Di tengah kehidupan anak-anak yang terus tumbuh dewasa, orang tua pasti memiliki sepojok ruang di hatinya, tempat ia menyimpan rasa kehilangannya. Anak-anak mereka bukan lagi sepenuhnya anak mereka. Yang telah tumbuh dewasa telah belajar memilih jalan hidupnya. Yang telah berkeluarga telah memberi karunia cucu yang lucu, tapi tetap saja mereka telah menjalani dunianya sendiri.
Keinginan-keinginan ibu, selanjutnya ayah, yang nampak sederhana itu, adalah perasaan terhubung dan tersambung yang ingin mereka jaga, di tengah tarikan-tarikan keterputusan yang sering kita –para anak-anaknya— lakukan dengan tanpa sadar.
Begitulah. Mungkin dalam banyak kesempatan, sejujurnya, kita telah banyak membuat ibu kita, atau ayah kita menangis. Tapi sangat sedikit yang kita lakukan untuk membuat keduanya tertawa.