Ayat yang mesti selalu kita ingat dalam setiap perbedaan pendapat dengan orang lain :
وَلَا یَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَـَٔانُ قَوۡمٍ أَن صَدُّوكُمۡ عَنِ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ أَن تَعۡتَدُوا۟ۘ
“Jangan sampai ketidaksukaan pada suatu kaum membuatmu melampaui batas…”.
Karena sebagian orang memandang, berbeda pendapat berarti benci. Sependapat berarti suka atau satu kelompok dengannya.
Akhirnya banyak orang enggan mengakui kekuatan argumen pihak lain hanya karena tak ingin dikatakan ‘berubah haluan’. Sebagaimana banyak juga yang bertahan di sebuah pendapat meskipun ia sudah menyadari kelemahannya hanya karena takut disebut ‘tidak konsisten’.
Ada yang memang mesti menjadi prinsip hidup kita yang tak boleh berubah-rubah yaitu masalah keimanan. Sementara banyak hal yang wajar bahkan mesti berubah karena kita adalah makhluk yang selalu ingin tahu, suka bereksplorasi, dan selalu ingin mengkaji hal-hal baru.
Kalau dalam hal ini kita tak pernah berubah lalu apa bedanya kita dengan makhluk Allah yang lain.
جمعة مباركة