𝐀𝐖𝐀𝐒, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐒𝐄𝐌𝐁𝐀𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐀𝐍𝐆𝐊𝐀𝐓 𝐕𝐈𝐃𝐄𝐎 𝐂𝐀𝐋𝐋 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐍𝐎𝐌𝐎𝐑 𝐓𝐀𝐊 𝐃𝐈𝐊𝐄𝐍𝐀𝐋!


𝐉𝐄𝐑𝐀𝐓𝐏𝐄𝐍𝐉𝐀𝐇𝐀𝐓𝐊𝐄𝐋𝐀𝐌𝐈𝐍

𝐀𝐖𝐀𝐒, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐒𝐄𝐌𝐁𝐀𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐀𝐍𝐆𝐊𝐀𝐓 𝐕𝐈𝐃𝐄𝐎 𝐂𝐀𝐋𝐋 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐍𝐎𝐌𝐎𝐑 𝐓𝐀𝐊 𝐃𝐈𝐊𝐄𝐍𝐀𝐋!

Sebuah panggilan video dari nomor asing, masuk ke aplikasi whatsapp milik Pak Juno – bukan nama sebenarnya – saat lelaki yang menjadi anggota dewan itu istirahat dari rapat anggota. Biasanya, jika dari nomor asing, Pak Juno enggan merespon. Entah mengapa, kegabutan dan kejenuhan setelah mengikuti rapat dari pagi, membuat lelaki itu mengusap ke atas simbol telepon – menerima panggilan masuk. Alangkah terkejutnya Pak Juno saat di layar display androidnya ada ‘penampakan’ sosok tubuh perempuan yang memamerkan tubuh telanjang bagian dada hingga paha – tanpa wajah – dan tangan si empunya tubuh sedang menggerayangi tubuhnya sendiri.

“Astaghfirullah,” Pak Juno terpekik tertahan. Sayangnya, lelaki malang itu tak langsung mematikan video call tersebut.

“Saya tak langsung mematikan bukan karena menikmati tayangan video telanjang entah siapa itu, Mbak. Tapi, saya justru menanyakan ‘kamu siapa dan mengapa menelpon dengan kondisi begitu?’. Saya sungguh tidak menyangka jika itu strategi yang dipakai untuk memeras saya.”

Karena tidak mendapat respon dan khawatir terpergok rekan sejawatnya, Pak Juno mematikan video call setelah beberapa belas detik. Meski menyimpan penasaran, tapi Pak Juno melanjutkan aktifitasnya seperti biasa dan tak punya prasangka buruk. Ia menganggap itu hanya dilakukan oleh orang iseng. Hingga sehari setelahnya, tetiba sebuah panggilan – dari nomor berbeda – kembali masuk ke teleponnya.

“Saat itu saya sedang dalam perjalanan ke kantor. Sambil menyetir, saya mengangkat telepon. Kali ini langsung ke telepon seluler saya. Bukan video call.”

Saat diangkat, tetiba sebuah suara tegas berwibawa langsung menerpa gendang telinganya.

“Selamat siang, Pak. Benar dengan Pak Herjuno?” kekira begitu sapaan si penelpon asing.

“Benar, saya sendiri. Maaf dengan siapa?”

“Oh, Anda berani sekali bermain serong dengan istri saya! Saya menemukan video call sex Anda dengan istri saya di hape istri saya! Memalukan sekali. Saya akan menuntut Anda dan melaporkan Anda ke polisi. Atau menyebarkan video anda ke media sosial.”

Sepersekian detik, Pak Juno tak mampu berpikir normal. Apalagi saat Pak Juno memutuskan menepi dari jalan raya, ia langsung menemukan pesan di whatsappnya berisi rekaman yang secara jelas menayangkan wajahnya ‘seakan’ sedang menikmati tayangan si perempuan yang sedang telanjang.

“Dada saya gemuruh, Mbak, saya dibayangi ketakutan. Hancurlah reputasi saya jika sampai video itu sampai diviralkan. Bukan hanya reputasi saya sebagai politikus yang akan rusak tapi keutuhan rumah tangga saya juga dipertaruhkan, jika istri saya sampai percaya. Akhirnya, saya telepon balik nomor itu.”

Saat itulah si pelaku pemerasan memberi umpan ‘kesepakatan’. Untuk harga video itu agar jangan sampai jatuh ke tangan orang, Pak Juno ditekan untuk melakukan transfer ke nomor rekening tertentu senilai Rp. 30 juta. Pak Juno melakukan perundingan alot dan deal diangka Rp. 25 juta yang harus di transfer segera.

“Andai saat itu saya kenal Mbak Mutia, mungkin kejadiannya nggak begini. Ternyata kasus pemerasan begini sudah marak,” Pak Juno tersenyum sumir.

Pak Juno melakukan transfer dengan harapan kasus itu selesai seperti yang dijanjikan pemeras. Tapi nyatanya tidak begitu. Saat Pak Juno memutuskan memblokir nomor itu dan menganggap selesai, justru akun messengernya yang dikirimi video tak senonoh itu dua hari berikutnya. Kiriman video itu juga disertai ancaman akan mengunggah video itu ke facebook jika dalam dua jam ke depan tidak melakukan transfer ke rekening lain.

“Saya benar-benar stres dan tak bisa berpikir sehat. Ketakutan mematikan akal sehat saya yang seharusnya menjadi korban dan tak tahu menahu soal video itu. Bahkan tak tahu siapa perempuan di balik itu. Lagi-lagi demi reputasi dan nama baik, saya melakukan transfer yang diminta. Kejadian itu terulang hingga saya transfer hampir Rp. 60 juta.”

Kejadian baru berakhir saat istrinya mencium gelagat bahwa Pak Juno sedang tak baik-baik saja. Awalnya, istrinya menuduhnya selingkuh dan mengancam cerai – terlebih saat menemukan bukti transfer ke beberapa rekening dengan nilai yang cukup besar. Beruntung, alibi yang kuat dan disertai kekuatan cinta di antara pasangan suami istri itu, istrinya bisa diyakinkan.

“Akhirnya istri saya menguatkan saya untuk ke polisi. Sungguh, buat yang sedang mengalami, langkah terbaik saat mendapat video jebakan seperti ini adalah terbuka pada pasangan. Komunikasi yang baik dan jujur antara pasangan-lah yang dibutuhkan. Pasangan yang baik tidak akan menjudge justru akan menguatkan. Tapi benar dijebak ya, tidak mengandung unsur selingkuh di dunia maya dan menikmati VCS.”

Konsekuensi dari ‘pemutusan’ mata rantai pemerasan dengan pelaporan ke polisi itu berakibat fatal. Penggalan video mesum itu jatuh ke tangan salah satu media lokal dan ‘menggelinding’ bagai bola liar — ditunggangi kepentingan politik untuk menjatuhkan.

“Saya bertawakal saja-lah. Kalaupun kemudian reputasi saya tercoreng di dunia politik yang penting keluarga saya terselamatkan. Keluarga adalah yang utama bagi saya.”


Sahabat MuJur ….

Dari kasus di atas kita bisa menggaris-bawahi 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒑𝒂𝒏𝒈𝒈𝒊𝒍𝒂𝒏 𝒗𝒊𝒅𝒆𝒐 𝒄𝒂𝒍𝒍 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒏𝒐𝒎𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒌 𝒅𝒊𝒌𝒆𝒏𝒂𝒍! Kita tidak pernah tahu siapa dan apa motif penelpon dari balik sana. Hati-hati itu wajib. Waspada itu perlu. Jika panggilan dirasa berulang dan penting, cukup ketikan pesan untuk mengkonfirmasi siapa identitas si penelpon. Jika tidak dikenal, maka jangan diladeni. Kalau dirasa menganggu, jangan segan untuk langsung memblokir! Saat ini, modus pemerasan dengan cara seperti ini sudah sangat marak dilakukan oleh para penipu online yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjerat korban. Be smart! Bantu share ya, agar banyak yang membaca dan pesan ini tersampaikan pada yang menjadi korban, pernah menjadi korban atau calon korban. Ingat, siapapun bisa menjadi korban. Bahkan orang terdekat kita. Salam waspada.

Modus lain klik;
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4626657067431049&id=100002604030446


Mutia Jurnalis

Leave a comment