Seputar niat puasa


Seputar niat puasa

Seputar niat puasa

✏️ Abdurrahman Bin Farid Al Mutohhar

Rukun puasa ada 3 :

1. Niat

2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa

3. Orang yang berpuasa

Sedikit Pembahasan dalam niat :

Dalam niat, Puasa terbagi menjadi 2:

1. Puasa sunnah :

Maka Dalam puasa sunnah, boleh niat setelah fajar sampai waktu dzuhur dengan syarat setelah fajar belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa

Tidak diwajibkan niat dimalam hari, untuk berpuasa sunnah dikeesokan harinya

2. Puasa fardhu/wajib (romadhon, nadzar dan kafaroh) :

Dalam puasa wajib, maka Diwajibkan untuk Niat didalam hati pada malam hari (dimulai waktunya mulai maghrib sampai terbit fajar atau waktu subuh) dan di sunnahkan untuk melafadzkan niat dengan lisan.

Dan niat tersebut wajib di ulangi setiap malam pada malam puasa fardhu seperti puasa romadhon,

Dalilnya adalah :

‎من لم يبيت الصيام قبل الفجرفلا صيام له ( رواه ابو داود , ابن ماجه و احمد)

Artinya : barangsiapa yang tidak berniat semenjak waktu malam sebelum terbit fajar maka tidaklah puasa baginya (tidak sah puasanya)

Dalil diatas bahwa wajib berniat puasa pada malam harinya di khususkan kepada puasa wajib (ramadhan, nadzar, kafarah), ini tidak berlaku dalam puasa sunnah

Kemudian, Dalam puasa fardhu diwajibkan untuk dita’yin (ditentukan) dalam niatnya, romadhon atau nadzar atau kafaroh

Contoh dalam puasa romadhon seperti ini lafadznya :

‎نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّه تَعَالَى

“Nawaitu showma Ghodin ‘an adaai fardhi syahri romadhooni hadzihis sanaati lillahi ta’aalaa”

Artinya : Saya niat berpuasa besok pada hari bulan ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala

Dan khusus dibulan romadhon, disunnahkan untuk mengikuti pendapat dari Al Imam Malik yang mengatakan cukup diniatkan di malam pertama bulan romadhon untuk melakukan puasa sebulan penuh pada bulan romadhon

Faidah dalam mengikuti pendapat beliau ada 2 :

1. Jika meninggal di pertengahan bulan romadhon, maka dia akan diganjar pahala puasa romadhon sebulan penuh

2. Jika lupa niat dimalam hari pada satu malam di bulan romadhon, maka dikatakan sah puasanya di hari tersebut, karena sudah mengikuti pendapat beliau di awal romadhon

Lafadznya seperti ini :

‎نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

“Nawaitu showma jami’i syahri romadhoni hadzihis sanati taqliidan lil imam malik fardhon lillahi ta’aalaa”

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan romadhon tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, disebabkan fardhu karena Allah Taala”

Jika seseorang berniat puasa dimalam pertama dibulan romadhon dengan niatan puasa seperti diatas yaitu niat berpuasa selama sebulan penuh, maka hal tersebut tidak bisa menggugurkan kewajiban dari niat disetiap malam pada bulan romadhon

Niat tersebut hanya mencukupi di hari pertamanya saja,

Akan tetapi disunnahkan bagi seseorang untuk berniat puasa dengan cara seperti itu, artinya berniat melakukan puasa di seluruh hari-hari Ramadhan, di malam pertama bulan romadhon, supaya jika sewaktu-waktu ada satu hari yang lupa diniati puasa, maka hari tersebut terhitung sebagai puasa yang sah, seperti pendapat Imam Malik,

Sebagaimana disunahkan juga bagi seseorang untuk berniat puasa di awal hari yang pada malamnya lupa berniat agar hari tersebut terhitung sah puasanya, seperti pendapat Abu Hanifah (yang berpendapat tidak diwajibkan niat puasa pada malam hari)

Namun, kesunahan ini adalah jika orang yang berpuasa bertaqlid (mengikuti) kepada madzhab beliau dalam masalah ini, jika tidak, maka ia telah melakukan ibadah yang rusak/fasid menurut keyakinannya dan demikian ini adalah haram hukumnya.

Leave a comment