Menghadapi Fitnah Akhir Zaman
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Dalam hari-hari kedepan bulan-bulan kedepan, atau tahun
tahun kedepan kita akan mengalami hal-hal yang penuh ketidakpastian bagi umat
Islam. Umat Islam di berbagai penjuru dunia terutama di negara kita
terombang-ambing karena mengalami tekanan baik dari musuh di luar Islam ataupun
dari dalam diri kita yaitu orang-orang munafik. Sebagian yang kita sebut ulama
atau ustadz atau kyai rela menjual agamanya dengan tujuan dunia membela
musuh-musuh islam.
tahun kedepan kita akan mengalami hal-hal yang penuh ketidakpastian bagi umat
Islam. Umat Islam di berbagai penjuru dunia terutama di negara kita
terombang-ambing karena mengalami tekanan baik dari musuh di luar Islam ataupun
dari dalam diri kita yaitu orang-orang munafik. Sebagian yang kita sebut ulama
atau ustadz atau kyai rela menjual agamanya dengan tujuan dunia membela
musuh-musuh islam.
Kita baru saja mengalami bagaimana seorang pemimpin kafir
dengan entengnya menghina umat Islam tanpa merasa bersalah, bahkan banyak pula
diantara yang muslim membela dan mendukungnya. Juga ada sebagian muslim enggan
dan cuek merasa tidak perlu membela agamanya. Padahal kita tahu negara kita
adalah mayoritas muslim, tetapi kenapa mereka tidak gentar dengan kita. Inipun
sudah diprekdisikan oleh Rasulullah SAW.
dengan entengnya menghina umat Islam tanpa merasa bersalah, bahkan banyak pula
diantara yang muslim membela dan mendukungnya. Juga ada sebagian muslim enggan
dan cuek merasa tidak perlu membela agamanya. Padahal kita tahu negara kita
adalah mayoritas muslim, tetapi kenapa mereka tidak gentar dengan kita. Inipun
sudah diprekdisikan oleh Rasulullah SAW.
Dari Tsauban Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
يُوشِكُ
الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا
فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ
كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ
صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي
قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ
حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا
فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ
كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ
صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي
قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ
حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
“Hampir saja para umat (yang kafir dan
sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka
berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang
bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?”
Rasulullah bersabda,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian
bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut
pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian
seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut
mati.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka
berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang
bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?”
Rasulullah bersabda,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian
bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut
pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian
seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut
mati.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Ini merupakan sunnatullah dari tanda-tanda akhir zaman.
Akhir zaman merupakan waktu di mana fitnah datang silih berganti bagai potongan
malam yang gelap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Akhir zaman merupakan waktu di mana fitnah datang silih berganti bagai potongan
malam yang gelap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ
فِتَنٌ كَقَطْعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ
فِتَنٌ كَقَطْعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ
“Sebelum datang kiamat ada beberapa
fitnah seperti potongan malam yang gelap.” (HR. Hakim)
fitnah seperti potongan malam yang gelap.” (HR. Hakim)
Fitnah akhir zaman sangat berat, hingga Rasullullah
menggambarkan orang beriman yang di masa itu seperti menggenggam bara api.
Untuk istiqomah dalam agama dan sunnah pada masa ini sangatlah berat. Fitnah
dunia baik harta, wanita, dan jabatan sangat melenakan kita. Banyak orang
berlomba-lomba mendapatkannya.
menggambarkan orang beriman yang di masa itu seperti menggenggam bara api.
Untuk istiqomah dalam agama dan sunnah pada masa ini sangatlah berat. Fitnah
dunia baik harta, wanita, dan jabatan sangat melenakan kita. Banyak orang
berlomba-lomba mendapatkannya.
يَأْتِي عَلى النَّاسِ
زَمَانٌ اَلصَّابِرُ فِيْهِمْ عَلى دِيْنِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
زَمَانٌ اَلصَّابِرُ فِيْهِمْ عَلى دِيْنِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
“Akan datang pada manusia suatu
zaman,saat orang yang bersabar di antara mereka di atas agamanya seperti orang
yang menggenggam bara api.” (HR Imam at-Tirmidzi)
zaman,saat orang yang bersabar di antara mereka di atas agamanya seperti orang
yang menggenggam bara api.” (HR Imam at-Tirmidzi)
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Oleh
karena fitnah yang datang begitu banyak, maka dibutuhkan pegangan agar
seseorang tidak terbawa arus fitnah tersebut. Apa yang perlu kita lakukan agar
kita selamat dari fitnah akhir zaman ini?
karena fitnah yang datang begitu banyak, maka dibutuhkan pegangan agar
seseorang tidak terbawa arus fitnah tersebut. Apa yang perlu kita lakukan agar
kita selamat dari fitnah akhir zaman ini?
Ada dua hal yang perlu kita lakukan yaitu:
1. Perbaiki dan
Pererat Hubungan Dengan Allah
Disaat para musuh
melakukan makar rahasia dan terang-terangan untuk menghancurkan agama Islam.
Adanya penyimpangan dan pandangan materialisme, propaganda, dan seruan menuju
kerusakan akhlak, kemudian manusia menghadapkan diri kepada perhiasan dunia.
Akan tetapi, bagaimana pun “kengerian zaman”, seorang mukmin tidak boleh putus
asa dari rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Dia tidak patah arang mengharapkan
pertolongan-Nya. Pandangan seorang mukmin tidak hanya dibatasinya pada
sebab-sebab yang zahir. Iman dan amal sholeh harus diperkuat.
melakukan makar rahasia dan terang-terangan untuk menghancurkan agama Islam.
Adanya penyimpangan dan pandangan materialisme, propaganda, dan seruan menuju
kerusakan akhlak, kemudian manusia menghadapkan diri kepada perhiasan dunia.
Akan tetapi, bagaimana pun “kengerian zaman”, seorang mukmin tidak boleh putus
asa dari rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Dia tidak patah arang mengharapkan
pertolongan-Nya. Pandangan seorang mukmin tidak hanya dibatasinya pada
sebab-sebab yang zahir. Iman dan amal sholeh harus diperkuat.
Rasulullah shallalllahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
‘alaihi wa sallam bersabda:
الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ
كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ
كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ
“Beribadah pada saat terjadi kekacauan (banyak
fitnah) seperti berhijrah kepadaku.” (HR. Muslim)
fitnah) seperti berhijrah kepadaku.” (HR. Muslim)
Kita harus lari
menuju Allah dengan memperbaiki iman dan tawakal kita pada Allah, kita banyak
belajar ilmu agama dan memperbaiki amal ibadah kita agar sesuai syariat yaitu
Al Qur’an dan Sunnah, dan tetap terus melakukan kerja-kerja dakwah.
menuju Allah dengan memperbaiki iman dan tawakal kita pada Allah, kita banyak
belajar ilmu agama dan memperbaiki amal ibadah kita agar sesuai syariat yaitu
Al Qur’an dan Sunnah, dan tetap terus melakukan kerja-kerja dakwah.
Rasulullah
shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ
السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ
السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari
kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tampaknya kebodohan (terhadap agama).” (HR.
Bukhari dan Muslim)
kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tampaknya kebodohan (terhadap agama).” (HR.
Bukhari dan Muslim)
بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ
الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي
مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي
مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
“Bersegeralah kamu beramal sebelum datangnya
fitnah seperti potongan malam yang gelap. Seseorang di pagi hari masih berada
diatas iman namun sore hari sudah berada diatas kekufuran. Atau di sore hari
dia masih diatas keimanan namun pagi hari sudah berada diatas kekufuran. Dia
menjual agamanya dengan tujuan dunia” (HR Muslim)
fitnah seperti potongan malam yang gelap. Seseorang di pagi hari masih berada
diatas iman namun sore hari sudah berada diatas kekufuran. Atau di sore hari
dia masih diatas keimanan namun pagi hari sudah berada diatas kekufuran. Dia
menjual agamanya dengan tujuan dunia” (HR Muslim)
2. Kita Semakin
Menjaga Ukhuwah dan Persatuan dengan sesama Muslim
Sudah bukan
rahasia umum, bagaimana rapuhnya semangat ukhuwah antar harokah Islamiyah. Bila
tak seide, sepemikiran, ataupun beda amalan furu’ tanpa segan mereka mencela.
Bisa kita lihat di ceramah-ceramah baik yang langsung atau via media sosial.
Ulama dan pendukungnya kadang bisa saling hujat menghujat.
rahasia umum, bagaimana rapuhnya semangat ukhuwah antar harokah Islamiyah. Bila
tak seide, sepemikiran, ataupun beda amalan furu’ tanpa segan mereka mencela.
Bisa kita lihat di ceramah-ceramah baik yang langsung atau via media sosial.
Ulama dan pendukungnya kadang bisa saling hujat menghujat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: ” إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثًا،
وَيَسْخَطُ لَكُمْ ثَلَاثًا، يَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ، وَلَا تُشْرِكُوا
بِهِ شَيْئًا، وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا، وَأَنْ تَنَاصَحُوا
مَنْ وَلَّاهُ اللَّهُ أَمْرَكُمْ، وَيَسْخَطُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ، وَإِضَاعَةَ
الْمَالِ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ
وَيَسْخَطُ لَكُمْ ثَلَاثًا، يَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ، وَلَا تُشْرِكُوا
بِهِ شَيْئًا، وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا، وَأَنْ تَنَاصَحُوا
مَنْ وَلَّاهُ اللَّهُ أَمْرَكُمْ، وَيَسْخَطُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ، وَإِضَاعَةَ
الْمَالِ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah SAW : “Sesungguhnya Allah ridla untuk kalian tiga perkara dan benci
bagi kalian tiga perkara. Allah ridla untuk kalian (1) agar kalian beribadah
kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, (2) agar kalian
seluruhnya berpegang teguh dengan tali (agama) Allah; serta (3) hendaklah kalian saling memberikan
nasehat kepada orang-orang yang mengurusi urusan kalian (yaitu : ulil-amri,
penguasa kaum muslimin). Dan Allah benci untuk kalian (1) qiila wa qaala
(dikatakan dan katanya/desas desus), (2) menyia-nyiakan harta, dan (3) banyak
pertanyaan”. (HR Malik, Al-Bukhaariy, Muslim, Ibnu Hibbaan, dan yang lainnya)
Rasulullah SAW : “Sesungguhnya Allah ridla untuk kalian tiga perkara dan benci
bagi kalian tiga perkara. Allah ridla untuk kalian (1) agar kalian beribadah
kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, (2) agar kalian
seluruhnya berpegang teguh dengan tali (agama) Allah; serta (3) hendaklah kalian saling memberikan
nasehat kepada orang-orang yang mengurusi urusan kalian (yaitu : ulil-amri,
penguasa kaum muslimin). Dan Allah benci untuk kalian (1) qiila wa qaala
(dikatakan dan katanya/desas desus), (2) menyia-nyiakan harta, dan (3) banyak
pertanyaan”. (HR Malik, Al-Bukhaariy, Muslim, Ibnu Hibbaan, dan yang lainnya)
Padahal upaya
saling bantah-bantahan akan membuat kita semakin rapuh.
saling bantah-bantahan akan membuat kita semakin rapuh.
الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ
مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
Ruh-ruh manusia adalah pasukan yang besar.
Selagi ruh-ruh itu saling mengenal, maka mereka akan bersatu padu. Dan selagi
ruh-ruh itu saling mengingkari, maka mereka akan berselisih. [HR Muslim]
Selagi ruh-ruh itu saling mengenal, maka mereka akan bersatu padu. Dan selagi
ruh-ruh itu saling mengingkari, maka mereka akan berselisih. [HR Muslim]
Adapun tentang keharusan bersatu di
atasnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
atasnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا
بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS. Ali
Imran: 103)
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS. Ali
Imran: 103)
إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ
مَرْصُوصٌ
اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ
مَرْصُوصٌ
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti
suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Ash-Shaff 4)
berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti
suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Ash-Shaff 4)
Saudaraku yang dirahmati Allah,
terlebih di zaman sekarang, ketika musuh-musuh Islam saling bahu-membahu
menjauhkan umat Islam dari agamanya dan mengadakan kerusakan dengan berbagai
sarana. Kondisi seperti ini menghendaki kita bersatu di atas kitabullah dan sunah
Rasulullah Inilah solusi agar kita tetap di atas hidayah/petunjuk ketika
terjadi banyak perselisihan seperti di zaman sekarang.
terlebih di zaman sekarang, ketika musuh-musuh Islam saling bahu-membahu
menjauhkan umat Islam dari agamanya dan mengadakan kerusakan dengan berbagai
sarana. Kondisi seperti ini menghendaki kita bersatu di atas kitabullah dan sunah
Rasulullah Inilah solusi agar kita tetap di atas hidayah/petunjuk ketika
terjadi banyak perselisihan seperti di zaman sekarang.
Persatuan ini pun tetap memperhatikan
saling nasihat-menasihati (yakni dengan beramr ma’ruf dan bernahi mungkar),
tidak mendiamkan kemungkaran yang terjadi.dan bahu-membahu membendung gelombang
itu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
saling nasihat-menasihati (yakni dengan beramr ma’ruf dan bernahi mungkar),
tidak mendiamkan kemungkaran yang terjadi.dan bahu-membahu membendung gelombang
itu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ
كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ إِلاَّ تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِي اْلأَرْضِ
وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ إِلاَّ تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِي اْلأَرْضِ
وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian
mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai kaum muslimin)
tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi
fitnah (kekacauan) di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS. Al Anfal: 73)
mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai kaum muslimin)
tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi
fitnah (kekacauan) di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS. Al Anfal: 73)
Inilah
solusi agar kita tetap di atas hidayah/petunjuk ketika terjadi banyak
perselisihan seperti di zaman sekarang. Semoga Allah menyelamatkan kita dari
fitnah akhir zaman. Amin.
solusi agar kita tetap di atas hidayah/petunjuk ketika terjadi banyak
perselisihan seperti di zaman sekarang. Semoga Allah menyelamatkan kita dari
fitnah akhir zaman. Amin.
يَا
مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَ عَلَى طَاعَتِكَ
مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَ عَلَى طَاعَتِكَ
Wahai yang
membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas
ketaatan kepada-Mu.
membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas
ketaatan kepada-Mu.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ
، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ
فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّال
، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ
فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّال
Ya Allah! Aku berlindung denganMu daripada
azab neraka jahanam, daripada azab kubur, daripada fitnah kehidupan dan
kematian, dan daripada kejahatan fitnah dajjal.
azab neraka jahanam, daripada azab kubur, daripada fitnah kehidupan dan
kematian, dan daripada kejahatan fitnah dajjal.
Abu Ikmal