Jalur Cepat Insaf (belajar)


Jalur Cepat Insaf (belajar)

A’udzubillahi minasysyaithanirrajim

Bismillahirrahmanirrahim

Ada cara belajar yang dampaknya sangat kuat, bisa sangat efektif:

1. Belajar dari ahlinya.

Dimulai dari ‘memastikan’ bahwa beliau-beliau ini memang ahli yang sebenarnya. Jika belum bisa dapatkan yang ‘paling’, setidaknya kita bisa dapatkan yang ‘lebih’ dari kebanyakan ahli dalam hal tersebut.

Pilih dan pilah, upayakan mengetahui rekam jejak dan bagaimana beliau-beliau ini “walk the talk”. Impactful.

Ingat rumusnya:

Tepat-tepatan belajar (hal yang sesuai dengan kebutuhan dan kesegeraan waktu saat ini).

2. Belajar dari ‘ulama, guru kehidupan.

Ini perlu dilakukan sebagai ikhtiar kita untuk menjalani hidup dengan ‘lebih sedikit’ melakukan kesalahan. Meski sebenarnya ini amat penting, namun entah kenapa kebanyakan kita tidak terlalu peduli untuk mengejar belajar ke beliau-beliau, yang tentunya sama: pilih dan pilah.

3. Belajar dari orang terdahulu (usia, dll).

Banyak yang diuji dengan sadar/tidak sadar, meremehkan ‘orang terdahulu’.

Apalagi jika memiliki sederet titel pendidikan.

Padahal jika menemukan ‘orang terdahulu’ yang tepat, akan luar biasa efektif hikmah dan impact hasil (baik) yang kita dapat.

Mengapa?

Beliau-beliau sudah lebih dahulu melewati proses belajar dengan usianya, sesuatu yang tidak mungkin kita kejar.

Seringkali pelajaran dari mereka sudah berbentuk untaian hikmah, kalimat dan atau simpulan arah yang “sederhana”, ataupun “inspiratif”.

Namun tidak kita ketahui berapa banyak keringat tercurah, pikiran terkoyak, energi terkuras, rugi materiil/ moril pun himpitan bathin yang beliau-beliau alami, rasakan dan korbankan, untuk mendapat ‘saripati’ simpulan tersebut.

Maka kawan, segeralah menemukan pilihan yang tepat, untuk mengantarkan perjalanan di profesi apapun kita saat ini, menuju kecemerlangan hasil dengan jauh lebih cepat, dengan ‘lebih sedikit’ salah.

InSyaAllah

Tiga itu dulu untuk saat ini, agar mudah kita kunyah dan telan.

Tentunya, syarat dan ketentuan berlaku:

– Tepat pilihan, melejitkan cepat perjalanan

– Salah pilihan, daya ‘rusaknya’ pun cepat

……………….

Kawan,

Poin-poin tersebut adalah tadabbur, bahwa melalui kisah-kisah (dalam Al Qur’an) Allah sampaikan, agar kita mendapat pelajaran dari orang-orang terdahulu.

Pun sudah di’kode’kan dalam bacaan yang paling sering dilantunkan seorang muslim di surat al fatihah;

kita meminta ditunjukkanNya jalan yang lurus, jalan mereka yang ‘sudah’ (pasti) diberi nikmatNya.

Wallahu a’lam,

Wal afwu,

Riza Zacharias

Leave a comment