Menurut sunnah, saat salat, posisi tangan yang tepat adalah di bawah pusar. Perlu diingat bahwa yang dimaksud dengan “dada” di sini bukan dada yang kita kenal sebagai tulang rusuk. Para ulama mengatakan bahwa meletakkan tangan di dada saat salat makruh karena bertentangan dengan sikap khusyuk.

Jika hadits tentang meletakkan tangan di dada terbukti sahih, maka yang dimaksud dengan “dada” adalah bagian depan tubuh secara umum.

Dalil:

• Dari Ali bin Abi Talib Radiallahu anhu, beliau berkata, “Sunnahnya adalah meletakkan tangan di bawah pusar.”

• Kaidah ushul fiqh yang terkenal menyatakan bahwa jika seorang sahabat mengatakan sesuatu adalah sunnah, maka perkataannya tersebut memiliki hukum yang sama dengan hadits Nabi Shalallah alaihi wasalam.

Hadits Wail bin Hujn Radiallahu anhu:

Hadits yang meriwayatkan bahwa Nabi Shalallah alaihi wasalam meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada memang sahih. Namun, tambahan kata “di atas dada” dianggap lemah oleh Imam Ahmad dan ulama lainnya.

Oleh karena itu, para ulama tidak menyukai orang yang meletakkan tangannya di dada saat salat. Mereka mengatakan bahwa hal itu bertentangan dengan sikap khusyuk. Jika kamu melihat seseorang meletakkan tangannya di dada saat salat di depanmu, itu tidak sesuai dengan sikap khusyuk. Sikap khusyuk yang tepat adalah dengan meletakkan tangan di atas pusar atau di bawahnya.

Sheikh Taqiyuddin berpendapat bahwa jika hadits tentang meletakkan tangan di dada terbukti sahih, maka yang dimaksud dengan “dada” adalah bagian depan tubuh secara umum, bukan dada yang kita kenal sebagai tulang rusuk. Dengan demikian, posisi tangan yang tepat saat salat adalah di atas pusar, di bawah pusar, atau sedikit di atas pusar.

– Syeik Abdusalam Asyuwei’ir

Leave a comment