Khutbah Jum'at : Menanamkan Jiwa Pahlawan


Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi

Sumber: https://almanhaj.or.id/4003-adab-adab-dalam-berdoa.html

Khutbah Jum’at : Menanamkan Jiwa Pahlawan

الحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَمَرَناَ باِلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ وَالإِبْتِعاَدِ عَنِ العاَدَاتِ الجاَهِلِيَّةِ. وَالصَلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٌ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا نَبِيَّ الرَحْمَةِ وَقُدْوَةَ الأُمَّةِ لِنَيْلِ السَعَادَةِ فيِ الدُنْيَا وَالآخِرَةِ، فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ وَإِيّاَيَ بِتَقْوَى اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma’ asyirol Muslimin Rahimakumullah
Mengawali khutbah Jum’at ini, marilah senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan inayah-Nya pada hari ini kita dapat menunaikan shalat Jum’at di Masjid ini, sekaligus menjadi pengingat bagi keimanan dan ketakwaan kita. Sehingga kita selalu menjaga dan meningkatkan mutu keimanan dan kualitas ketakwaan kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya, yaitu ketakwaan yang dibangun karena mengharap keridhaan Allah Subhanahu Wata’ala, ketakwaan yang dilandasi karena ilmu yang bersumber dari al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah, dan ketakwaan yang dibuktikan dengan amal perbuatan dengan cara menjalankan setiap perintah Allah dan berusaha semaksimal mungkin menjauhi dan meninggalkan setiap bentuk larangan Allah Subhanahu Wata’ala.

Setiap tahun di tanggal 10 November kita memperingati hari pahlawan. Jika kita melihat kembali sejarah bahwa pada tanggal 10 November 1945 tentara Belanda berusaha menguasai kembali tanah air dengan memanfaatkan kehadiran tentara sekutu yang akan mengambil alih kekuasaan atas Kepulauan Nusantara ini dari pihak Jepang yang baru saja mengalami kekalahan dalam perang dunia ke II setelah Hirosima dan Nagasaki dihancurkan dengan bom atom oleh Amerika. Fatwa para ulama Jawa Timur yang menyatakan bahwa perang untuk mengusir penjajah adalah jihad fi sabilillah mengobarkan semangat tempur para pejuang. Pertempuran tersebut telah membuka mata dunia internasional bahwa bangsa Indonesia yang berdaulat masih ada dan putra putri Indonesia telah bertekad bulat untuk mempertahankan kemerdekaan hingga titik darah penghabisan. Pengorbanan yang tiada tara dari para pejuang meski nyawa menjadi taruhannya.
Demikian pula yang terjadi tahun lalu jutaan umat islam mengadakan aksi 411 atau aksi di tanggal 4 November 2016, kita diperlihatkan pergerakan ribuan umat Islam dengan aksi damainya menuntut diadilinya penistaan terhadap agama. Hal ini merupakan dua peristiwa besar khususnya bagi kita umat Muslim di Indonesia untuk dijadikan sebuah pelajaran pergerakan umat Islam ke arah perbaikan kenegaraan dan keagamaan. Bila ditarik kesimpulan dari dua peristiwa ini, kita bisa melihat di sana ada peranan ulama / ahli agama sekaligus pemimpin di barisan terdepan dalam menggerakkan masa pejuang merebut kemerdekaan atau menuntut keadilan.terkait aksi damai yang dilakukan oleh umat muslim Indonesia, hal ini telah membuka mata siapa saja, baik masyarakat Indonesia sendiri ataupun penduduk dunia yang menyaksikan aksi tersebut, bahwa dalam menyampaikan aspirasi dan menuntut keadilan tidak harus dengan kekerasan.

Ma’ asyirol Muslimin Rahimakumullah
Jika kita mencermati, hal ini tidak lain karena para ulama ada di barisan terdepan memimpin perjuangan dan aksi. Bayangkan jika semua ulama yang ada di negeri ini bersatu padu menegakkan kebenaran dan keadilan, tanpa mengedepankan kepentingan golongan tertentu, saya yakin negeri ini akan sangat makmur dan masyarakatnya hidup dalam garis kesejahteraan mengingat kekayaan yang dimiliki oleh bumi pertiwi ini.

Akan tetapi, di sini kami juga mengingatkan bahwa jangan sampai umat Islam yang sangat banyak dan menjadi mayoritas di negeri ini hanya seperti buih yang ada di lautan. Melalui peristiwa bersejarah ini harusnya kita bisa mengambil pelajaran bahwa umar Islam harusnya bisa menjadi seperti angin, yang jika besar bisa menggerakkan ombak dan bermanfaat bagi manusia dan bangsanya, sementara ketika sedikit bisa menyejukkan dan menjadi unsur terpenting dalam kehidupan.

Memperingati Hari Pahlawan, berarti mengenang kembali pengorbanan para pejuang yang telah rela mempertaruhkan jiwa dan raganya demi mempertahankan kemerdekaan dan tetap tegaknya Republik Indonesia. Secara fisik memang mereka sudah tiada namun secara spiritual mereka seolah masih hadir di tengah-tengah kita. Seorang pahlawan yang beriman kepada Allah swt yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini di dalam al-Qur’an adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah. Dalam kaitan ini patut kiranya kita merenungkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 154
وَلا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لا تَشْعُرُونَ
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya” (Al Baqarah : 154).
Nilai yang terkandung dalam peringatan Hari Pahlawan, merupakan kekayaan kultural dan spiritual dalam kehidupan kita. Itu semua manakala diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari dapat dipastikan akan menjadi sumbangan bagi terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkualitas. Atas dasar itu, marilah kita perbaharui tekad kita untuk berbuat dan memberikan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan kapasitas kita masing-masing.

Ma’ asyirol Muslimin Rahimakumullah
Sebagai generasi penerus bangsa, kita berkewajiban meneruskan perjuangan dan tatanan kenegaraan yang telah dibangun oleh para pahlawan yang telah mendahului kita. Begitu juga kita sebisa mungkin memberikan manfaat kepada para generasi penerus kita dengan menanam sesuatu kebaikan pada saat ini, yaitu dengan menjaga persatuan umat, menjaga kekayaan alam kita, menanamkan sikap-sikap luhur berbangsa serta memberikan teladan yang baik dalam memimpin dan masih banyak hal positif lainnya yang bisa kita lakukan. Karena segala perbuatan baik akan mendapat kehidupan yang baik dan pahala di sisi Allah.

Allah Ta’ala berfirman :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(QS An Nahl : 97).

Kita juga wajib hukumnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi tegaknya NKRI. Terdapat beberapa hadits yang menerangkan perintah Allah kepada hamba-Nya untuk menjaga persatuan umat Islam (Ukhuwah Islamiyah) antara lain:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah menyukai tiga hal dan membenci tiga hal. Tiga hal yang disukai Allah adalah:
1.    Menyembah hanya kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun.
2.    Berpegang eratlah kalian semua dengan tali Allah (bersatu) dan jangan berpecah belah.
3.    Saling memberi nasihat terutama antara pemimpin dan rakyat.

Dan tiga hal yang dimurkai Allah adalah:
1.    Mempercayai isu/berita yang tak jelas kebenarannya.
2.    Bertanya yang tidak pada tempatnya.
3.    Berbuat mubazir atau berfoya-foya.”
(Ibnu Katsir, 2/83; Shahih Muslim; 1715).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِيِمْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua
الحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ الله فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى كُلِّ رَسُوْلٍ أَرْسَلَهُ.

وَاعْلَمُوْا أنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ ، أَمَرَكُمْ بِالصَلاَةِ وَالسَلاَمِ عَلَى نَبِيِّهِ الكَرِيْمِ فَقَالَ الله ُتَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم
{إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا}
اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَعْوَاتِ يَاقَضِيَ الحَاجَاتِ، اللّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ الكَفَرَةَ وَالمُشْرِكِيْنَ، اللّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الكُفْرَ وَالفُسُوْقَ وَالعِسْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَاشِدِيْنَ، اللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هذِهِ القُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَى مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِمْ وُدَّهَا وَاهْدِهَا سُبُلَهَا وَامْلَأْهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُو وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الإِيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَأَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ وَأَمِتْهَا عَلَى الشَهَادَةِ فِي سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عبادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يأمرُ بالعَدْلِ والإحسانِ وإيتاءِ ذِي القربى وينهى عَنِ الفحشاءِ والمنكرِ والبَغي ، يعظُكُمْ لعلَّكُمْ تذَكَّرون. اذكُروا اللهَ العظيمَ يذكرْكُمْ واشكُروهُ يزِدْكُمْ واستغفروه يغفِرْ لكُمْ واتّقوهُ يجعلْ لكُمْ مِنْ أمرِكُمْ مخرَجًا

oleh: Achmad Umardani

semoga bermanfaat
silahkan di share
🏵 *IKADI KEC. NGUTER KAB SUKOHARJO* 🏵

IKADI KEC NGUTER KAB SUKOHARJO

☘Sekretariat : Jl Raya Solo Wng Km 22 Sukoharjo

☘Butuh Khatib Dai Wilayah Nguter Sukoharjo 📞 081-2261-7316

Gabung channel telegram.me/ikadi_nguter

💈webinfo : http://www.ceramahsingkat.com

💈IG : @ikadi_nguter

💈Telegram : @ikadi_nguter

💈Fb.: Tausiyah Singkat

Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kec. Nguter Kab. Sukoharjo
Menebar Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

Toko Busana Keluarga Muslim
GRIYA HILFAAZ 
Toko Busana Keluarga Muslim

Leave a comment