Yahudi dan wahabi percaya tuhan punya tangan


🔰 YAHUDI SAJA PERCAYA ALLAH PUNYA TANGAN.

Oleh: M. Rofiannur Al Hamaamuh, SN, DH.

Ketika saya menjumpai postingan ini, saya pikir ini hanya lelucon. Namun, ternyata ini merupakan pernyataan serius dan memegang sudah menjadi argumentasi yang telah mendarah daging dalam sekte Wahhabi untuk menghantam Ahli Sunnah Wal Jama’ah. Okey akan saya bahas ini.

Pertama, yang perlu kita ketahui dulu adalah apa aqiqah yahudi tersebut?. Jawabannya adalah tasybih. Artinya apabila mereka mengatakan, kaki kek, tangan kek, wajah kek atau lain lainnya dalam nash mutasyabihat. Jelas mereka menyerupakan itu pada Jarahah (anggota badan) makhluk. Mereka gak pake metode Itsbat lafadz, tafwidh makna atau kaifiyyah apalagi tanzih. Lalu kenapa dicampur adukkan dengan Aqidah nya Ahli Sunnah Wal Jama’ah yang padahal sudah jelas jelas berbeda dengan mereka. Disitulah letak kebodohan pemilik akun.

Al Imam Zarruq Al Fasi (W 899 H) mengatakan:

وخالفت اليهود والمشبهة وغلاة الروافض والكرامية بقولهم: “وهو جسم”. ثم اختلفوا فقال بعضهم حقيقة، وقال بعضهم لا ، وكل باطل. تعالى الله عن قولهم.

Artinya: dan Yahudi, Musyabbihah, Ghuluw Rafidah dan Karramiyyah menyimpang sebab ucapan mereka: Allah adalah jisim. Kemudian mereka berbeda pendapat, sebagian mereka mengatakan Hakikat (Allah adalah jisim seperti jisim lainnya) dan sebagian nya lagi berkata tidak (tidak seperti jisim lainnya) dan semuanya bathil. Maha suci Allah dari ucapan mereka.

[Aqidah Imam Zarruq Al Fasi: 241]

Al Imam Muhammad Zahid Al Kautsari (W 1371 H) mengatakan:

والتشبيه مذهب السامرة واليهود

Artinya: Dan tasybih (penyerupaan) merupakan madzhab nya Samirah dan Yahudi.

[Al Aqidah Wa Ilmu Kalam: 315]

Al Imam Assyaukani (W 1250 H) mengatakan:

معنى أن الله ليس كمثله شيء قوله: «ولا يشبه الأنام».
مسألة: قال أهل الحق الباري الله لا يشبهه شيء ممن خلقه لأن جميع العالم جواهر وأجسام وأعراض والله تعالى منزه عن جميع ذلك. وخالف أهل الحق في ذلك طوائف كثيرة من المشبهة والكرامية وغلاة الروافض، واليهود ويقولون: هو جسم والنصارى يقولون: هو جوهر تعالى الله عن ذلك علوا كبيرا.

Artinya: Makna bahwasanya Allah tidak ada sesuatu yang sepertinya. Ucapannya Mushannif (Al Qadhi Ismail bin Ibrahim Assyaibani (W 629 H): Manusia tidak ada yang menyerupai nya. Ahli Haq telah berkata: Sesuatu tidak ada yang menyerupai nya dari yang telah ia ciptakan. Bahwasanya semua alam itu merupakan partikel, benda (jisim) dan materi. Sedangkan Allah maha suci dari semua nya itu. Orang yang menyimpang pada ahli haq dalam hal tersebut golongannya banyak. Yaitu dari golongan Musyabbihah, Karramiyyah, pelampau Rafidah dan Yahudi. Mereka berkata; Allah adalah jisim. Sedangkan Nasrani berkata: Allah adalah partikel. Maha suci Allah dari hal tersebut dengan kemaha luhuran yang agung.

[Syarah Al Aqidah Attahawiyyah: 11]

Jadi, jelas ya bahwa aqidah yahudi itu menyimpang. Dan mencampur adukkan aqidah yahudi dengan aqidah ahli sunnah wal jamaah merupakan kesalahan yang menyimpang juga. Dan apakah ahli sunnah wal jamaah tidak percaya Allah punya tangan?.

Yadun itu memang memiliki arti ‘tangan’. Tapi, jika kalimat itu disandarkan kepada Allah. Maka, yang dimaksud bukan tangan anggota badan, makna dari yad itu dipasrahkan (ditafwidh) kepada Allah taala dan yad tadi disebut sebagai sifat (sifat yad). Itulah Ahli Sunnah Wal Jama’ah ketika memahami nash mutasyabihat.

Beda dengan Mujassimah dan Musyabbihah yang ketika menjumpai nash mutasyabihat, mereka mengklaim bahwa itu merupakan makna hakiki. Sehingga tidak perlu takwil dan tafwidh. Cukup imani saja, tanpa kaif, tanpa tamtsil, tasybih dan lain lain. Itu kata mereka :). Dan akhirnya apa yang terjadi? Ya seperti akun dalam gambar itu. Rancu, rusak dan hancur semuanya :).

Al Imam Makki bin Abi Thalib Al Qaisi Al Qurtubi (W 437 H) mengatakan:

والذي عليه أهل العلم والمعرفة بالله أن ذكر اليد وإضافتها إلى الله سبحانه ليست على جهة الجارحة، تعالى الله عن ذلك، ليس كمثله شيء. وذكر اليد في مثل هذا وغيره صفة من صفات الله لا جارحة.

Artinya: Dan yang disepakati ahli ilmu dan yang telah makrifat kepada Allah, bahwasanya penyebutan Yad “يد” dan yang disandarkan kepada Allah Subhanahu bukanlah atas segi anggota badan, Maha suci Allah dari hal tersebut, tidak ada sesuatu yang sepertinya. Dan penyebutan Yad “يد” dalam contoh ini dan selainnya merupakan sifat dari sifat Allah yang bukan anggota badan.

[Tafsir Al Hidayah Ilaa Bulugh Annihayah: 6/172]

Al Imam Ibnu Asakir (W 571 H) mengatakan:

وقالت الحشوية يده يد جارحة ووجهه وجه صورة فسلك رضى الله عنه طريقة بينها فقال يده يد صفة ووجهه وجه صفة كالسمع والبصر.

Artinya: Golongan Hasywiyyah berkata: Tangannya allah merupakan tangan anggota badan dan wajahnya Allah merupakan wajah segi rupa. Maka, Imam Abil Hasan Al Asy’ari Radhiyallahu anhu berada di tengah keduanya seraya berkata: Tangannya merupakan tangan sifat dan wajahnya merupakan wajah sifat seperti sifat sama’ dan bashar.

[Tabyiinu Kadzib Al Muftari: 150]

Disitu juga ada bantahan yang sering comat comot fatwa imam Abil Hasan Al Asy’ari dalam kitab Muqalatnya. Yang katanya imam Asy’ari meyakini Allah punya wajah, tangan dan lain lain. Jelas ya, itu sifat pak bos bukan anggota badan. Oke lanjut.

Al Imam Ibnu Jarir Atthabari (W 310 H) mengatakan:

وقال آخرون منهم : بل ( يد الله ، صفة من صفاته ، هي يد ، غير أنها ليست بجارحة كجوارح بني آدم.

Artinya: Dan yang lainnya dari mereka berkata: Melainkan Yadullah “يد الله” merupakan sifat dari sifat sifatnya yakni Yad yang sesungguhnya bukanlah yad anggota badan seperti anggota badannya Bani Adam.

[Tafsir Atthabari: 10/454]

Al Imam Al Baihaqi (W 458 H) berkata:

واليد الله تعالى صفة بلا جارحة

Artinya: Dan Yadullah taala bukanlah anggota badan.

[Kitab Asma Wa Asshifat: 417]

Al Imam Al Baghawi (W 516 H) mengatakan:

ويد الله صفة من صفاته كالسمع، والبصر والوجه

Artinya: Dan Yadullah merupakan sifat dari sifat sifatnya seperti sama’, Bashar dan Wajah.

[Maalimut Tanzil 3/76]

Lalu apa jawabannya?. Yaitu sesungguhnya Aqidah Ahli Sunnah Wal Jama’ah memang tidak menyakini Allah punya tangan tapi Allah punya sifat yad dan lain lain. Tangan itu merupakan terjemahan dari lafadz yad “يد” dan Ahli Sunnah Wal Jama’ah tidak berpegang pada makna dzohir nya melainkan makna dari lafadz dzohir langsung dikembalikan kepada Allah taala. Sehingga selaras dengan ungkapan mereka: Tanpa Kaif, tasybih, Tamtsil, Ta’thil dan lain lain. Begitu jalan memahaminya.

Al Imam Al Khazin (W 725 H) berkata

وأما الكلام في اليد فقد اختلف العلماء في معناها على قولين: أحدهما وهو مذهب جمهور السلف وعلماء أهل السنة وبعض المتكلمين أن يد الله صفة من صفات ذاته كالسمع والبصر والوجه فيجب علينا الإيمان بها والتسليم ونمرها كما جاءت في الكتاب والسنة بلا كيف ولا تشبيه ولا تعطيل … أما الجارحة فمنتفية في صفة الله عز وجل لأن العقل دل على أنه يمتنع أن تكون يد الله عبارة عن جسم مخصوص وعضو مركب من الأجزاء والأبعاض تعالى الله عن الجسمية والكيفية والتشبيه علواً كبيراً فامتنع بذلك أن تكون يد الله بمعنى الجارحة.

Artinya: Dan Kalam mengenai Yad, ulama berbeda pendapat mengenai maknanya, terbagi atas dua pendapat: Salah satu nya, yaitu Madzhab mayoritas salaf, Ulama Ahli Sunnah dan sebagian para ahli kalam; Bahwasanya Yadullah merupakan sifat dari sifat sifat dzatnya seperti sama’, bashar dan wajah. Maka, wajib atas kita mengimaninya, menerimanya dan menjalankan sebagaimana datangnya dalam Al Qur’an dan Sunnah tanpa kaif, tasybih dan penolakan… Adapun anggota badan maka telah ternafikan dalam sifat nya Allah Azza Wa Jalla. Karena sesungguhnya akal telah menunjukkan bahwasanya Yadnya Allah tercegah dari jisim yang teridentifikasi dan anggota badan yang tersusun dari bagian bagian. Dan Allah jauh dari sifat jisim (Jismiyyah), Kaifiyyah dan tasybih dengan kemaha luhurannya dan kebesarannya. Maka, tercegah lah hal tersebut (Anggota badan) yakni Yadullah bermakna anggota badan.

[Tafsir Al Khazin 2/60]

Kesimpulannya aqidah ahli sunnah wal jamaah tidak menyakini, mempercayai dan mengimani Allah punya tangan. Aqidah Ahli Sunnah Wal Jama’ah meyakini Allah punya sifat yad. Jadi, Wahhabi dengan yahudi itu merupakan dua sisi koin yang sama yaitu Mujassimah dan Musyabbihah.

Selesai.

Leave a comment