SALAH SATU FITNAH WAHABI ADALAH MENUDUH ASY’ARIAH MENGINGKARI PERKATAAN SALAF DENGAN SIFAT KHOBARIYAH


SALAH SATU FITNAH WAHABI ADALAH MENUDUH ASY’ARIAH MENGINGKARI PERKATAAN SALAF DENGAN SIFAT KHOBARIYAH

Padahal yang diingkari hanyalah pemahaman mereka yang berkata dengan sifat khobariyah disertai mewajibkan meyakini sifat-sifat jisim, batas dan ujung.
Adapun perkataan salaf dengan sifat khobariyah tanpa takwil tidak ada yang diingkari, karena menurut ulama salaf ahlussunnah wal jama’ah berkata dengan sifat khobariyah tanpa takwil tidak wajib meyakini sifat-sifat jisim, batas dan ujung, tidak wajib meyakini berada di atas sesuatu, melainkan menyerahkan makna dan maksudnya kepada Allah ﷻ.
Contohnya Wahabi menukil kitab Imam Bukhari :
ﻣﻦ ﻗﺎﻝ ﺇﻥ اﻟﻠﻪ ﻟﻴﺲ ﻋﻠﻰ ﻋﺮﺷﻪ ﻓﻬﻮ ﻛﺎﻓﺮ
Mereka terjemahkan sesuai maksud yang dikehendaki mereka :
Barang siapa berkata Allah tidak ada di atas Arsy maka dia kafir.

Lalu mereka tujukan kepada Asy’ariah. Mereka memfitnah Asy’ariah.
Padahal tidak ditemukan satu pun perkataan ulama Asy’ariah yang berkata :
ليس علی عرشه
Bukan di atas Arsy.

Karena berkata dengan sifat khobariyah tanpa takwil (dengan huruf jar ‘ala) tidak wajib meyakini sifat-sifat jisim, tidak wajib meyakini berada di atas sesuatu sehingga ada jarak dengan manusia di bumi.
Sebagaimana perkataan Imam Abu Hanifah :
لا يكون بينه وبين خلقه مسافة
Tidak ada jarak antara dzag Allah dengan mahluknya.
Kitab Al Fiqhul Akbar. 53/1.

Simak perkataan ulama Asy’ariah berikut ini :
Imam Ibnu Hajar Al Asqalani berkata :
ﻭﻟﻴﺲ ﻗﻮﻟﻨﺎ ﺇﻥ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﻌﺮﺵ ﺃﻱ ﻣﻤﺎﺱ ﻟﻪ ﺃﻭ ﻣﺘﻤﻜﻦ ﻓﻴﻪ ﺃﻭ ﻣﺘﺤﻴﺰ ﻓﻲ ﺟﻬﺔ ﻣﻦ ﺟﻬﺎﺗﻪ
Dan bukanlah perkataan kami “Sesungguhnya rabb kami di atas Arsy” maksudnya yang menyentuh Arsy atau yang berada di atas nya atau berada pada satu arah dari arah-arah Arsy.
Kitab Fathul Baari. 413/13.

Perkataan Imam Ibnu Hajar Al Asqalani “perkataan kami : Rabb kami di atas Arsy” menunjukkan Imam Ibnu Hajar Al Asqalani berkata dengan sifat khobariyah tanpa takwil, dan tidak berkata
ليس علی عرشه
Bukan di atas Arsy Nya.

Karena yang diingkari oleh para Imam Ahlussunnah wal jama’ah bukanlah berkata dengan fauqo atau huruf jar ‘ala. Yang diingkari adalah sifat sifat jisim atau tanda tanda baru, seperti menyentuh arsy atau bertempat di atas Arsy atau berada pada satu arah dari arah arah arsy dan mentafwidh maknanya kepada Allah. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Adz Dzahabi :
ﻓﻘﻮﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻭﺑﺎﺑﻪ: اﻹﻗﺮاﺭ، ﻭاﻹﻣﺮاﺭ، ﻭﺗﻔﻮﻳﺾ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﺇﻟﻰ ﻗﺎﺋﻠﻪ اﻟﺼﺎﺩﻕ اﻟﻤﻌﺼﻮﻡ
Maka penjelasan kami di dalam sifat demikian itu dan di dalam bab nya adalah berikrar, membiarkan dan mentafwidh maknanya kepada yang mengatakannya yang memiliki sifat benar dan ma’sum.
Kitab Siyar A’lam An Nubala. 105/8.

Wahabi memang benar benar orang orang sesat yang condong kepada ayat mutasyabihat untuk membuat fitnah sesuai firman Allah ﷻ di dalam surat Ali Imron ayat 7. Itu buktinya jelas.

Abdurrachman Asy Syafi’iy.

Firqotun Najiyah

Leave a comment