ADAB MENISBATKAN ILMU PADA PEMILIKNYA


ADAB MENISBATKAN ILMU PADA PEMILIKNYA

من الأمانة في العلم عزوه إلى قائله أو ناقله

Diantara Amanat dari ilmu adalah menisbatkan pada orang yang mengatakan atau yang menuqilnya..

وكثير من المتعالمين في هذا الزمان يتساهل في النقل عن الكتب دون عزو، موهما القارىء أن ما يورده هو من بنات أفكاره وسهر أسحاره، ومنهم من بلغت به الجرأة أن ينتحل الكتب والمواضيع بزعم أن العلم مشاع، فخالف بذلك أمانة العلم والدين، إذ الكتاب حق لمؤلفه لا ينبغي أن يعتدي عليـه أحد .

Banyak santri pada zaman ini yang gemampang (menganggap remeh) penuqilan (pengambilan) ilmu dari kitab tanpa menisbatkan itu milik siapa.

Ia berprasangka bahwa apa yang diucapkannya adalah muncul dari pikirannya sendiri.

Bahkan diantaranya ada yang sampai memberanikan diri menjiplak dari kitab-kitab dan yang lain, menyangka bahwa ilmu itu milik bersama.

Sehingga ia mengenyampingkan amanat dari ilmu dan agama, bahwa kitab itu milik muallifnya (penulisnya), yang tidak seharusnya seseorang sembrono dalam hal tersebut..

Dan sebagian dari mereka, mengambil maqolah-maqolah tadi serta tetap menisbatkan pada yang mengucapkan, tapi mereka tidak menisbatkan padaku (kitabku), seakan-akan mereka tahu sendiri dari mereka, tanpa istifadah melalui kitabku, padahal mereka mengambil maqolah tersebut dariku, tidak dari mereka..

الشيخ عبد الفتاح أبو غدة
تقدمة قيمة الزمان عند العلماء

Leave a comment