمنوا استجيبوا لله ولرسوله إذا دعاكم لما يحييكم واعلموا أن الله
يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تخشرون
الله أكبر. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد.
كما صليت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم, وبارك على محمد وعلى أل محمد, كماباركت على
إبراهيم وعلى أل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد
الله أكبر. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين
والمؤمنات الأحياء منهم والأموات. إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضى الحاجات.
اللهم وفقنا لعمل صالح يبقى نفعه على ممر الدهور. وجنبنا من النواهى وأعمال هى
تبور. اللهم أصلح ولاة أمورنا. وبارك لنا فى علومنا وأعمالنا. اللهم ألف بين
قلوبنا وأصلح ذات بيننا. اللهم اجعلنا نعظم شكرك. ونتبع ذكرك ووصيتك. ربنا أتنا فى
الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار. ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا
وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب
الله أكبر. عباد الله! إن الله يأمر بالعدل والإحسان
وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر يعذكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله
يذكركم واشكروا على نعمه يشكركم. ولذكر الله أكبر
Muhammad Faizin, Wakil Sekretaris PCNU
Kabupaten Pringsewu

GRIYA HILFAAZ
Busana Muslim Berkualitas
💈webinfo : www.griyahilfaaz.com
💈IG : @griya_hilfaaz

💈Shopee : @griya_hilfaaz

💈Facebook: @griya_hilfaaz

💈Tokopedia: @griya_hilfaaz

💈Bukalapak: @griya_hilfaaz

Toko Busana Keluarga Muslim



SHOPCARTSHOPCARTSHOPCART
SHOPCARTSHOPCARTSHOPCART

Leave a comment