Pentingnya Akhlaq dalam Islam


Pentingnya Akhlaq dalam Islam





إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي
خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ
مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي
تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ
فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ …
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ،
وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ
اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, marilah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang telah memberikan aneka keni’matan bahkan hidayah kepada kita.
Shalawat dan salam semoga Allah tetapkan untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia dengan baik sampai akhir zaman.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, mari kita bertaqwa kepada
Allah dengan sebenar-benar taqwa, menjalani perintah-perintah Allah dan
menjauhi larangan-laranganNya.
Dalam rangkaian taqwa itu, perlu kita sadari, Islam mendudukkan
akhlaq sebagai satu hal yang penting. Apabila aqidah (keyakinan) itu
dalam bentuk batin manusia maka akhlaq adalah bentuk lahir.
Tidak ada pemisahan antara aqidah dan akhlaq, maka dalam hadits:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- « أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ
خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا ».

Paling sempurnanya iman orang mukmin adalah yang paling bagus
akhlaq mereka, dan yang paling terpilih di antara kamu sekalian adalah
yang paling terpilih akhlaqnya terhadap isteri-isteri mereka.
(HR. At-Tirmidzi, ia berkata hadits hasan shahih, dan Ibnu Hibban, Al-Baihaqi, dari Abi Hurairah).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ –
صلى الله عليه وسلم – « مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ »
البخاري ومسلم وأبو داود

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka
janganlah ia menyakiti tetangganya, dan barangsiapa beriman kepada Allah
dan Hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa
beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau
diam.”
(HR Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)
Jama’ah Jum’at rahimakumullah, di antara pengarahan Al-Qur’an dalam mengagungkan urusan akhlaq adalah firman Allah Ta’ala:

) وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا (.

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang
yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang
jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)
keselamatan.
(QS. Al-Furqon [25] : 63)
Juga ayat:

) وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي
الأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ *
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِن صَوْتِكَ إِنَّ أَنكَرَ الأَصْوَاتِ
لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (.

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
(QS. Luqman [31] : 18, 19)
Juga ayat:

) إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ
وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ
وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (.

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
(QS. An-Nahl [16] : 90)
Jama’ah Jum’at rahimakumullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengarahkan pentingnya akhlaq:

عَنْ عَائِشَةَ رَحِمَهَا اللَّهُ قَالَتْ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « إِنَّ الْمُؤْمِنَ
لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ ». صحيح سنن
أبي داود

Dari Aisyah rahimahallah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya mukmin itu dengan
kebagusan akhlaqnya pasti mencapai derajat orang yang puasa (siang hari)
dan orang yang berdiri (shalat malam hari).”
(HR. Abu Dawud Shahih No. 4798).
Di hadits lain diriwayatkan:

عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- « اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ
السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ ».

Dari Abu Dzar , ia berkata, Rasulullah —shallallahu ‘alaihi wa
sallam— bersabda kepadaku: “Taqwalah kamu kepada Allah di mana saja kamu
berada, dan ikutilah kejelekan itu dengan kebaikan yang menghapusnya,
dan berakhlaqlah kepada manusia dengan akhlaq yang baik.”
(HR At-Tirmidzi, ia berkata hasan shahih, Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ
فَقَالَ « تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ ». وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ
مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ « الْفَمُ وَالْفَرْجُ ».

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah —shallallahu ‘alaihi wa
sallam— ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke
surga, maka beliau bersabda: “Taqwa kepada Allah dan bagusnya akhlaq.”
Dan beliau ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke
neraka, maka beliau bersabda: “mulut dan farji (kemaluan)”
(HR At-Tirmidzi, ia berkata hadits Shahih Gharib, dan Ibnu Majah).

عن ابن مسعود – رضي الله عنه – ، قَالَ : قَالَ رسول
الله – صلى الله عليه وسلم – : (( ألا أخْبِرُكُمْ بِمَنْ يَحْرُمُ عَلَى
النَّار ؟ أَوْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّار ؟ تَحْرُمُ عَلَى كُلِّ
قَرِيبٍ ، هَيّنٍ ، لَيِّنٍ ، سَهْلٍ )) رواه الترمذي ، وقال : (( حديث حسن
غريب)) قال الألباني ( صحيح لغيره ).

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Maukah aku khabarkan kepada kamu
sekalian siapakah yang haram atas neraka? Atau siapakah yang neraka
haram atasnya? Neraka haram atas setiap orang yang (akhlaqnya) dekat
(kepada manusia), rendah hati, lembut, dan mudah (baik perangainya).
(HR. At-Tirmidzi, ia berkata Hasan Gharib)
Al-Mawardi berkata, dengan hadits ini dijelaskan bahwa bagusnya
akhlaq itu memasukkan pelakunya ke surga dan mengharamkannya atas
neraka, karena bagusnya akhlaq itu adalah ungkapan (ekspresi) dari
keadaan manusia yang mudah perangainya, lemah lembut, wajah
berseri-seri, tidak membuat orang lari, bagus ucapannya; tetapi
sifat-sifat ini terbatas seukurannya pada tempat-tempat yang berhak
untuk disikapi demikian. Karena apabila melebihi batas yang baik maka
menjadi merunduk-runduk, dan bila diselewengkan dari fungsinya maka
menjadi pura-pura (kamuflase). Merendah-rendah adalah hina, sedang
pura-pura (kamuflase) adalah tercela. (Al-Munawi, Faidhul Qadir juz
3/hal. 136).

عن أَبي ذَرٍّ – رضي الله عنه – ، قَالَ : قَالَ لي
رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : (( لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ
شَيْئاً ، وَلَوْ أنْ تَلْقَى أخَاكَ بوَجْهٍ طَلْقٍ )) رواه مسلم .

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku: “Jangan sampai kamu
meremehkan kebajikan sedikitpun, walaupun (hanya) untuk menjumpai
saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.’
(HR Muslim).
Jama’ah Jum’at rahimakumullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumumkan tingginya kedudukan akhlaq.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- « إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ
».( أحمد) قال الشيخ الألباني : ( صحيح )

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan
baiknya akhlaq.”
(HR. Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 2349).
Sungguh telah terjadi dalam kehidupan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bentuk sempurna yang agung yaitu penerapan nyata akhlaq Qur’ani dan Nabawi.
Beliau sebagaimana perkataan Aisyah radhiyallahu ‘anha:

عَنِ الْحَسَنِ قَالَ : سُئِلَتْ عَائِشَةُ عَنْ
خُلُقِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَتْ :
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ. (أحمد)

Dari Al-Hasan ia berkata: Aisyah ditanya tentang akhlaq
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka dia menjawab: Akhlaqnya
adalah al-Qur’an.
(HR Ahmad, Shahih menurut Syu’aib Al-Arnauth).
Artinya mengikuti dan terikat dengan pengarahan Al-Qur’an. Benarlah Allah yang berfirman:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ
اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(QS Al-Ahzab [33] : 21)

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-Qalam [68] : 4)
Jama’ah Jum’at rahimakumullah, sungguh orang salafus shalih dari para sahabat, tabi’in dan lainnya berada pada manhaj (jalan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam meneladani akhlaq dan beramal dengannya.
Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu didatangi Uyainah bin Hishn yang berkata:

يَا ابْنَ الْخَطَّابِ وَاللَّهِ مَا تُعْطِينَا
الْجَزْلَ ، وَمَا تَحْكُمُ بَيْنَنَا بِالْعَدْلِ . فَغَضِبَ عُمَرُ
حَتَّى هَمَّ بِأَنْ يَقَعَ بِهِ فَقَالَ الْحُرُّ يَا أَمِيرَ
الْمُؤْمِنِينَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ لِنَبِيِّهِ – صلى الله عليه
وسلم – ( خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ
الْجَاهِلِينَ ) وَإِنَّ هَذَا مِنَ الْجَاهِلِينَ . فَوَاللَّهِ مَا
جَاوَزَهَا عُمَرُ حِينَ تَلاَهَا عَلَيْهِ ، وَكَانَ وَقَّافًا عِنْدَ
كِتَابِ اللَّهِ . (رواه البخاري)

Hei anak Al-Khatthab, wallohi, kamu tidak banyak memberi kami,
dan kamu tidak memerintah di antara kami dengan adil”, maka Umar marah
sehingga ingin memukulnya, maka Al-Hurr berkata: “Wahai Amirul Mukminin,
sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi
wa sallam
:

) خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ« (. [ سورة الأعراف: 199]

Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS. Al-A’raf [7] : 199).
Dan sesungguhnya orang ini termasuk orang-orang yang bodoh. Maka
demi Allah, Umar tidak melanggarnya ketika telah dibacakan ayat itu
atasnya, dan dia senantiasa berdiri di sisi kitab Allah (mengamalkannya
dan tidak melanggarnya).
(HR Al-Bukhari)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ .

—Khutbah Kedua—

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛ وَلاَ تَكُونُواْ
كَالَّذِينَ قَالُوا سَمِعْنَا وَهُمْ لاَ يَسْمَعُونَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ
سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً
لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ .

وَصَلى الله وسَلم عَلَى مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا وآخر دَعْوَانَا لله رَب الْعَالَميْنَ

IKADI KEC NGUTER KAB SUKOHARJO

☘Sekretariat : Jl Raya Solo Wng Km 22 Sukoharjo

☘Butuh Khatib Dai Wilayah Nguter Sukoharjo 📞 081-2261-7316

Gabung channel telegram.me/ikadi_nguter

💈webinfo : http://www.ceramahsingkat.com

💈IG : @ikadi_nguter

💈Telegram : @ikadi_nguter

💈Fb.: Tausiyah Singkat

Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kec. Nguter Kab. Sukoharjo
Menebar Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

Leave a comment