Apakah Anda Seorang Suami Yang Baik?


Oleh: Ustadz DR. Zulfi Akmal, Lc. MA.

Bagaimana cara mengetahui bahwa anda tidak pantas jadi seorang suami yang baik?

1. Bila suami pulang dari kerja dalam keadaan cemberut, muka masam dan marah berarti ia tidak pantas menjadi suami. Karena ia membawa masalah kantor/tempat kerja ke rumah, hal itu bisa merubah kondisi rumah menjadi neraka.

2. Apabila suami pulang dari cafe atau santai-santai dengan temannya, dan bau mulutnya mengeluarkan aroma rokok, itu artinya ia kurang pantas jadi suami. Karena ia memindahkan bau yang tidak enak kepada istrinya, dan ia tidak mempedulikan kesehatan istri, anak bahkan dirinya sendiri.

Bukan artinya laki-laki perokok tidak pantas jadi suami, tapi bersihkan dulu bau mulutnya sebelum mendekat kepada istri dan keluarga.

3. Apabila suami pelit, ia justru bersandar kepada gaji istrinya, sementara ia sendiri tidak membiayai keluarganya, berarti ia tidak pantas jadi suami.

Salah satu tanggungjawab suami adalah membiayai rumahtangganya, kalau ia tidak membiayainya apa arti keberadaannya.

4. Apabila suami egois, ia menuntut haknya dari istrinya, sementara ia sendiri tidak memenuhi hak istrinya, tidak peduli kebutuhan, keinginan, dan perasaannya, berarti ia tidak pantas jadi suami.

5. Apabila suami lebih mengutamakan keluarganya dari pada istrinya hingga istrinya terlantarkan, atau dia merendahkan istrinya demi keluarganya, bahkan dia mentalaq istrinya demi memuliakan ibunya berarti ia tidak pantas jadi suami. Karena ia tidak mampu membedakan mana hak keluarga dan mana hak istri serta bagaimana menghargai masing-masing hak itu.

6. Apabila suami selalu di luar rumah, tidak pulang kecuali sekedar untuk tidur, seolah-olah rumahnya bagaikan hotel maka ia tidak pantas jadi suami. Karena ia menyia-nyiakan rumah tangga, istri, anak dan keluarganya. Andaikan ia tetap membujang tidak akan ada yang tersakiti.

Keluar maksudnya hanya untuk bersenang-senang seperti bujangan yang belum ada tanggungjawab keluarga, bukan untuk urusan kerja atau hal yang bermanfaat.

7. Apabila suami mudah sekali melayangkan tangan ke tubuh istrinya, sekalipun istri betul-betul salah, atau unjuk kekuatan kepada istri dalam masalah apa saja, itu artinya dia tidak pantas jadi suami. Karena bagaimana pun perempuan bukan tempat sasaran tamparan dan pukulan. Bahkan bukan saja tidak pantas jadi suami, tapi dikeragui kelelakiannya.

8. Apabila suami bicara dengan istrinya dengan kalimat saklak, ketus dan kasar, sementara dengan wanita yang bukan istrinya sangat ramah dan lemah-lembut, itu artinya ia tidak pantas jadi suami.

9. Bila suami tidak shalat dan tidak peduli dengan masalah-masalah agama sekalipun istri sudah nyinyir menasehatinya, itu artinya ia tidak pantas jadi suami.

10. Bila suami tidak mempertimbangkan kondisi istrinya, sementara ia dalam kondisi datang bulan, atau hamil, atau nifas, atau sakit, artinya ia tidak pantas jadi suami. Karena bila istri dalam kondisi seperti itu justru dia yang mesti melayani istrinya, yang memberikan kenyamanan.

11. Suami yang mengkhianati istrinya, mungkin melalui telphon, dengan FB, atau BB, atau pergi dengan perempuan lain, apalagi sampai berbuat zina, itu tidak pantas jadi suami. Karena di antara tiang penyangga rumah tangga itu adalah rasa cinta, penghargaan, penghormatan, saling mempercayai. Apakah ada sifat seperti ini pada diri seorang suami yang berkhianat?

12. Suami yang tidak memberi kesempatan bagi istrinya untuk keluar berganti suasana tidak pas untuk menjadi suami yang baik. Karena ia memberi kesempatan bagi dirinya untuk bersenang-senang dan hiburan, tapi rasa berkuasa dan memiliki membutakannya dari membahagiakan pasangannya.

13. Yang menikah tanpa sebab, hanya sekedar ingin disebut bukan bujangan lagi, atau pamer kepada sesama temannya, sementara kewajiban sebagai suami tidak ia tunaikan, maka ia tidak pantas jadi suami.

NB: Perlu kita perjelas bahwa tulisan seperti ini tujuannya bukan membuat masalah antara suami istri, apalagi mempertegang keadaan. Tapi tulisan ini gunanya untuk menilai diri kita masing-masing supaya lebih baik lagi, sehingga kondisi rumah tangga kita semakin harmonis dan bahagia.

Tolong jangan digunakan tulisan saya yang mana pun untuk menilai atau menuding orang lain. Tapi ambillah pelajaran untuk meningkatkan kualitas diri kita masing-masing.

Kemudian tulisan ini menyorot masalah umum dan dalam kondisi normal. Boleh saja beda dengan hal biasanya disebabkan situasi dan keadaan.

Seperti point no 3. Boleh saja istri yang lebih banyak membiayai keluarga karena satu dan lain hal. Yang penting mereka saling memahami, bukan karena kepelitan suami, atau penindasan atas istri.

Semoga Allah mengaruniakan sakinah, mawaddah dan rahmah kepada setiap rumah tangga muslim. – See more at: http://www.kasurau.com/2014/06/apakah-anda-seorang-suami-yang-baik.html#sthash.4Nv8JTUI.dpuf

2 thoughts on “Apakah Anda Seorang Suami Yang Baik?

Leave a comment