Ormas Islam Gembira PKS-HTI ‘Bersatu’


alhamdulillah diambil dari hidayatullah.com….memang seharusnya umat islam bersatu

’Bersatunya’ PKS dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) disambut baik kalangan ormas Islam. “Upaya membangun kebersamaan ummat, adalah modal penting perjuangan.” Hidayatullah.com–Komunike bersana dua organisasi Islam Indonesia, Partai Keadilan Sejahterah (PKS) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) disambut hangat beberapa ormas Islam. Pasalnya, selain berita itu sebagai kabar gembira atas semakin hangatnya semangat persaudaraan, berita itu juga sebagai awal dimulainya hubungan baru yang lebih harmonis dan menjauhkan perselisihan yang akan menimbulkan friksi antar kedua kelompok.

Sekretaris Jenderal Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Hussein Umar mengaku gembira mendengar kabar ‘bersatunya’ dua gerakan Islam yang cukup populer di indonesia ini. Menurut Hussein, upaya membangun kebersamaan ummat, adalah modal penting perjuangan.

“Setiap upaya umat untuk membangun ukhuwah dan islakhul ummah merupakan saat modal penting dalam berjuang dan berdakwah, “ujarnya pada Hidayatullah.com. “Apalagi kita sedang menghadapi agenda besar negara-negara maju yang terus memecah belah ummat Islam di seluruh dunia dengan modal dan berbagai cara, amat mustahil bila kita justru sibuk berdebat wacana yang berakibat menimbulkan friksi.”

Senada dengan Hussein, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hidayatullah, Ust. H. Abdurahman mengaku gembira mendengar kabar ‘bersatunya’ dua insitusi politik Islam di negeri ini. “Berita itu sangat bagus sekali dan kami sangat mendukungnya. Hidayatullah berharap, siapapun saja, yang punya komintmen menegakakan semangan Laa Ilaaha Illallah di negeri ini, memang harus segera menyatu dan menanggalkan berbedaan, “ ujarnya. Lebih lanjut, Abdurrahman berharap, semua elemen Islam harus terus menggalang kekuatan dan potensi dengan bersilaturahmi dengan memulai antar pemimpin kelompok. Sebab menurutnya, efek gerakan itu akan sangat luar biasa bila para pemimpin ormas dan intitusi itu telah menunjukkan I’tikad baik dengan duduk bersama dan berkomitkan untuk terus melanjutkan hubungan yang lebih harmonis. “Kita harus terus mengadakan silaturahmi dan memulai duduk bersama, terutama dimulai dari para pemimpin institusi.

Selasa (25/5), dua institusi gerakan Islam, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bertemu kantor PKS Jalan Mampang Prapatan No 98, Jakarta guna melakukan komunike bersama antar kedua organisasi.

Dalam komunike bersama itu, PKS dan HTI sepaham untuk meningkatkan kualitas ukhuwah Islamiyah dengan berbagai kelompok umat. Selain itu, perbedaan-perbedaan yang selama ini sering terjadi di lapangan. Selanjutnya, Kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat persaudaraan Islam, dan kesepakatan bersama untuk menghindari diri dari arah perpecahan dan perselisihan kedua belah pihak. ”Komunike ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya untuk menghindari salah persepsi atau friksi di lapangan,” ujar Wakil Ketua Umum II PKS Almuzammil Yusuf seperti dikutip situs resmi PKS, http://pk-sejahtera.org.

”Dalam ushul fiqih ada kaidah Syaddu Daro’I yang berarti menahan diri untuk tidak menyampaikan sesuatu karena dikhawatirkan akan membawa kemudharatan yang lebih besar,” ujar Wakil Ketua Umum I PKS, Surahman Hidayat.

Hizbut Tahrir lahir pada tahun 1953 di Al Quds Palestina, dibidani Syaikh Taqiyuddin An Nabhani, seorang ulama dan mantan hakim di Mahkamah Syari’ah di Palestina. Hizbut Tahrir menetapkan diri sebagai gerakan yang concern pada perjuangan tegaknya kembali Khilafah Islamiyah.

Hizbut Tahrir masuk ke Indonesia pada tahun 1980-an bersamaan dengan aktifis Tarbiyah yang kemudian mendirikan partai politik, Partai Keadilan (PK) di tahun 1999. Selain berkembang di Indonesia, Hizbut Tahrirjuga berkembang ke seluruh penjuru dunia. Misalnya, Afrika, Mesir, Libia, Sudan, Aljazair, Turki, Inggris, Perancis, Jerman, Austria, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya hingga ke AS. Termasuk Rusia, Uzbekistan, Tajikistan, Kirgistan, Pakistan, Malaysia,dan Australia.

Sebagaimana diketahui, HTI dan Tarbiyah merupakan dua institusi dakwah yang lahir dan tumbuh dari kampus. Kesamaan visi dan pandangan yang sesungguhnya sama sering mengalami benturan-benturan kecil di lapisan bawah hanya karena masalah komunikasi dan perbedaan-perbedaan sudut pandang yang tidak terlalu penting. Tarbiyah yang semula berdakwah di kampus kemudian memilih jalan demokrasi dan melahirkan partai politik Partai Keadilan (PK) di tahun 1999. Sementara HTI memilih berjuang di luar parlemen dengan menganggap partai politik dan demokrasi adalah sesuatu yang masih subhat (meragukan). Perbedaan kecil inilah yang kemudian banyak menjadi pemicu friksi kedua kadernya di bawah.

“Tugas umat Islam ke depan sangat berat. Kita menghadapi tekanan di sana-sini, termasuk tekanan dari AS, masa dengan visi yang sama, pondasi yang sama, ladang dakwah yang juga sama bahkan menghadapi musuh yang sama pula, kok menjaga ukhuwah dan kerukunan antar saudara seiman saja gak bisa, ya tidak mungkin lah, “ ujar Jubir HTI, Ismail Yusanto pada Hidayatullah.com. (Cha)

9 thoughts on “Ormas Islam Gembira PKS-HTI ‘Bersatu’

Leave a comment