Melekatnya ilmu itu dengan cara mengulang-ulang, barokahnya ada di khidmah, sedangkan manfaatnyaa berada di Ridho seorang guru.


Irisan Fawaid di dua Majelis Mulia

Tsabatul ilmi bil mudzakaroh, wabarokatuhu bilkhidmah, wanaf’uhu biridhosyaikh.”

Melekatnya ilmu itu dengan cara mengulang-ulang, barokahnya ada di khidmah, sedangkan manfaatnyaa berada di Ridho seorang guru.

Satu maqolah diatas kebetulan dibahas oleh dua ulama di tempat yang berbeda, dibahas oleh Syaikhul Kiai Yai Machin Chuldlori di halaqoh shilatul afkar dan oleh Adduktur Assayyid Muhammad bin husain Bsa, kama qila beliau adalah Gusnya Habib Umar bin hafidz yaman dalam acara halaqoh Pesantren Durroh aswaja.
.

  1. Maqolah diatas adalah maqolah bagus, yang masyhur, dan sering dikutip oleh para ulama2
  2. Mudzakaroh adalah mengingat ingat, mengingat ingat kalau kita adalah pembelajar yang senantiasa belajar dan terus belajar, terus mengingat apa yang kita pelajari, mengingat2 pesantren2 kita, mengingat ingat senyum guru2 kita, buat guru2 kita tersenyum dengan khidmah kita mengharumkan nama pesantren2 kita.
  3. Niatkan khidmah kita untuk mencari ridho Allah, mencari Ridho Rosululloh, mencari ridho guru2 kita dan tidak lupa niat khidmah untuk keberkahan anak keturunan kita, supaya anak2 kita mudah menempuh jalan kebaikan dan tidak lari dari jalur agama yang benar..
  4. Agara Ruh dakwah, ruh jihad, ruh belajar mengajar, dan ruh2 kebaikan lainnya tetap ada maka sering2nya sowan ulama dan habaib
    .

Leave a comment