Allah Benar Benar mencintai orang-orang yang memiliki kesabaran yang sempurna


Allah سبحانه وتعالى berfirman:
والله يحب الصابرين

Ada beberapa faidah bahasa di sini:

  1. Mengapa Allah memakai jumlah ismiyyah? Bukankah bisa saja Allah mengatakan:
    ويحب الله الصابرين
    Apakah di balik itu terdapat faidah? Tentu saja, semua tatanan huruf ataupun kalimat di susun rapi dan terdapat makna yang indah. Al-imam Ibnul Qoyyim رحمه الله mengatakan:
    ولا ريب أن الجملة الاسمية تقتضي الثبوت واللزوم والفعلية تقتضي التجدد والحدوث
    “Tidak di ragukan lagi bahwa jumlah ismiyyah bermakna ketetapan dan keharusan. Adapun jumlah fi’liyyah bermakna pembaharuan dan kejadian.” [Ar-Risalah at-Tabukiyyah/66]

Sehingga potongan ayat ini bermakna bahwa Allah senantiasa mencintai orang-orang yang sabar, Allah tidak pernah meninggalkan dan menyelisihi janji teruntuk orang-orang yang bersabar.

  1. Kita perhatikan, pada potongan ayat tersebut, Allah memakai lafazh يحب, tidak memakai lafazh يود. Padahal keduanya sama-sama bermakna “mencintai”. Apa perbedaan antara keduanya?
    Al-imam Husain bin Muhammad mengatakan:
    قلنا: الحب ما استقر في القلب، والود ما ظهر في السلوك
    “Kami berpendapat bahwa lafazh الحب adalah rasa cinta yang menetap dari lubuk hati. Sedangkan lafazh الود adalah rasa cinta hanya secara dzhahir saja pada perilaku.” [Shaidul Afkar Fil Adab Wal Akhlaq Wal Hikam Wal Amtsal/1/444]

Sehingga pada ayat ini Allah benar-benar mencintai orang yang sabar. Bukan hanya sekedar dzhahirnya saja, tapi hakikatnya Allah benar-benar mencintai orang-orang yang sabar.

  1. Pada potongan ayat tersebut, Allah juga memakai alif lam/al pada lafazh الصابرين. Apa fungsinya? Apakah hanya sekedar ta’rif saja? Atau ada faidah lain? Bukan kah Allah bisa saja mengatakan:
    والله يحب صابرين
    Sebenarnya, ada banyak faidah al/alif lam yang masuk kepada isim. Namun, saya hanya menyebutkan dua faidah saja dan ini adalah faidah yang cocok:
  2. Menunjukkan kesempurnaan.
    Al-imam Sibawaih رحمه الله mengatakan:
    إذا قلت: [هذا الرجل] فقد يكون أن تعني كماله ويكون أن تقول: [هذا الرجل] وأن تريد كل ذكر تكلم ومشى على رجلين فهو رجل
    “Apabila engkau mengatakan: هذا الرجل, maka bisa saja yang engkau maksud adalah kesempurnaannya, yaitu setiap laki-laki yang berbicara dan berjalan dengan kedua kakinya maka dia disebut dengan رجل.” [Al-Kitab/1/263]

Dalam artian, di sini Allah menunjukkan kesempurnaan bagi orang-orang yang sabar. Yaitu Allah lebih mencintai orang-orang yang memiliki kesabaran yang sempurna, yang lebih banyak bersabar dalam hidupnya di bandingkan keluh kesah nya.

  1. Menerangkan sesuatu yang masih samar-samar.

Duktuf Fadhil As-Samara’i رحمه الله mengatakan:
إيضاح ما لم يكن واضحا للمخاطب وتبيينه له
“Di antara faidah masuk nya alif lam pada isim yaitu menjelaskan kepada lawan bicara dari sesuatu yang masih samar-samar baginya.”
[Ma’ani an-Nahwi/1/110]

Dalam artian, Allah menjelaskan bahwa orang yang sabar yang di cintai Allah yaitu orang-orang muslim/mukmin, bukan orang-orang kuffar.

Leave a comment