Kesejukan Yang Meringankan Langkah


Tulisan sebelumnya Ketika Melewati Jalan Mendaki

Saling Berdo’a Diantara Sepi

Di jalan ini kami belajar menikmati do’a untuk saudara-saudara kami agar terbuka hatinya menerima da’wah. Jalan da’wah membawa kami tiba di sebuah komunitas do’a. perkumpulan orang-orang beriman yang saling mendo’akan. Inilah persekutuan do’a yang luar biasa karena kami memerlukan do’a dari siapapun terlebih orang-orang beriman. Kami yakin dengan firman Allah swt pada surat Asy Syu’ara ayat 26 .

berdoa

Keberkesanan Membaca Sirah Orang-Orang Shalih

Di antara pelajaran besar yang kami terima di jalan da’wah ini adalah kami bisa merasakan penghayatan mendalam dengan membaca sirah hidup Rasulullah saw dan para sahabatnya. Dan setiap kami membaca dan mengetahui jalan perjuangan mereka kami merasakan letupan-letupa di dalam hati yang menyebabkan ketepengaruhan yang kuat dan sulit dirasakan oleh orang-orang yang tidak berada di jalan ini.

Keletihan Yang Menjadi Energi

Menempuh perjalanan ini memang melelahkan. Namun keletihan ini hanya patut disampaikan oleh Alllah swt. Karena dalam keadaan itulah yang akan mensuplai tenaga bagi kami untuk melakukan amal-amal kewajiban da’wah yang lainnya. Diantaranya adalah: pertama berusaha memurnikan kembali niat beramal da’wah karena Allah swt. Kedua tetap memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan terutama harta. Ketiga tidak meninggalkan amal ibadah wajib dan amal sunnah yang menjadi bagian yang selalu dilakukan sebelumnya.

Kesulitan Yang Menambah Kekuatan

Karena jika kami mengalami kekurangan,kami akan lemah. Dan kelemahan kita bukanlah kelemahan yang stagnan. Kami masih mungkin kembali lagi menjadi kuat kembali. Akan tetapi jika kami diuji oleh ujian kenikmatan kami termasuk dalam hadits yang rasulullah saw katakan, “sungguh aku tidak takut atas kalian melakukan kemusyrikan…(HR. Muslim)

Bangga Dengan Amal Shalih

Konsisten melakukan ketaatan memegang teguh ajaran Allah swt di tengah arus sosial yang berlawanan dari ketaatan dan syariat Allah swt. Jalan ini menanamkan keyakinan kuat kepada kami untuk tetap komitmen dengan prinsip-prinsip hidup tuntunan Allah swt di tengah penyimpangan yang luar biasa.

Jalan Ini Sebagai Poros Ri’ayah Rabbaniyah

Da’wah adalah amal shalih yang diridhai Allah,sebagaimana shalat malam yang dilakukan seseorang yang diadukan oleh Rasulullah. Maka sikap al kaff’an ad da’wah (meninggalkan da’wah) sebagai salah satu bentuk amal shalih sama dengan keluar dari poros ri’ayah himayah rabbaniyah (pemeliharaan dan perlindungan rabbani).

Potensi Besar Yang Tersingkap Di Jalan Ini

Kami memerhatikan sabda Rasulullah saw “sesungguhnya seorang hamba bisa dihalangi rizkinya karena dosa yang ia lakukan.” (HR.Ahmad) Hadits ini menjelaskan bahwa dosa dan kesalahan mempunyai dimensi pengaruh besar dan sangat berarti bagi terhalangnya kebaikan yang datang. Taubat yang identik dengan kembalinya seseorang kepada Allah,adalah ibadah yang tak mungkin kami lalaikan. Inilah yang tertera dalam firman Allah swt pada surat An Nur ayat 31. Kami sepakat bahwa taubat dan berada di jalan Allah adalah kunci sukses semua hal dalam hidup ini.

Bergerak Karena Diri Sendiri, Bukan Karena Orang Lain

Perjalanan ini memberi keyakinan pada kami bahwa kami tidak akan bisa konsisten dan teguh berjalan jika masih tetap mengandalkan orang lain untuk terus menerus mengarahkan dan mendorong kami bergerak dalam da’wah. Apalagi bila kami memahami tak ada manusia yang sempurna dan terlalu bergantung pada figur bisa menyebabkan seseorang terjerumus pada pemikiran taqdiis (pensakralan) yang justru tidak mungkin terjadi dan terlarang. Itu sebabnya kekeliruan atau kesalahan sebagian dari saudara kami bahkan pemimpin kami seharusnya tidak membuat kami meninggalkan jalan ini atau tidak mempengaruhi aktifitas pengabdian kami di jalan ini.

Mengejar Kesempurnaan

Manusia pada tabiatnya kurang dan tidak sempurna. Seperti kondisi para juru da’wah yang melakukan aktifitas dengan sepenuh usahanya untuk mencapai kesempurnaan. Nilai sebuah gerakan organisasi da’wah ada pada prinsip-prinsip perjuangannya,bukan pada sikap personilnya. Selama sifat negatif yang muncul dari personil gerakan da’wah itu terjadi karena mereka mengurangi porsi pembinaan,tazkiyah,dan belum mendapat solusi permasalahan dan belum tertutup lubang kelemahan dan kekurangan mereka maka solusinya masih mungkin dilakukan. Di jalan da’wah kami memperoleh beberapa pelajaran:

Pertama kami harus mendasari sudut pandang kami pada prinsip bahwa futur(kelemahan) bisa menimpa setiap mukmin,tapi ia harus berusaha bersunguh-sungguh agar terlepas dari kondisi futur. Kedua kami harus membawa paradigma kami pada sebuah kenyataan bahwa menyerah pada kondisi futur berarti keterlambatan dari perjalanan menuju ketaatan dan kebaikan.

Peristirahatan, bernama terminal canda

Perjalanan ini sangat melelahkan. Maka kamipun membutuhkan terminal-terminal peristirahatan di jalan ini. Tempat kami merasakan kegembiraan bersama dan meregangkan otot dan sendi-sendi. Sebagaimana Rasulullah saw pun memiliki ruang canda dan tertawanya sendiri dengan para sahabatnya.meski demikian catatan perjalanan para salafushalih itu bukan porsi canda dan gurauan menjadi dominan dalam kehidupan mereka. Dan bagi kami menempuh perjalanan da’wah, meninggalkan pelajaran pada kami tentang kebutuhan jiwa untuk beristirahat dan tertawa,namun tetap pada porsi dan batasan etikanya.

Perjalanan ini tidak boleh berhenti

Kami harus tetap bertahan dan meneruskan perjalanan ini. Kami tidak boleh tergelincir akibat orang-orang yang tergelincir dari jalan ini. Karena kebenaran akan tetap eksis dan jalan ini menunjukkan fakta kepada kami bahwa perjalanan bersama kebathilan hanya bergulir satu masa. Sementara perjalanan bersama kebenaran itu akan terus berlangsung hingga akhir masa. Dan di jalan da’wah ini kami mempelajari bahwa banyak ungkapan dan kata-kata yang tidak mampu menyentuh hati pada saat diucapkan tetapi terekam dalam benak seseorang. Dan seperti firman Allah swt pada surat Ibrahim ayat 25.

Sumber : Buku “Beginilah Jalan Dakwah Mengajarkan Kami”

Leave a comment